Pada tahun 1940Edwin M. McMillan, dibantu oleh Philip Abelson (kemudian editormajalahScience), menyatakan dan menjelaskan fenomena penggabungan nuklir yang dikemukakan oleh Otto Hahn dan Fritz Strassmann pada tahun 1939. Secara spesifik, ia mengenali unsur ke-93, neptunium, di antara produk pemisahan uranium, yang dibombardir dengan neutron yang diproduksi dari deuteron menggunakan siklotron kecil (27 inci) di Berkeley. Edwin McMillan juga meramalkan adanya unsur ke-94, plutonium, yang diperkirakannya ditemukan di antara produk uranium dengan bombardemen deuteron langsung. Namun, McMillan mendadak dipanggil keluar untuk mengerjakan karya perang, yaitu riset teknologi radar, dan akhirnya bergabung dengan program di Los Alamos untuk membuat bom nuklir. Setelah Perang Dunia II, reputasi ilmiahnya meningkat dengan sumbangan pentingnya pada teori pemercepat partikel.
Seaborg dan para koleganya, yang mengambil alih proyek McMillan,[4] segera menemukan plutonium dengan nomor massa 238. Penelitian lanjutan menimbulkan produksi isotop 239 yang amat sedikit di awal 1941. Plutonium-239 ditunjukkan dapat berpisah dengan dibombardir menggunakan neutron lambat dan kemudian menjadi bahan baru sehingga bom nuklir bisa dibuat. Sejak saat itu para ilmuwan baru mengetahui tujuan penggunaan uranium-235. Kemudian Seaborg bergabung dengan Proyek Manhattan untuk bekerja pada rencana memproduksi plutonium-239 untuk bom—yang dijatuhkan di Nagasaki. Namun sebelum perang berakhir, ia mengubah perhatiannya pada unsur transuranium lanjutan, mengembangkan golongan transisi aktinida dalam tabel periodik. Di Komisi Energi Atom Amerika Serikat, Seaborg banyak terlibat dalam urusan kendali senjata dan pengaturan nuklir—mencoba mengatur kekuatan inti atom bahwa karya ilmiahnya telah diungkap. Di antara para kimiawan ia tidak terbiasa menulis sejarah pengembangan epik di mana ia terlibat agar publik bisa bijaksana atas pengalamannya. Bersama dengan Benjamin S. Loeb ia menulis seri sejarah, yang pertama yaitu Kennedy, Khrushchev, and the Test Ban (1981).
Penemuan-penemuannya yang lain adalah isotop besi, yaitu Fe-59, yang digunakan untuk mempelajari hemoglobin pada darah manusia (ditemukan tahun 1937), isotop iodin, yaitu I-313, digunakan pada pengobatan penyakit gondok.[5]
Kehidupan pribadi
Tahun 1942, Seaborg menikahi Helen Griggs, sekretaris dari Ernest Lawrence. Mereka dikaruniai 6 anak, yaitu Peter Glenn Seaborg (meninggal tahun 1997).[6] Anaknya yang lain adalah Lynne Seaborg Cobb, David Seaborg, Steve Seaborg, Eric Seaborg, and Dianne Seaborg.
Seaborg terpilih sebagai Anggota Asing dalam Royal Swedish Academy of Sciences pada tahun 1972 dan Anggota Asing dalam Royal Society of London (ForMemRS) pada tahun 1985.[1][7] Tahun 1962, ia mandapatkan penghargaan "Orang Swedia-Amerika Terbaik tahun ini" dari organisasi Vasa Order of America. Karena Seaborg adalah keturunan Swedia, ia juga sering mengunjungi Swedia. Seaborg adalah keturunan keluarga Pemer, orang Swedia keturunan Jerman (Seaborg mewarisi pertalian darah ini dari ibunya). Ia juga menjadi anggota Royal Swedish Academy of Sciences pada tahun 1972.[8]
Seaborg tetap menjaga hubungan erat dengan asal Swedia-nya. Ia mengunjungi Swedia sering sekali, dan keluarganya adalah anggota Pemer Genealogical Society Swedia, asosiasi keluarga terbuka untuk setiap keturunan dari keluarga Pemer, sebuah keluarga Swedia dengan asal Jerman, yang mana Seaborg adalah keturunan dari pihak ibunya.[9]
Tanggal 24 Agustus 1998, Seaborg terserang stroke, dan meninggal enam bulan kemudian, pada tanggal 25 Februari 1999 di rumahnya di Lafayette.[10]
Seaborg, G. T. (Maret 1995). My career as a radioisotope hunter. Journal of the American Medical Association. 273. hlm. 961–964. doi:10.1001/jama.273.12.961. PMID7884957.