Kesenian Budaya di Desa Girigondo
Desa Girigondo juga memiliki keanekaragaman seni budaya yang menarik untuk dieksplorasi. Beberapa kesenian budaya yang dapat Anda temukan di desa ini antara lain Angguk, Lengger, Janeng, Kuda Lumping (jaran kepang, embleg) serta tari Dolalak khas Purworejo. Angguk adalah sebuah kesenian tari tradisional yang dilakukan oleh para wanita dengan mengenakan pakaian adat. Lengger merupakan tari yang biasanya dilakukan oleh para penari wanita dengan iringan musik gamelan. Sementara itu, Janeng adalah kesenian musik yang dilakukan oleh para pemain gamelan yang dipimpin oleh seorang penyanyi.[1]
Janeng Esti Budoyo
Purworejo dan Kebumen adalah tempat di mana keindahan kesenian tradisional Janeng begitu memikat hati. Kesenian yang telah melampaui zaman ini memiliki akar yang dalam dalam sejarah Indonesia, terutama dalam konteks kehidupan agama Islam. Janeng Esti Budoyo, menyoroti asal-usulnya, peran agama, dan pentingnya dalam menjalin silaturahmi antarmasyarakat.
Kesenian Janeng memiliki jejak sejarah yang panjang dan kaya. Wujud kesenian ini mulai berkembang sejak zaman Kerajaan Demak pada abad ke-7 dan tetap lestari hingga saat ini yang salah satunya adalaha Janeng Esti Budoyo. Awalnya, Janeng adalah bentuk persembahan religius untuk penyebaran agama Islam di kalangan masyarakat.
Referensi