Ginandong adalah sebuah desa di kecamatan Karanggayam, Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Ginandong terletak di wilayah perbukitan utara Kabupaten Kebumen. Mayoritas penduduk Desa Ginandong adalah petani yang bercocok tanam diladang-ladang dan sawah. Secara admistratif Desa Ginandong terbagi menjadi 2 Rukun Warga (RW) dan terdiri dari 16 Rukun Tetangga (RT).
Batas wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Pembagian Wilayah
- Dusun Gunungmujil
- Dusun Karangkamal
- Dusun Semampir
- Dusun Sibelet
- Dusun Sibeluk
- Dusun Silumut
- Dusun Tegalkunir
- Dusun Tipar
- Dusun Trambatan
Penduduk
Mayoritas penduduk Desa Ginandong adalah petani yang bercocok tanam diladang-ladang dan sawah. Selain bertani, banyak penduduk usia produktif yang merantau ke kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung serta kota-kota lainnya untuk bekerja diberbagai sektor. Penduduk Desa Ginandong masih sangat kental dengan tradisi-tradisi leluhur, dan masih terjaga kemurniannya yaitu masih adanya suatu kelompok penganut islam Abangan atau yang dikenal Kejawen. Namun demikian kehidupan penduduk tetap rukun berdampingan saling menghormati dan menjunjung tinggi guyub rukun antar penduduk. Hal tersebut terbukti dengan adanya organisasi Kepemudaan yaitu Paguyuban Pemuda Ginanong (PPG) yang bertujuan mempersatukan warga masyarakat didesa dan ditanah rantau untuk saling berinteraksi dan saling peduli satu sama lain dengan menjunjung tinggi rasa solidaritas.
Potensi
Desa ini merupakan penghasil pertanian utama Singkong yang merupakan bahan dasar pembuat kueh camilan Lanthing. Di desa ini singkong tiada habisnya setiap musim hujan maupun kemarau tetap ada. Hasil singkong biasanya dikirim ke Karangayanyar dan Adimulyo untuk diolah menjadi Lanthing oleh-oleh khas Kebumen. Selain singkong banyak juga hasil pertanian lainnya seperti gula jawa, tembakau, jagung, ubi, talas, dan sayur mayur lainnya.
Sarana dan Prasarana
- TK Pertiwi Ginandong
- SD Negeri 1 Ginandong
- Masjid
- Musholla
Pariwisata
Di Desa Ginandong terdapat Objek wisata alam Curug Sikebut[1] yang masih alami dan asri ditengah-tengah hutan pinus. Air terjun Curug Sikebut yang jernih dengan air bersumber dari mata air hutan pegunungan diatasnya dengan ketinggian curug sekitar 20 meter air mengalir dibawahnya membentuk pelangi-pelangi apabila terkena sinar mentari. Namun air terjun ini hanya dijumpai saat musim hujan saja.
Referensi