Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Gereja Rasul Suci di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
Gereja Rasul Suci dibangun pada tahun 330 oleh Konstantinus yang Agung, pendiri Konstantinopel sebagai ibu kota Kekaisaran Romawi yang baru. Gereja ini didedikasikan kepada Dua Belas Rasul Kristus dan awalnya dimaksudkan untuk mengumpulkan relikwi semua rasul-rasul di sana. Namun hanya relikwi Santo Andreas, Santo Lukas dan SantoTimotius (dua yang terakhir tidak termasuk 12 rasul yang mula-mula) yang berhasil didapatkan, dan pada abad-abad kemudian dianggap gereja itu didedikasikan hanya untuk 3 orang kudus tersebut. Pembangunan gereja ini belum selesai hingga saat kematian Konstantinus. Gereja baru selesai dibangun pada masa kekuasaan penerusnya, Konstantius II, yang mengubur jenazah ayahnya di tempat tersebut.
By the reign of the Emperor Justinian I the church was no longer considered grand enough, and a new Church of the Holy Apostles was built on the same site. The historian Procopius attributes the rebuilding to Justinian, while the writer known as Pseudo-Codinus attributes it to the Empress Theodora. The new church was designed and built by the architects Anthemius of Tralles and Isidorus of Miletus,[citation needed] and was consecrated on 28 June 550. The relics of Constantine and the three saints were re-installed in the new church, and a mausoleum for Justinian and his family was built at the end of its northern arm.
Pada masa kekuasaan Kaisar Yustinianus I, gereja ini tidak lagi dianggap cukup besar, sehingga gereja baru dibangun di tempat yang sama. Gereja baru dirancang dan dibangun oleh arsitek Anthemius dari Tralles dan Isidorus dari Miletus dan disucikan pada 28 Juni 550. Relikwi Kaisar Konstantinus dan ketiga orang kudus ditempatkan kembali di gereja yang baru, dan sebuah mausoleum untuk Yustinianus dan keluarganya dibangun di ujung bagian utara bangunan itu. Selama lebih dari 700 tahun Gereja Rasul Suci ini merupakan gereja terpenting kedua di Konstantinopel, setelah Hagia Sofia. Ketika Konstantinopel direbut oleh Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1453, Gereja Rasul Suci menjadi tempat Patriark EkumenisGereja Ortodoks Yunani. Akan tetapi, pada tahun 1461, gereja ini diambil alih oleh Utsmaniyah dan dihancurkan untuk pembangunan Masjid Fatih.
Makam
Mausoleum gereja ini merupakan tempat penguburan sebagian besar kaisar-kaisar Romawi Timur dan keluarganya selama 7 abad, mulai dari Konstantinus I (m. 337) sampai Konstantinus VIII (m. 1028). Karena tidak ada lagi tempat di sana, maka kaisar-kaisar selanjutnya dikuburkan di gereja-gereja dan biara-biara lain di sekitar kota itu. Makam-makam di Gereja Rasul Suci ini diketahui hanya dari daftar di sumber-sumber pustaka, salah satunya di De Ceremoniis.[1] Yang dikuburkan di sana antara lain:
^Downey, Glanville (1959). "The Tombs of the Byzantine Emperors at the Church of the Holy Apostles in Constantinople". The Journal of Hellenic Studies. The Society for the Promotion of Hellenic Studies. 79: 27–51. JSTOR627920.