Geoffroy V (24 Agustus 1113 – 7 September 1151), yang disebut si Ganteng (bahasa Prancis: le Bel) dan Plantagenêt, merupakan seorang Comte Anjou, Comte Tours, dan Comte Maine melalui warisan dari tahun 1129 dan kemudian Adipati Normandia melalui penaklukan dari tahun 1144. Atas pernikahannya dengan Maharani Matilda, putri dan ahli waris Henry I dari Inggris, Geoffroy memiliki seorang putra, Henry simantel Pendek, yang mewarisi takhta Inggris dan mendirikan Wangsa Plantagenêt yang mana Geoffroy memberikan nama kecilnya.
Kehidupan Awal
Geoffroy merupakan putra tertua Foulques, Raja Yerusalem dan Erembourg, Comtesse Maine, ahli waris Élie I, Comte Maine. Geoffroy mendapat nama panggilan dari tangkai kuning sapu mekar (genêt adalah nama Prancis untuk genista, atau sapu semak) ia mengenakan topinya sebagai sebuah lencana. Raja Henry I dari Inggris, mendapat laporan baik tentang bakat dan kecakapan Geoffroy, ia lalu mengirim wakil kerajaan ke Anjou untuk membicarakan sebuah pernikahan antara Geoffroy dan putrinya sendiri, Matilda dari Inggris. Izin didapatkan dari kedua belah pihak, dan pada tanggal 10 Juni 1128 Geoffroy yang berusia lima belas tahun diberikan gelar kesatria di Rouen oleh Raja Henry untuk persiapan pernikahan. Yang menarik dari itu, tidak ada tentangan dari pihak gereja, dibalik kenyataan bahwa saudara perempuan Geoffroy adalah seorang janda dari saudara lelaki Matilda (satu-satunya putra Raja Henry) yang sebenarnya terbiasa menggagalkan pernikahan lain saudara-saudara perempuan Geoffroy dengan pejuang Normandia William Clito. Kenyataan ini dapat dimengerti mengingat oposisi pernikahan antara Clito and Sibylle datang dari Raja Henry sendiri, bukan dari pihak gereja.
Pernikahan
Pada tanggal 17 Juni 1128 Geoffroy menikahi Matilda dari Inggris, putri dan ahli waris Raja Henry I dari Inggris dengan istri pertamanya Matilda dari Skotlandia. Pernikahan tersebut dimaksudkan untuk menjamin perdamaian di antara Inggris/Normandia dan Anjou. Ia berusia sebelas tahun lebih tua dari Geoffroy dan sangat bangga akan statusnya sebagai seorang Maharani (dan bukan sebagai Comtesse). Pernikahan mereka ditandai dengan seringnya perpisahan yang panjang, tetapi ia memberinya tiga orang putra dan dapat mempertahankan pernikahannya.
Comte Anjou
Setahun setelah pernikahan ayah Geoffroy pergi ke Yerusalem (di mana ia menjadi raja), meninggalkan Geoffroy di belakang sebagai Comte Anjou. John dari Marmoutier menggambarkan Geoffroy sebagai seorang pria yang tampan, berambut merah, periang, dan seorang pejuang yang hebat; namun, Ralph dari Diceto membantah dan menggambarkannya sebagai tokoh yang berkarakter dingin dan egois.
Ketika Raja Henry I meninggal pada tahun 1135, Matilda segera memasuki Normandia untuk menuntut hak warisnya. Distrik perbatasan diserahkan kepadanya, tetapi Inggris memilih keponakannya Étienne sebagai raja mereka, dan Normandia segera mengikuti. Tahun berikutnya, Geoffroy menyerahkan Ambrieres, Gorron, dan Chatilon-sur-Colmont kepada Juhel de Mayenne, dengan syarat bahwa ia harus membantu mendapatkan hak waris istri Geoffroy. Pada tahun 1139 Matilda tiba di Inggris dengan 140 kesatria, di mana ia ditawan di Puri Arundel oleh Raja Étienne. Di dalam "Anarki" kemudian yang terjadi, Étienne ditangkap di Lincoln pada bulan Februari, 1141, dan dipenjarakan di Bristol. Sebuah dewan legatine dari Gereja Inggris yang diadakan di Winchester pada bulan April 1141 menyatakan bahwa Étienne digulingkan dan Matilda dinyatakan sebagai "Nyonya Inggris." Étienne akhirnya dibebaskan dari penjara dan memahkotai dirinya sendiri pada perayaan penobatan pertamanya.
Selama tahun 1142 dan tahun 1143, Geoffroy melindungi seluruh Normandia barat dan selatan Seine, dan pada tanggal 14 Januari 1144, ia menyeberangi Seine dan memasuki Rouen. Ia mengambil gelar Adipati Normandia pada musim panas tahun 1144. Tahun 1144, ia mendirikan sebuah biara Agustine di Chateau-l'Ermitage di Anjou. Geoffroy memegang gelar adipati sampai tahun 1149, ketika ia dan Matilda menggabungkan dan menyerahkannya kepada putra mereka, Henry, yang penyerahan kekuasaannya secara resmi disahkan oleh Raja Louis VII dari Prancis pada tahun berikutnya.
Geoffroy juga meredakan pemberontakan tiga baron di Anjou pada tahun 1129, 1135, dan 1145-1151. Ia sering berselisih dengan saudaranya Élie I, Comte Maine, yang ia penjarakan sampai dengan tahun 1151. Tiga pemberontakan tersebut memperlambat kemajuannya di Normandia, dan sebuah alasan yang tak dapat membuatnya campur tangan di Inggris. Pada tahun 1153, Perjanjian Wallingford mengizinkan Étienne tetap tinggal sebagai Raja Inggris seumur hidup dan bahwa Henry, putra Geoffroy dan Matilda harus menjadi ahli warisnya.
Kematian
Geoffroy meninggal tiba-tiba pada tanggal 7 September 1151. Menurut John dari Marmoutier, Geoffroy kembali dari sidang kerajaan ketika ia terjangkit suatu demam. Ia tiba di Château-du-Loir, tak sadarkan diri di atas sofa, menulis warisan dan membuat hadiah-hadiah dan beramal, kemudian meninggal. Ia dimakamkan di Katedral Le Mans, Prancis.
Keturunan
Keturunan Geoffroy dan Matilda adalah sebagai berikut:
- Henry si mantel pendek (1133-1189)
- Geoffroy, Comte Nantes (1 Juni 1134 Rouen- 26 Juli 1158 Nantes) meninggal tanpa menikah dan dimakamkan di Nantes
- Guillaume dari Anjou (1136-1164) meninggal tanpa menikah
Geoffroy juga memiliki anak haram dari gundik-gundiknya yang tak dikenal: Hamelin; Emme, yang menikahi Dafydd Ab Owain Gwynedd, Pangeran Kerajaan Gwynedd; dan Marie, yang menjadi seorang biarawati dan kepala biara Shaftesbury dan kemungkinan adalah seorang pujangga Marie de France. Adelaide dari Angers kadang-kadang dianggap sebagai ibunda dari Hamelin.
Heraldik
Referensi pertama atas heraldik Normandia terdapat pada tahun 1128, ketika Henry I dari Inggris memberikan gelar kesatria kepada menantunya Geoffroy dan memberinya sebuah lencana emas berbentuk singa (atau macan tutul) dengan latar belakang biru. (Singa emas barangkali telah menjadi lencana Henry sendiri.) Henry II menggunakan dua singa emas dan dua singa dengan latar belakang merah masih menjadi bagian dari lambang Normandia. Putra Henry, Richard I, menambahkan tiga singa untuk membedakan lambang Inggris.
Gambaran Fiksi
Geoffrey digambarkan oleh aktor Bruce Purchase pada tahun 1978 BBC Drama Televisi The Devil's Crown, yang mendramatisir pemerintahan putra dan cucunya di Inggris.
Geoffroy sebuah karakter penting di dalam novel Sharon Penman When Christ and His Saints Slept, yang berkaitan dengan perang antara istrinya dan Raja Étienne.
Silsilah
Silsilah Geoffroy Plantagenêt
|
| | | | | | | | | | | | | | | | |
| 16. Geoffroy I, Comte Gâtinais atau Hugues dari Perche |
|
| | | | |
| 8. Geoffroy II, Comte Gâtinais | |
|
| | | | | | | |
| 17. Beatrice dari Mâcon |
|
| | | | |
| 4. Foulques IV, Comte Anjou | |
|
| | | | | | | | | | |
| 18. Foulques III, Comte Anjou |
|
| | | | |
| 9. Ermengarde dari Anjou | |
|
| | | | | | | |
| 19. Hildegarde dari Sundgau |
|
| | | | |
| 2. Foulques, Raja Yerusalem | |
|
| | | | | | | | | | | | | |
| 20. Amaury dari Montfort |
|
| | | | |
| 10. Simon I dari Montfort | |
|
| | | | | | | |
| 21. Bertrade dari Gometz |
|
| | | | |
| 5. Bertrade dari Montfort | |
|
| | | | | | | | | | |
| 22. Richard, Comte Évreux |
|
| | | | |
| 11. Agnes dari Evreux | |
|
| | | | | | | |
| 23. Godechildis |
|
| | | | |
| Geoffroy Plantagenêt, Comte Anjou | |
|
| | | | | | | | | | | | | | | | |
| 24. Lancelin I dari Baugency |
|
| | | | |
| 12. Jean dari Beaugency | |
|
| | | | | | | |
| 6. Élie I, Comte Maine | |
|
| | | | | | | | | | |
| 26. Herbert I, Comte Maine |
|
| | | | |
| 13. Paula dari Maine | |
|
| | | | | | | |
| 3. Erembourg, Comtesse Maine | |
|
| | | | | | | | | | | | | |
| 28. Robert Brochard dari Château-du-Loir |
|
| | | | |
| 14. Gervais II dari Château-du-Loir | |
|
| | | | | | | |
| 29. Elisabeth |
|
| | | | |
| 7. Mathilde dari Château-du-Loir | |
|
| | | | | | | | | | |
| 15. Eremburga | |
|
| | | | | | | |
|
Lihat Pula
Referensi
- Jim Bradbury, "Geoffrey V of Anjou, Count and Knight", in The Ideals and Practice of Medieval Knighthood III
- Charles H. Haskins, "Normandy Under Geoffrey Plantagenet", The English Historical Review, volume 27 (July 1912), pp. 417–444
Pranala luar