Gene Robinson
Gene Robinson adalah seorang gay pertama yang menjadi uskup Gereja Anglikan. Pengangkatannya dianggap sebagai legitimasi gereja terhadap homoseksualitas. Selain itu, pengangkatannya sebagai uskup menerima dukungan dari kalangan liberal, penolakan dari kalangan konservatif dan komentar dari uskup lainnya. Kehidupan pribadiRobinson merupakan seorang gay yang menampilkan perilaku homoseksual secara terus terang. Pasangan homoseksnya bernama Mark Andrew. Hingga pengangkatannya sebagai uskup, keduanya telah hidup bersama selama 14 tahun. Hubungan mereka diketahui oleh publik dan diperjelas ketika Andrew menjadi orang yang menyerahkan topi keuskupan kepada Robinson.[1] Kontroversi pengangkatan sebagai uskupGene Robinson menjadi uskup gay yang pertama dalam sejarah kekristenan dan sejarah gereja Anglikan. Ia dilantik sebagai uskup untuk wilayah New Hampshire sejak November 2003.[2] Ia dilantik di arena hoki di Universitas New Hampshire. Pelantikan ini berlangsung dengan lancar dan dihadiri oleh para pastor yang memberikan ucapan selamat kepadanya. Sementara itu, di luar arena pelantikan hanya terdapat sedikit demonstran yang menolak pelantikannya. Di sisi lain, pelantikan diiringi dengan pidato dari mantan Uskup New Hampshire, Douglas Theuner. Ia menyatakan bahwa Robinson termasuk anak Tuhan seperti orang lainnya. Sementara itu terdapat 3 orang pastor yang menghadiri pelantikan dan menentang pelantikannya. Salah satu di antaranya mengatakan bahwa pelantikan Robinson merupakan sebuah kesalahan yang mengerikan.[3] Pelantikan Robinson sebagai uskup memperoleh komentar dari Uskup Agung Canterbury, Rowan Williams. Ia mengatakan bahwa gereja Anglikan akan menerima konsekuensi yang serius atas pelantikan Gene Robinson. Menurutnya, pemilihan Robinson sebagai hasil pemungutan suara akan membawa masa-masa sulit bagi gereja Anglikan berupa perpecahan.[4] Pihak yang menolaknya sebagai uskup berasal dari kalangan konservatif yang menganggap perilaku homoseksualitas bertentangan dengan ajaran Kristen. Sejumlah media internasional menyebut pihak yang menentang pengangkatan Robinson sebagai kaum konservatif, sementara yang mendukungnya disebut sebagai kaum liberal.[3] ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
|