Gempa bumi Chūetsu (中越地震code: ja is deprecated , Chūetsu jishin) terjadi pada hari Sabtu, 23 Oktober2004 pukul 5:56 waktu setempat (atau 0856 UT, hari yang sama). Badan Meteorologi Jepang telah menamainya "Gempa bumi Chuetsu Prefektur NiigataHeisei 16" (平成16年新泻県中越地震, Romaji:Heisei roku nen ju-Niigata-ken Chuetsu Jishin), atau nama lainnya Gempa bumi Tengah Prefektur Niigata 2004. Prefektur Niigata terletak di wilayah Hokuriku di Honshu, pulau terbesar Jepang. Gempa awal menimbulkan getaran yang terasakan di hampir setengah pulau Honshu, termasuk di wilayah-wilayah Tohoku, Hokuriku, Chubu, dan Kanto.
Kemudian gempa kedua terjadi pada pukul 6:12, 16 menit setelah yang pertama. Gempa ini terjadi pada kedalaman lebih dangkal, yang berkekuatan Shindo 6+ dan mencapai magnitudo 5.9. Gempa ketiga terjadi pada 6:34, memiliki kekuatan Shindo 6-. Pada pukul 7:46, terjadi gempa selanjutnya yang berkekuatan Shindo 6-. Beberapa gempa bumi antara dan susulan berikutnya dengan intensitas yang lebih rendah juga mengguncang wilayah tersebut. Selama 66 jam pertama, 15 gempa bumi dengan intensitas Shindo 5- atau lebih terus mengguncang wilayah Chuetsu.
Dalam siaran persnya, Institut Survei Geografi (GSI) Pemerintah Jepang mengumumkan perkiraan awal mereka, bahwa sebuah patahan sepanjang 22 km dan lebar 17 km telah berpindah kira-kira sejauh 1,4 m.
Ini adalah gempa paling mematikan yang terjadi di Jepang, sejak gempa bumi besar Hanshin pada bulan Januari 1995.
Dampak
Pada tanggal 1 April 2007, perintah evakuasi terhadap lima permukiman di bekas desa Yamakoshi (kemudian menjadi bagian dari kota Nagaoka) dicabut. Warga diijinkan kembali ke rumah mereka setelah rentang waktu hampir dua setengah tahun.
Sebuah episode anime Pokemon yang menceritakan Pokemon Barboach dan bentuk evolusinya Whiscash yang berkemampuan menyebabkan gempa bumi, akhirnya tidak pernah ditayangkan mengingat kemiripannya dengan gempa ini.
Riwayat gempa
Prefektur Niigata dalam catatan sejarah telah sering mengalami gempa bumi. Gempa besar terkenal yang terakhir kali terjadi ialah pada 16 Juni 1964 yang berkekuatan 7,5 dan menimbulkan 28 orang korban jiwa, di mana telah terjadi likuifaksi besar dan tsunami yang menghancurkan kota pelabuhan Niigata. Gempa ini penting, karena bersama-sama dengan gempa Alaska 1964, adalah pertama kalinya para insinyur benar-benar mulai secara mendalam mempelajari likuifaksi tanah.
Ada pula gempa bumi lepas pantai Chūetsu 2007, yang terjadi sesaat setelah lewatnya sebuah taifun besar, sehingga keduanya menyebabkan banyak kesukaran.
^"Significant Earthquake Database". NOAA National Centers for Environmental Information. National Oceanic and Atmospheric Administration. Diakses tanggal 20 May 2015.