Gempa bumi Assam–Tibet 1950
Gempa bumi Assam–Tibet 1950 terjadi pada tanggal 15 Agustus 1950, dengan magnitudo momen sebesar 8,7 Mw. Pusat gempa terletak di Perbukitan Mishmi di wilayah Pegunungan Himalaya, dekat perbatasan negara bagian Assam di India dan wilayah Tibet, Republik Rakyat Tiongkok. Gempa ini merupakan gempa bumi terkuat yang pernah tercatat di daratan, dan gempa Strike-slip terkuat serupa dengan peristiwa Gempa bumi Sumatra 2012.[2] Gempa terjadi pada Selasa malam pukul 19:39 Waktu Standar India, gempa tersebut merusak wilayah Assam (India) dan Tibet (Tiongkok), sekitar 4.800 orang tewas. Gempa ini terkenal sebagai gempa terbesar yang disebabkan oleh tumbukan benua daripada subduksi, dan juga terkenal karena suara keras yang dihasilkan oleh gempa tersebut dan dilaporkan di seluruh wilayah. Gempa bumiGempa terjadi di daerah pegunungan terjal antara Pegunungan Himalaya dan Pegunungan Hengdua. Gempa tersebut terletak tepat di sebelah selatan Garis McMahon antara India dan Tibet, dan berdampak buruk di kedua wilayah tersebut. Gempa besar ini memiliki magnitudo 8,7 yang dihitung dan dianggap sebagai salah satu yang paling penting sejak pengenalan stasiun pengamatan seismologi.[3] Gempa itu adalah gempa bumi terbesar keenam di abad ke-20. Peristiwa ini juga merupakan gempa bumi terbesar yang diketahui tidak disebabkan oleh subduksi samudera. Sebaliknya, gempa ini disebabkan oleh dua lempeng benua yang bertabrakan. DampakGempa bumi Assam–Tibet tahun 1950 berdampak buruk pada Assam di (India) dan Tibet di (Tiongkok). Di Assam tercatat 1.526 korban jiwa dan 3.300 tewas di Tibet, dengan total korban sekitar 4.800 jiwa. Perubahan relief disebabkan oleh banyak batu yang jatuh di Perbukitan Mishmi dan kawasan hutan di sekitarnya. Di Perbukitan Abor, 70 desa hancur dengan 156 korban jiwa akibat tanah longsor. Tanah longsor memblokir anak sungai Brahmaputra. Di Lembah Dibang, sebuah danau longsor meledak tanpa menyebabkan kerusakan, tetapi yang lain di Sungai Subansiri terbuka setelah selang waktu 8 hari dan gelombang, setinggi 7 m (23 kaki), menenggelamkan beberapa desa dan menewaskan 532 orang. Potensi gempa bumi di masa depanSebuah artikel di Science, yang diterbitkan sebagai tanggapan atas gempa bumi Bhuj tahun 2001, menghitung bahwa 70 persen kemungkinan wilayah Himalaya dapat mengalami gempa bumi yang sangat dahsyat. Prediksi tersebut berasal dari penelitian catatan sejarah dari daerah tersebut serta anggapan bahwa sejak gempa 1950 telah terjadi cukup banyak selip sehingga terjadi gempa besar. Pada 2015, Himalaya dilanda gempa berkekuatan 7,8 dengan pusat gempa lebih jauh ke barat di Nepal. Lihat pula
Referensi
|