Gecarcoidea lalandii adalah sejenis yuyu bertubuh besar yang hidup di daratan, anggota sukuGecarcinidae. Yuyu atau kepiting darat ini menyebar luas di wilayah perairan Asia Tenggara dan Samudera Pasifik bagian barat.[3]
Pengenalan
Kepiting darat yang berukuran besar, lebar karapas mencapai 13 cm. Karapas bentuk bundar telur melintang, menggembung, dengan permukaan licin halus. Orbit (rongga mata) relatif kecil, miring, dengan mata yang miring pula tegaknya pada hewan dewasa; mata berukuran kecil, tidak mencapai gigi anterolateral yang pertama. Eksopod pada maksiliped no 3 tidak memiliki flagellum (bendera); pasangan maksiliped no 3 (yakni, alat mulut bagian luar, kiri dan kanan) membentuk celah serupa belah ketupat.[4]
Tubuh berwarna cokelat keunguan hingga ungu dan ungu kemerahan.[4] Terdapat tiga pasang bintik terang yang menyolok: sepasang berada di sebelah luar orbit, sepasang lagi pada lekuk servikal, dan sepasang yang terakhir berada di ujung atas lekukan-H di punggung karapas.[5]
Telah beradaptasi dengan baik pada kehidupan daratan, kepiting ini dapat memperoleh air yang dibutuhkannya dengan merendam diri dalam air tawar yang ditemuinya.[6] Oleh sebab itu G. lalandii dapat hidup berkilometer-kilometer dari pantai.[4] Umumnya yuyu ini menghuni lubang-lubang dangkal di bawah pepohonan atau bebatuan di pulau-pulau kecil.[4]
Meskipun sepenuhnya telah bersifat terestrial, ketam ini masih memerlukan laut, khususnya untuk menetaskan telur-telurnya.[4] Pengamatan di Taiwan memperlihatkan bahwa G. lalandii betina bermigrasi ke pantai di waktu malam, untuk menetaskan telur-telurnya di air laut. Migrasi ini berlangsung berangsur-angsur dalam beberapa bulan, yakni antara Juni-Oktober dengan puncaknya di sekitar bulan Juli. Betina diketahui bertelur mulai pada ukuran 42 mm lebar karapas, dengan rata-rata pada ukuran 57,7 mm. Ukuran ini penting karena betina bertubuh kecil rentan dimangsa oleh kepiting Geograpsus crinipes.[7]
Manfaat
Ketam G. lalandii kadang-kadang ditangkap orang untuk dimakan atau dijual di pasar, namun nilainya tidak seberapa.[4]
Kerabat dekat
Gecarcoidea lalandii dan kibau berkerabat dekat dengan kepiting merah Gecarcoidea natalis di Pulau Christmas dan Kepulauan Cocos di Samudra Hindia;[4] kepiting darat yang akhir ini terkenal karena 'ritual' migrasi tahunannya dari pedalaman pulau ke pantai, yang melibatkan jutaan hewan betina yang akan bertelur di tepi laut.[8]
Catatan kaki
^Milne-Edwards, H. 1837. Histoire naturelle des crustacés : comprenant l'anatomie, la physiologie et la classification de ces animaux. vol 2: 25. Paris :Librairie encyclopédique de Roret, 1834-1840.
^ abLai JCY, Shih HT, Ng PKL. (2017). "The systematics of land crabs of the genus Gecarcoidea and recognition of a pseudocryptic species, G. humei, from the eastern Indian Ocean (Crustacea : Decapoda : Gecarcinidae)". Invertebrate Systematics, 2017, 31: 406–426. http://dx.doi.org/10.1071/IS16052
^ abcdefgNg PKL. (2001). "Crabs". in Kent E. Carpenter & Volker H. Niem (Eds.). FAO Species Identification Guide: The Living Marine Resources of The Western Pacific. Vol. 2: 1046-155.Diarsipkan 2019-02-06 di Wayback Machine. Rome:Food and Agriculture Organization. (Gecarcoidea lalandii p.1150)
^Combs CAN, Alford A, Boynton M, & Henry RP. (1992). "Behavioural regulation of haemolymph osmolarity through selective drinking in land crabs, Birgus latro and Gecarcoidea lalandii". Biological Bulletin182(3): 416-423.Diarsipkan 2009-03-20 di Wayback Machine.
^Liu H-C, & Jeng M-S. (2007). "Some reproductive aspects of Gecarcoidea lalandii (Brachyura: Gecarcinidae) in Taiwan." Zoological Studies46(3): 347-354 (2007)Diarsipkan 2023-03-23 di Wayback Machine.