Gebangsari adalah desa di wilayah kecamatanTambak, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Sebagian besar penduduknya adalah petani, karena sebagian besar wilayahnya adalah persawahan. Desa ini terbagi menjadi tiga dusun yakni, Dusun 1 (Gebangsari): Rw 1 & 2; Dusun 2 (Rawadawa): Rw 3 & 4; Dusun 3 (Bayawulung): Rw 5 & 6. Hampir seluruh warga Gebangsari memeluk agama Islam, tetapi mereka masih menjalankan adat Kejawen, seperti labuhan sawah/memetri bumi, nyadran, serta resik kuburan terutama menjelang bulan Puasa.
Menurut sumber yang
ada di ketahui bahwa Desa Gebangsari adalah masuk Kecamatan Tambak yang merupakan
bagian dari Kabupaten yang terletak di ujung timur, Desa Gebangsari berdiri/ada
kurang lebih tahun 1800 M.
Desa
Gebangsari adalah merupakan gabungan dari:
ê Dusun Gebangsari yang meliputi RW. I
dan RW. II yang masing-masing RW terdiri 4 (empat) RT.
ê Dusun
Bokol masuk wilayah RW. III yang terdiri 4 (empat) RT.
ê Dusun
Rawadawa masuk wilayah RW.IV yang terdiri dari 4 (empat) RT.
ê Dusun
Bayawulung masuk wilayah RW. V yang
terdiri dari 3 (tiga) RT.dan RW. VI yang terdiri 4 (empat) RT.
ê Dusun Babadjambe Timur dan Babadjambe
Barat yang masuk wilayah RW. VI yang terdiri dari RT. 03/VI dan RT. 04/VI.
Sejarahnya Desa Gebangsari
Sejak
berdirinya atau terwujudnya dahulu untuk Desa Gebangsari masuk wilayah
Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas dan tidak ada perubahan yang berarti dengan
Desa Gebangsari.
Masa Pemerintahan
dahulu sampai sekarang adalah:
- Pada Tahun – 1915 dipimpin oleh Kepala Desa Nursam
(Sriyem)
- Pada tahun 1915-1918 dipimpin oleh Kepala
Desa Partadiwirya (Blender)
- Pada tahun 1918-1928 dipimpin oleh Kepala
Desa Sandiwirya
- Pada tahun 1929-1945 dipimpin oleh Kepala
Desa Nadimeja I
- Pada tahun 1945-1972 dipimpin oleh Kepala
Desa Nadimeja II atau disebut Penatus Harjosukarto.
- Dan Pada tahun 1972-1973 dipimpin oleh Pj.
Kepala Desa Notodiwiryo
- Pada tahun 1973-1984 dipimpin oleh Kepala
Desa M. Syarbini
- Pada tahun 1984-1986 dipimpin oleh Pj.
Kepala Desa Masirin
- Tahun 1986-1993 dipimpin Kepala Desa oleh
seorang perempuan yaitu Ny Sulastri AS. Karena prestasi membawa Desa Gebangsari ikut dilombakan
ketingkat Nasional hingga menjadi rangking 2 desa terbaik sehingga ditambah
masa kerjanya karena prestasi tersebut.
- Tahun 1993-1997 masih dipimpin Kepala Desa
Ny Sulastri AS.
- Tahun 1997-1998 di Pj oleh Samisno dari
pegawai Kecamatan Tambak
- Tahun 1998-2005 dipimpin oleh Kepala Desa
Salju Andoko
- Tahun 2006 - 2007 bulan Februari Pj Kepala
Desa oleh Sukanto Kasi Trantib Kecamatan Tambak.
- Pada bulan Februari-Juli tahun 2007 di Pj
Kepala Desa oleh Sekretaris Desa yaitu Widi Jatmiko hingga ada Kepala Desa
Definitif.
- Tahun 2007- 2013 dipimpin Kepala Desa
Rokhmat.SE, dan dari 2013 sampai sekarang
dipimpin Kepala Desa Rokhmat.SE, MM. Demikian sekilas masa Pemerintahan dan
asal usul tentang Desa Gebangsari, dimulai dari tahun 1915 M. Karena tahun
sebelumnya merupakan cerita turun temurun yang sulit dicari buki-buktinya
secara tertulis ataupun nara sumbernya yang sudah tidak ada lagi.
Dari sekilas Riwayat cerita Gebangsari
tersebut yang kami susun berkat dukungan dari sumber-sumber yang kami terima
waktu Dia masih hidup antara lain:
1. Bapak Harjo Sukarto Penatus Desa
Gebangsari
2. Nbah Tuyem (Alm) Keturunan dari Mbah
Dipawangsa
3.
Mbah San Irsad (Alm) Tokoh Masyarakat
4.
Bapak Martawigena (Alm) Toko Masyarakat
5.
Mbah Moh. Kasbi (Alm) Kayim Bayawulung.
Demografi
a. Letak dan Luas Wilayah
Desa Gebangsari merupakan salah satu dari
12 desa di Wilayah Kecamatan Tambak, yang terletak 2 Km ke arah selatan dari
Kecamatan Tambak, 47 Km jarak dari Pusat Pemerintahan Kabupaten
Banyumas serta Desa Gebangsari mempunyai luas wilayah seluas: ± 382,660 Ha. Yang
terdiri luas sawah ± 178,660 Ha dan permukiman/daratan ± 204 Ha.
b. Topografi dan Jenis Tanah
Jenis tanah yang ada di Desa Gebangsari
sebagian besar merupakan tanah sawah basah, yang terdiri dari 65% tanah yang
ada, sisanya 30% berupa tanah kering/pekarangan, 5% merupakan tanah yang
dipakai untuk bangunan, jalan dan sungai.
c. Iklim
Iklim Desa Gebangsari, sebagaimana desa-desa
lain di wilayah Indonesia mempunyai Iklim Kemarau dan Penghujan, yang hal
tersebut juga mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa
Gebangsari.
Di Gebangsari terdapat rumah panggung tempat pengungsian banjir, tetapi sekarang diubah dan difungsikan menjadi Kantor Desa Gebangsari yang baru.