Dahulunya Gantung lebih di kenal dengan nama Lenggang. Lenggang merupakan sebuah distrik yang di bangun oleh perusahan timah swasta pada masa pedudukan Hindia-Belanda yang bernama BHP pada tahun 1868. Nama lenggang berasal dari nama sungai linggang yang membentang di sepanjang desa tersebut, hingga belanda menyebut daerah ini Lenggang. Namun seiring berjalannya waktu nama lenggang tergantikan dengan nama "Gantong" dalam bahasa setempat dan "Gantung" dalam bahasa Indonesia.
Nama gantong/gantung sendiri didapat dari nama sebuah pulau kecil yang berada di bibir sungai linggang yang terlihat menggantung karena menurut sebagian orang pulau tersebut menggantung dan berdiri sebuah pohon "kayu are" raksasa di atasnya dan masih bisa kita temui hingga saat ini.
Bentang Alam
Gantong/gantung merupakan daerah penghasil timah terbesar di pulau Belitung dan membentang sungai terpanjang dan terbesar di pulau Belitung yaitu sungai lenggang. Serta didominasi oleh hutan keranggas, padang rumput, dan hutan gelam. Gantung juga memiliki kawasan hutan mangrove yang sangat luas disepanjang muara sungai lenggang dan merupakan tempat tinggal dari ribuan buaya muara. Di utara sungai lenggang juga dapat kita temui satu-satunya bendungan yang ada di pulau Belitung peninggalan zaman Belanda yang diberi nama bendungan Pice.
Gantung juga memiliki beberapa daya tarik wisata seperti: