Gëlle Fra49°36′34″N 06°07′44″E / 49.60944°N 6.12889°E Monumen Peringatan (bahasa Prancis: Monument du souvenir), biasanya dikenal dengan julukan Gëlle Fra (bahasa Luksemburg yang berarti 'Wanita Emas'), adalah sebuah monumen peringatan perang di Kota Luksemburg, di selatan Luksemburg. Monumen ini didedikasikan bagi ribuan warga Luksemburg yang mengajukan diri secara sukarela untuk bertugas di angkatan bersenjata Blok Sekutu selama kedua perang dunia dan Perang Korea. Gëlle Fra terletak di Lapangan Konstitusi, di daerah kota Ville Haute di pusat Kota Luksemburg. DeskripsiBagian tengah monumen ini adalah obelisk granit setinggi 21 meter. Di bagian atas obelisk berdiri sebuah patung bersepuh perunggu yang merupakan Nike, dewi kemenangan, atau "Ratu Kebebasan" (Friddenskinnigin dalam bahasa Luksemburg),[1] yang mengulurkan rangkaian laurel seolah-olah menempatkannya di atas kepala bangsa. Di bagian bawah obelisk ada dua patung perunggu (tidak bersepuh), mewakili para tentara Luksemburg yang secara sukarela mengabdi bagi Prancis; satu dalam posisi terbaring di bagian dasar patung Nike, yang telah gugur dalam pengabdian kepada negaranya, sementara yang lain dalam posisi duduk, berkabung bagi rekan senegaranya yang telah gugur tersebut. Pematung dari dari tiga patung perunggu ini adalah Claus Cito, seorang penduduk asli Luksemburg. Model untuk Gëlle Fra tidak diketahui. Monumen ini dibuka pada tahun 1923. Prasasti di dasar monumen termasuk satu dalam bahasa Prancis, atas nama Ferdinand Foch, Marsekal Prancis, Panglima Tertinggi Sekutu, yang menghormati para tentara Luksemburg yang ikut serta dalam perang tahun 1914-1918, di medan perang di Marne, Aisne dan Somme, dan di Artois, Champagne, serta di Verdun. SejarahPerang Dunia PertamaSelama Perang Dunia Pertama, Luksemburg berjanji untuk mempertahankan netralitasnya, tetapi diduduki oleh Jerman, dengan menyebut kebutuhan militer sebagai alasan atas tindakannya tersebut.[2] Namun, kebanyakan warga Luksemburg tidak memercayai niat baik Jerman, khawatir Jerman akan mencaplok negara mereka dalam hal Jerman meraih kemenangan; klaim ini dibuktikan dalam Septemberprogramm dari Bethmann Hollweg.[3] Meskipun warga Luksemburg yang meninggalkan negerinya sendiri di bawah pendudukan Jerman hanya bisa sedikit membantu Sekutu, mereka yang berada di luar negeri, di luar penguasaan Jerman, dapat secara sukarela mengabdi melawan Jerman. Secara total, 3.700 warga Luksemburg yang mengabdi di ketentaraan Prancis, 2.000 di antaranya tewas.[4] Karena populasi Luksemburg sebelum perang Luxembourg hanya 266.000,[5] jumlah korban tewas ini sama dengan lebih dari 1% dari keseluruhan populasi nasional, yang merupakan persentase yang relatif lebih besar daripada kebanyakan negara yang bertempur (lihat: Jumlah korban Perang Dunia I). Referensi
Pranala luar |