Septemberprogramm (Jerman: [zɛpˈtɛmbɐpʁoˌɡʁam]) adalah rencana yang disiapkan oleh Kanselir Kekaisaran Jerman Theobald von Bethmann-Hollweg pada permulaan Perang Dunia I (1914–18). Sekretaris pribadinya yang bernama Kurt Riezler merumuskan Septemberprogramm pada tanggal 9 September 1914 pada saat Jerman mulai melancarkan serangan barat dan diperkirakan akan mengalahkan Prancis dengan cepat. Septemberprogramm tidak jadi terwujud karena Prancis berhasil menahan serangan Jerman dan perang ini berubah menjadi perang panjang di parit-parit yang akhirnya berujung pada kekalahan Jerman.[1]
Rencana
Di dalam Septemberprogramm terkandung beberapa hal yang ingin dicapai oleh Jerman:
- Prancis sebaiknya menyerahkan sebagian wilayah utaranya (seperti tambang besi di Briey dan wilayah pesisir yang terbentang dari Dunkirk hingga Boulogne-sur-Mer) kepada Belgia atau Jerman
- Prancis sebaiknya membayar pampasan perang sebesar 10 miliar mark Jerman ditambah dengan pembayaran untuk dana veteran dan untuk melunasi semua utang Jerman. Dengan tindakan ini, Prancis tidak dapat mempersenjatai dirinya lagi, dan ekonomi Prancis akan bergantung kepada Jerman. Selain itu, perdagangan antara Prancis dengan Imperium Britania akan berakhir
- Prancis akan menghancurkan benteng-bentengnya di utara
- Belgia sebaiknya dianeksasi oleh Jerman atau lebih baik menjadi "negara vasal" yang menyerahkan wilayah timurnya dan mungkin juga kota Antwerpen kepada Jerman. Selain itu, Belgia sebaiknya memperbolehkan Jerman mendirikan pangkalan militer
- Luksemburg sebaiknya menjadi negara anggota Kekaisaran Jerman
- Negara pembatas akan didirikan di wilayah yang diambil dari Kekaisaran Rusia (seperti Polandia) dan negara-negara ini akan berada di bawah kedaulatan Jerman "setiap waktu".[2]
- Jerman akan mendirikan asosiasi ekonomi Mitteleuropa dengan anggota-anggota yang kelihatan berkedudukan setara, tetapi sebenarnya didominasi oleh Jerman. Negara-negara pembatas juga akan menjadi anggota
- Imperium kolonial Jerman akan diperluas. Jajahan Jerman di Afrika akan diperbesar untuk membentuk wilayah yang besar di Afrika Tengah (Mittelafrika) dengan mengambilalih jajahan Prancis dan Belgia.
- Belanda sebaiknya memiliki hubungan yang erat dengan Jerman sembari berupaya memastikan bahwa mereka tidak tampak dipaksa
Catatan kaki
- ^ Edgar Feuchtwanger (2002). Imperial Germany 1850-1918. Routledge. hlm. 178–79.
- ^ Tuchman, Barbara, The Guns of August (New York, New York: Macmillan Co., 1962), hlm.315.