Fuad al-Rikabi (1931 – November 1971) adalah seorang politikus Irak dan pendiri Cabang Regional Irak Partai Ba'ath Sosialis Arab. Al-Rikabi menjadi Sekretaris Komando Regional Irak Partai Ba'ath pada 1954 dan memegang jabatan tersebut sampai 1959. Sepanjang masa kepemimpinannya, Cabang Regional Irak memperluas keanggotaannya dan menjadi partai utama dalam ranah politik Irak. Setelah Revolusi 14 Juli 1958 yang melengserkan monarki, al-Rikabi dilantik menjadi Menteri Pengembangan dalam pemerintahan persatuan Abd al-Karim Qasim.
Setelah pemerintahan didirikan, sebuah perebutan kekuasaan dengan cepat dimulai antara Qasim, seorang nasionalis Irak yang mendukung Partai Komunis Irak, dan Abdul Salam Arif, seorang nasionalis Arab. Al-Rikabi mendukung Arif. Bersama dengan para anggota kabinet lainnya, al-Rikabi mundur dalam protes saat Arif gagal merebut kekuasaan pada akhir 1958. Al-Rikabi dan Cabang Regional Irak dari Partai Ba;ath memutuskan agar memasukkan wilayah Irak dalam Republik Arab Bersatu dalam rangka membunuh Qasim. Upaya pembunuhan tersebut gagal, dan kebanyakan Ba'athis utama dan orang-orang yang bersekongkol dengannya, termasuk al-Rikabi, kabur ke Suriah. Tak lama setelah itu, pada 29 November 1959, Komando Regional Irak dibubarkan.
Al-Rikabi mendukung faksi Nasseris—para pendukung Gamal Abdel Nasser—dalam perebutan kekuasaan dalam Partai Ba'ath pada akhir 1950an melawan faksi Aflaq, para pendukung Michel Aflaq. Ia sepakat dengan pengamatan Abdullah Rimawi bahwa Komando Nasional, badan pemerintahan Partai Ba'ath, telah menyimpang dari pemikiran Ba'athis. Al-Rikabi mengisahakannya namun gagal merebut Cabang Regional Irak Partai Ba'ath untuk memutuskan hubungannya dari Komando Nasional, dan pada 15 Juni 1961, ia didepak dari partai. Dari situ, al-Rikabi menjadi Nasseris berpengaruh, mula-mula aktif dalam Komando Ba'ath Revolusioner pimpinan Rimawi dan kemudian dalam Uni Sosialis Arab pimpinan Arif. Setelah Partai Ba'ath merebut kekausaan dalam Revolusi 17 Juli 1968, al-Rikabi ditangkap. Menurut catatan resmi, ia dibunuh orang satu tahanannya, sementara media yang tak terikat dengan negara Irak mengklaim bahwa ia dibunuh oleh petugas keamanan Irak.
Referensi
Kutipan
Sumber
- Farouk-Sluglett, Marion; Sluglett, Peter (2001). Iraq since 1958: From Revolution to Dictatorship. London; New York: I.B.Tauris. ISBN 978-1-86064-622-5.
- Ghareeb, Edmund A.; Dougherty, Beth K. (2004). Historical Dictionary of Iraq. Lanham, Md: Scarecrow Press. ISBN 978-0-8108-4330-1.
- Metz, Helen Chapin (1988). "Iraq — Politics: The Baath Party". Washington, D.C.: Library of Congress Country Studies. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-12. Diakses tanggal 23 October 2011.
- Nakash, Yitzhak (2003). The Shi'is of Iraq. Princeton, N.J.: Princeton University Press. ISBN 978-0-691-11575-7.
- Oron, Yitzhak (1961). Middle East Record. 2. Jerusalem: Moshe Dayan Center for Middle Eastern and African Studies. OCLC 19956240.
- Polk, William Roe (2006). Understanding Iraq: A Whistlestop Tour from Ancient Babylon to Occupied Baghdad. New York: I.B. Tauris. ISBN 978-1-84511-123-6.
- Sayigh, Yezid (1997). Armed Struggle and the Search for State: the Palestinian National Movement, 1949–1993. Oxford; New York: Oxford University Press. ISBN 0-19-829265-1.
- Sheffer, Gabriel; Ma'oz, Moshe (2002). Middle Eastern Minorities and Diasporas. Brighton; Portland, Or.: Sussex Academic Press. ISBN 978-1-902210-84-1.