Seekor hewan fosorial (dari bahasa Latin fossor, berarti "penggali") berarti hewan tersebut telah beradaptasi untuk menggali, dan sebagian besar tinggal (namun tidak selalu) di bawah tanah. Contoh dari hewan vertebrata fosorial adalah teledu, tikus tanah telanjang, meerkat, armadilo, wombat dan salamander tanah.[1] Pada invertebrata, hewan fosorial mencakup banyak moluska (seperti kepah), serangga (seperti kumbang, tawon, lebah) dan arachnida (seperti laba-laba).
Referensi
- ^ Damiani, R. (2003). "Earliest evidence of cynodont burrowing". Proc Biol Sci. Royal Society. 270 (1525): 1747–51. doi:10.1098/rspb.2003.2427. PMC 1691433 . PMID 12965004.