Tim Carlin akan berkompetisi di musim 2023 sebagai Rodin Carlin, setelah Rodin Cars, sebuah perusahaan manufaktur kendaraan asal Selandia Baru, menjadi pemilik saham mayoritas dari tim balap mobil asal Inggris tersebut.[5]
Hitech GP akan berkompetisi pada musim 2023 sebagai Hitech Pulse-Eight Racing. Perubahan nama ini setelah Pulse-Eight menjadi sponsor utama dari tim balap asal Inggris tersebut.[6]
Virtuosi Racing mengumumkan bahwa tim balap tersebut mengumumkan kerja sama dengan Invicta Watch Group. Salah satu pokok hasil kerja sama tersebut adalah perubahan nama tim menjadi Invicta Virtuosi Racing.[7]
Tim MP Motorsport akan berkompetisi di musim 2023 bersama dengan Dennis Hauger dan Jehan Daruvala. Hauger dan Daruvala pada musim 2022 berkompetisi bersama di Formula 2 dengan tim Prema Racing.[8][9] Kedua pembalap tersebut menggantikan posisi Felipe Drugovich, yang telah berhasil memenangkan kejuaraan ini di musim 2022, dan Clément Novalak, yang pindah ke tim Trident Racing.[10]
Tim Rodin Carlin akan berkompetisi dengan dua pembalap yang berbeda dari musim sebelumnya. Hal ini menyusul bergabungnya Logan Sargeant dengan tim Williams di Kejuaraan Formula Satu musim 2023, serta kepindahan Liam Lawson ke Kejuaraan Super Formula untuk berkompetisi bersama dengan Team Mugen.[11][12] Keduanya akan digantikan oleh pembalap Tim Junior Red Bull, yaitu Enzo Fittipaldi dan Zane Maloney. Fittipaldi pada musim lalu berkompetisi di ajang Formula 2 bersama dengan tim Charouz, sementara Maloney pada musim lalu berhasil meraih posisi kedua pada Kejuaraan Formula 3.[13]
Tim ART Grand Prix mengontrak Victor Martins untuk menggantikan posisi Frederik Vesti yang berpindah ke tim Prema Racing. Martins sebelumnya berkompetisi di Kejuaraan Formula 3 pada musim 2022, dan berhasil keluar sebagai juara kejuaraan tersebut.[14]
Posisi Hauger di tim Prema Racing akan diisi oleh Ollie Bearman, yang pada musim lalu berkompetisi dengan tim yang sama pada Kejuaraan Formula 3.[15] Bearman akan berkompetisi bersama dengan Frederik Vesti. Pembalap junior Mercedes tersebut musim lalu berkompetisi bersama dengan tim ART Grand Prix.[16]
Tim Hitech Pulse-Eight, sama seperti tim Carlin, juga mengontrak dua orang pembalap anggota Tim Junior Red Bull, yaitu Isack Hadjar dan Jak Crawford. Kedua pembalap tersebut pada musim lalu berkompetisi di Kejuaraan Formula 3, dengan Hadjar yang meraih posisi ke-4, sementara Crawford meraih posisi ke-7 pada klasemen akhir kejuaraan tersebut.[17]
Tim DAMS akan berkompetisi pada musim 2023 dengan Arthur Leclerc, yang pada musim lalu berkompetisi di Kejuaraan Formula 3 dan menyelesaikan musim di peringkat ke-6 klasemen akhir kejuaraan pembalap.[18] Leclerc menggantikan posisi Nissany yang berpindah ke tim PHM Racing.
Amaury Cordeel akan berpindah ke tim Virtuosi Racing menggantikan posisi Marino Sato. Pembalap asal Belgia tersebut menyelesaikan musim 2022 di peringkat ke-17 di klasemen akhir kejuaraan pembalap.[19]
Tim Van Amersfoort Racing akan berkompetisi bersama dengan Richard Verschoor. Pembalap asal Belanda tersebut pada musim lalu berkompetisi bersama dengan tim Trident.[22] Tim tersebut juga akan berkompetisi bersama dengan Juan Manuel Correa, yang pada musim lalu sempat berkompetisi di Kejuaraan Formula 2 bersama dengan tim Van Amersfoort Racing pada ronde ke-14 di Sirkuit Yas Marina.[23]
Kejuaraan Formula 2 akan berkompetisi di Sirkuit Albert Park untuk pertama kalinya.
Kejuaraan Formula 2 direncanakan akan berkompetisi di Sirkuit Imola sebagai ronde kelima dan balapan pendukung bagi Grand Prix Emilia Romagna, namun ronde tersebut dibatalkan akibat dari bencana banjir yang melanda daerah tersebut.[29]
Perubahan Regulasi
Regulasi teknis
Pada tahun 2023, Formula 2 dan Formula 3 akan menggunakan bensin berkelanjutan dengan persentase sebesar 55%. Persentase dari bensin berkelanjutan yang digunakan direncanakan akan bertambah hingga mencapai persentase sebesar 100% pada musim 2027. Hal ini dilakukan dalam rangka menurunkan jejak karbon dari kejuaraan.[30]
Regulasi olahraga
Apabila terdapat dua atau lebih pembalap yang memiliki jumlah poin yang sama, posisi mereka di tabel klasemen pada musim sebelumnya ditentukan oleh jumlah balapan yang dimenangkan tanpa mempedulikan apakah balapan yang dimenangkan adalah balapan utama atau balapan sprint. Kini, jumlah balapan utama yang dimenangkan akan lebih diutamakan dibandingkan dengan jumlah balapan sprint yang dimenangkan.[31]
Regulasi mengenai livery mobil Formula 2 dilonggarkan dan setiap tim kini diperbolehkan untuk memiliki dua mobil dengan warna dasar livery yang berbeda apabil salah satu pembalap mereka merupakan anggota dari program pembalap junior Formula 1.[31]
Pembalap yang memulai balapan dengan roda depan yang terletak di luar sisi kotak grid mereka kini dianggap sebagai false start yang dapat diberikan penalti.[31]
Pembalap yang mobilnya terhenti di lintasan saat pelaksanaan sesi kualifikasi tidak diperbolehkan untuk berpartisipasi kembali pada sesi tersebut.[31]
Pembalap yang tidak berhenti untuk melakukan pengecekan berat mobil saat kualifikasi akan diberikan penalti berupa kewajiban untuk memulai dua buah balapan dari jalur pit, berubah dari penalti musim lalu yang hanya berupa kewajiban untuk memulai satu buah balapan dari jalur pit.[31]
Poin diberikan kepada delapan finisher terklasifikasi teratas dalam perlombaan sprint, dan kepada sepuluh finisher terklasifikasi teratas dalam balapan utama. Pole-sitter dalam feature race juga menerima dua poin, dan satu poin diberikan kepada pembalap yang mencetak lap tercepat di balapan feature dan sprint jika pembalap tersebut finis di sepuluh posisi teratas. Tidak ada poin yang diberikan jika waktu putaran tercepat dicapai oleh pembalap yang berada di luar sepuluh besar. Tidak ada poin ekstra yang diberikan kepada pole-sitter dalam sprint race karena grid untuk itu ditentukan dengan membalikkan sepuluh kualifikasi teratas.
Poin balapan sprint
Poin diberikan kepada delapan finisher terklasifikasi teratas, tidak termasuk poin putaran tercepat yang diberikan kepada sepuluh finisher terklasifikasi teratas.
Poin diberikan kepada sepuluh finisher teratas yang diklasifikasikan. Poin bonus diberikan kepada pole-sitter dan kepada pembalap yang mencetak lap tercepat dan finis di sepuluh besar.
^Ollie Bearman mencatatkan waktu lap tercepat, namun karena dia menyelesaikan balapan di luar posisi 10 besar, maka poin untuk pencetak lap tercepat diberikan kepada Theo Pourchaire yang mencatatkan waktu lap tercepat di antara pembalap lain yang menyelesaikan balapan di posisi 10 besar.
^Clement Novalak mencatatkan waktu lap tercepat, namun karena dia menyelesaikan balapan di luar posisi 10 besar, maka poin untuk pencetak lap tercepat diberikan kepada Frederik Vesti yang mencatatkan waktu lap tercepat di antara pembalap lain yang menyelesaikan balapan di posisi 10 besar.
^Zane Maloney mencatatkan waktu lap tercepat, namun karena dia menyelesaikan balapan di luar posisi 10 besar, maka poin untuk pencetak lap tercepat diberikan kepada Victor Martins yang mencatatkan waktu lap tercepat di antara pembalap lain yang menyelesaikan balapan di posisi 10 besar.
^Ayumu Iwasa mencatatkan waktu lap tercepat, namun karena dia menyelesaikan balapan di luar posisi 10 besar, maka poin untuk pencetak lap tercepat diberikan kepada Théo Pourchaire yang mencatatkan waktu lap tercepat di antara pembalap lain yang menyelesaikan balapan di posisi 10 besar.
^Richard Verschoor mencatatkan waktu lap tercepat, namun dia didiskualifikasi akibat ketidaksesuaian teknis. Putaran tercepat maka diberikan kepada Enzo Fittipaldi.
^Tidak terdapat waktu putaran yang dicatatkan pada kondisi bendera hijau.
^Victor Martins mencatatkan waktu lap tercepat, namun karena dia menyelesaikan balapan di luar posisi 10 besar, maka poin untuk pencetak lap tercepat diberikan kepada Frederik Vesti yang mencatatkan waktu lap tercepat di antara pembalap lain yang menyelesaikan balapan di posisi 10 besar.