Fluida superkritis adalah fluida yang terbentuk pada suhu dan tekanan yang melebihi nilai titik termodinamika. Penerapan fluida superkritis yaitu pada pelarutan obat.[1] Fluida superkritis memiliki massa jenis yang tinggi, kekentalan yang rendah dan difusivitas termal menengah. Sifat ini ideal untuk dijadikan sebagai pelarut. Selain itu, hasil ekstraksi dengan fluida superkritis tidak menghasilkan sisa. Fluida superkritis dapat mengalami daur ulang dan memiliki kelarutan yang tinggi sehingga ramah lingkungan.[4]
Sifat
Bahan-bahan dari fluida superkritis mempunyai sifat di antara gas dan cairan sebagai berikut:[5]
Sifat dari berbagai pelarut fluida kritis
Pelarut |
Berat Molekul |
Suhu Kritis |
Tekanan Kritis |
Kepadatan Kritis
|
g/mol |
K |
MPa (atm) |
g/cm3
|
Karbon dioksida (CO2)
|
44.01 |
304.1 |
7.38 (72.8) |
0.469
|
Air (H2O)
|
18.02 |
647.3 |
22.12 (218.3) |
0.348
|
Metana (CH4)
|
16.04 |
190.4 |
4.60 (45.4) |
0.162
|
Etana (C2H6)
|
30.07 |
305.3 |
4.87 (48.1) |
0.203
|
Propana (C3H8)
|
44.09 |
369.8 |
4.25 (41.9) |
0.217
|
Etilena (C2H4)
|
28.05 |
282.4 |
5.04 (49.7) |
0.215
|
Propilena (C3H6)
|
42.08 |
364.9 |
4.60 (45.4) |
0.232
|
Methanol (CH3OH)
|
32.04 |
512.6 |
8.09 (79.8) |
0.272
|
Ethanol (C2H5OH)
|
46.07 |
513.9 |
6.14 (60.6) |
0.276
|
Aseton (C3H6O)
|
58.08 |
508.1 |
4.70 (46.4) |
0.278
|
Perbandingan fluida superkritis dengan gas dan cairan diketahui melalui nilai massa jenis, viskositas, dan difusivitas berikut:[6]
Perbandingan antara gas, cairan, dan fluida superkritis
|
Massa jenis (kg/m3) |
Viskositas (µPa∙s) |
Difusivitas (mm²/s)
|
Gas
|
1 |
10 |
1-10
|
Fluida superkritis
|
100-1000
|
50-100
|
0.01-0.1
|
Cairan
|
1000
|
500-1000
|
0.001
|
Referensi
- ^ Pramudhita, W.Y.P.A., dan Hendriani, R. (2016). "Review: Teknik Peningkatan Kelarutan Obat". Farmaka. 14 (2): 294. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-29. Diakses tanggal 2020-10-04.
- ^ Sondari, D., dan Puspitasari, E.D. (Januari 2017). "Teknologi Ekstraksi Fluida Superkritis dan Maserasi pada Zingiber Officinalle Roscoe: Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Fitokimia". Jurnal Sains Materi Indonesia. 18 (2): 75. doi:10.17146/jsmi.2017.18.2.4168. ISSN 1411-1098. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-06. Diakses tanggal 2020-10-04.
- ^ Reid, R.C., Prausnitz, J.M., dan Poling, B.E. (1987). The properties of gases and liquids (edisi ke-4). New York: McGraw-Hil.
- ^ Székely, Edit. "Supercritical Fluid Extraction". Budapest University of Technology and Economics. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-24. Diakses tanggal 2007-11-20.
Daftar pustaka
- Harimurti, N, dan Sumangat, D. (2005). "Aplikasi Fluida Superkritis Pada Ekstraksi Minyak Atsiri" (PDF). Prosiding Seminar Nasional Teknologi lnovatif Pascapanen untuk Pengembangan lndustri Berbasis Pertanian. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian: 801–810. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-06-11. Diakses tanggal 2020-10-04.