Evolusi tulang pendengaran mamaliaEvolusi tulang pendengaran mamalia adalah salah satu peristiwa evolusi yang paling penting dan paling terdokumentasikan,[1] memperlihatkan banyak sekali bentuk peralihan selain juga contoh yang bagus mengenai eksaptasi, penujuan kembali struktur yang telah ada selama evolusi. Pada reptil, gendang telinga terhubung dengan telinga dalam melalui tulang tunggal, yaitu stapes, sementara rahang atas dan rahang bawahnya memiliki beberapa tulang yang tidak dimiliki oleh mamalia. Seiring evolusi mamalia, satu tulang rahang atas dan rahang bawah (artikuler dan kuadratus) kehilangan fungsi mereka dalam sendi rahang dan memperoleh fungsi baru di telinga tengah, terhubungan dengan stapes dan membentuk rangkaian tiga tulang (secara keseluruhan disebut tulang pendengaran) yang memperbesar suara dan membuat pendengaran lebih tajam. Pada mamalia, tiga tulang ini disebut malleus, incus, dan stapes (nama lainnya adalah tulang martil, landasan, dan sanggurdi). Bukti bahwa malleus dan incus sepancaran dengan artikuler dan kaudratus reptil pada awalnya bersifat embriologis, dan sejak adanya penemuan ini, telah banyak ditemukan bukti fosil peralihan yang mendukung kesimpulan ini dan menunjukkan rincian sejarah peralihannya.[2] Evolusi stapes sendiri merupakan peritiwa yang sangat awal dan sangat berbeda.[3][4] Catatan kaki
Pranala luar
|