Statistik terbaru dimutakhir pada 21 Oktober 2013.
Ernests Gulbis (pengucapan [ˈærnəstsˈɡulbis], lahir 30 Agustus 1988, dijuluki "The Gull" atau "Ernie"[1]) adalah seorang petenis profesional asal Latvia. Pada tahun 2008, Gulbis memenangkan gelar ganda tur ATP pertamanya di U.S. Men's Clay Court Championships, berpasangan dengan Rainer Schüttler, dan pada 2010 memenangkan gelar tunggal tur ATP pertamanya di Delray Beach, mengalahkan Ivo Karlović di babak final. Ia memenangkan gelar keduanya pada tahun 2011, mengalahkan Mardy Fish pada turnamen Farmers Classic 2011, yang diadakan di Los Angeles. Ringkasan kariernya juga termasuk pencapaian di putaran keempat AS Terbuka 2007, dan perempatfinal di Prancis Terbuka 2008, serta beberapa kali melaju ke semifinal turnamen ATP. Peringkat tertinggi kariernya adalah ke-21, yang diraihnya pada Februari 2011.
Latihan tenis pertama Gulbis dimulai saat usianya 12 tahun, saat ia terdaftar di Akademi Tenis Niki Pilić di Kroasia. Mulai setelah Wimbledon 2011, ia sekarang dilatih oleh Guillermo Cañas..[2] Sebelumnya, ia dilatih oleh Hernán Gumy (mantan pelatih Marat Safin), tetapi kerjasama mereka berakhir karena jadwal yang dihadapi Gumy; pada saat itu, Darren Cahill menjadi konsultan Gulbis untuk beberapa turnamen. Sebelum Gumy, Gulbis pernah dilatih oleh Karl Heinz Wetter dan Nikola Pilić, mantan petenis asal Kroasia dan mantan kapten tim Piala Davis Kroasia dan Jerman.[3]
Kehidupan pribadi
Gulbis memiliki latar belakang keluarga sangat kaya. Orangtuanya yang hobi mengoleksi buku menamainya setelah Ernest Hemingway.[4] Ayahnya, Ainārs, bekerja sebagai pebisnis investasi, sedangkan ibunya, Milēna Gulbe-Kavace, adalah seorang aktris teater. Kakek dari ibunya, Uldis Pūcītis, adalah seorang aktor dan direktur film terkenal.
Anak kedua dari lima bersaudara, Gulbis memiliki tiga saudara perempuan dan satu saudara laki-laki, yang berlatih di Florida agar menjadi pegolf profesional. Gulbis juga berlatarbelakang keluarga olahraga, dan kakek dari ayahnya, Alvils Gulbis, merupakan salah satu dari lima pemain utama ASK Rīga, tim basket Uni Soviet yang memenangkan Kejuaraan Eropa..[5] Pertama kali ia bermain tenis dengan neneknya dan menganggap basket, sepak bola, dan hoki es adalah olahraga favoritnya.
Gulbis diketahui sebagai pemain yang lucu di tur, oleh sesama pemain dan media. Ketika Gulbis mengalahkan peringkat ke-1 Roger Federer pada Italia Terbuka 2010, 7–5 di set ketiga setelah membuang peluang enam match point, ia kemudian mengatakan ke para reporter setelah pertandingan: "Ada kotoran di celana saya sedikit . . . maafkan bahasa saya", dan juga pernah membual tentang "bakat" melempar raket dalam sebuah wawancara di lapangan.[6] Dalam sebuah siaran saat Western and Southern Financial Group Masters 2010 di Cincinnati, para penyiar Brad Gilbert, Patrick McEnroe, dan Chris Fowler semua membandingkan Gulbis dengan mantan petenis no. 1 Marat Safin, mulai dari gaya bermain sampai kelakuannya di dalam dan luar lapangan. Seperti Safin, Gulbis juga menyatakan ke-kurang disiplinannya atau niat dalam latihan, tetapi pernah menyatakan bahwa ia ingin mencapai 10 besar, 5 besar, atau nomor 1 di peringkat ATP.
Pada tahun 2009, Gulbis pernah ditangkap di Swedia karena dicurigai membujuk seorang PSK.[7] Ia menyebutnya sebagai kesalahpahaman. Setelah membayar denda, ia kemudian dibebaskan tepat waktu agar dapat berlomba di Stockholm Open.[4]
Gulbis fasih berbahasa Rusia, Latvia, Inggris, sedikit Prancis dan Jerman, dan juga suka membaca.[5]
Karier tenis
2004–2006
Ringkasan kariernya setelah 2006 adalah mencapai final Oberstaufen Challenger pada Juli 2006, di mana ia kalah melawan Michal Tabara, dan mencapai putaran final Tampere Challenger di bulan itu juga, di mana ia dikalahkan Florian Mayer. Selain itu, ia juga mencapai semifinal St. Petersburg Open sebagai wildcard pada bulan Oktober, di mana ia dikalahkan Mario Ančić, dan memenangkan Eckental Challenger sebulan kemudian, setelah mengalahkan Philipp Petzschner.
2007
Gulbis memulai musim ini sebagai peserta kualifikasi di Medibank International Sydney, kalah di putaran pertama melawan Marcos Baghdatis.[8] Ia kemudian kalah dalam babak kualifikasi Australia Terbuka.
Kesuksesan Gulbis di Challenger relatif selama tahun 2007. Ia berhasil mencapai perempatfinal di Bergamo (dikalahkan Fabrice Santoro), dan di semifinal Heilbronn (dikalahkan Michaël Llodra). Gulbis memenangkan Challenger keduanya setelah mengalahkan petenis favorit tuan rumah, Klavs Bogdanovics, pada turnamen Besançon Challenger di Prancis, membuat peringkatnya naik ke 100 besar untuk pertama kalinya. Pada turnamen selanjutnya, Sarajevo Challenger, Gulbis memenangkan kategori tunggal dan ganda.
Pada bulan pertama Oktober, ia memenangkan Mons Challenger di Belgia (mengalahkan Kristof Vliegen) sebagai unggulan pertama, memasuki peringkat 50 besar ATP untuk pertama kalinya, dan menyalip Juan Martin Del Potro sebagai pemain berperingkat tertinggi kelahiran 1988. Kemenangan ini juga merupakan gelar keempatnya berturut-turut.
Partisipasi pertama Grand Slam
Gulbis mengumumkan kedatangannya di turnamen Grand Slam pada Prancis Terbuka, setelah mengalahkan petenis veteran Britania Raya, Tim Henman, untuk melaju ke putaran kedua. Dikatakan oleh kapten tim Piala Davis Britania Raya, John Lloyd sebagai "... sebuah penampilan brilian dari Gulbis, ini hanya melahirkan bakat-bakat alami."[9] Sayangnya, laju Gulbis di Prancis Terbuka terhenti di putaran kedua setelah dikalahkan Albert Montañés dalam pertandingan yang berlangsung 4 set dipotong hujan.
Di Wimbledon, partisipasi Grand Slam keduanya, Gulbis kembali dipertemukan dengan Marcos Baghdatis di putaran pertama. Ia memenangkan set pertama, sebelum kemudian kalah empat set.[10] Gulbis pertama kali berpartisipasi di kategori ganda bersama Ivan Ljubičić, bersamanya pulalah ia berhasil mencapai semifinal Ordina Open 2007.
Kemudian, pada AS Terbuka 2007, Gulbis mengalahkan unggulan ke-30 Potito Starace di putaran pertama, dan unggulan kedelapan, Tommy Robredo di putaran ketiga, dengan catatan kehilangan 6 game. Gulbis membreak Robredo 6 kali dan mempunyai 39 winners, 32 lebihnya dari winners yang dimiliki Robredo, yang hanya berjumlah 7.[11] Sayangnya, lajunya terhenti setelah dikalahkan mantan petenis no. 1, Carlos Moyá empat set.[12]
2008
Pada putaran pertama Australia Terbuka 2008, Gulbis dikalahkan Marat Safin tiga set langsung. Ia kemudian melaju ke putaran kedua Pacific Life Open 2008, di mana ia kalah dalam pertandingan ketat melawan mantan finalis Grand Slam David Nalbandian pada penentuan set terakhir. Pada putaran pertama Miami Masters 2008, ia mengalahkan Dominik Hrbatý, tetapi di putaran kedua ia dikalahkan oleh Nikolay Davydenko yang kemudian menjadi juara turnamen. Setelah memenangkan set pertama 6–3, ia kalah di dua set berikutnya dengan tie-break.
Pada putaran pertama Wimbledon, Gulbis mengalahkan sesama pemain bintang John Isner, tetapi kalah di putaran kedua melawan unggulan kedua Rafael Nadal yang kemudian menjadi juara dalam empat set dipotong hujan. Selain Roger Federer, ia adalah satu-satunya pemain yang mengambil set dari juara itu.
Pada AS Terbuka, Gulbis mengalahkan Thomas Johansson di putaran pertama, sebelum dikalahkan Andy Roddick di putaran kedua, lagi-lagi setelah menang di set pertama. Uniknya, pertandingan ini dimainkan pada ulang tahun keduanya (Roddick dan Gulbis).
2009
Gulbis memulai tahun 2009 dengan kuat dengan mengalahkan mantan rekan berlatih Novak Djokovic dua set langsung di putaran pertama Brisbane International, sebelum dikalahkan Paul-Henri Mathieu di putaran kedua. Ia kemudian kalah di putaran kedua Australia Terbuka 2009 oleh Igor Andreev dalam lima set, setelah mengalahkan Albert Montañés tiga set langsung pada putaran sebelumnya.
Pada Delray Beach International Tennis Championships 2009, sebagai unggulan ketiga, Gulbis dikalahkan mantan petenis no. 8 dunia, Marcos Baghdatis, di putaran pertama. Pertandingan tersebut merupakan kali keempatnya ia dipertemukan dengan Baghdatis pada putaran pertama sebuah turnamen.
Musim tanah liatnya tidak memuaskan dibandingkan dengan 2008, tidak dapat melaju jauh pada turnamen pra-Prancis Terbuka. Gulbis juga gagal mengulang pencapaian perempatfinalnya pada Prancis Terbuka, sehingga peringkatnya turun menjadi ke-67, terburuk semenjak musim panas 2007.
Pada putaran pertama AS Terbuka, Gulbis kembali dipertemukan dengan petenis no. 2 Andy Murray, tetapi kalah.
Kemudian, pada Rakuten Japan Open Tennis Championships 2009, Gulbis melaju ke perempatfinal, mengalahkan unggulan keenam Radek Štěpánek di putaran pertama sebagai peserta kualifikasi, kemudian pemain peringkat 20 besar Juan Mónaco dua set langsung. Ia kemudian kalah melawan Jo-Wilfried Tsonga yang kemudian menjadi juara turnamen.
Karena performanya di Grand Slam yang menurun, maka peringkat Gulbis pun juga menurun pada akhir tahun.
2010
Untuk memulai tahun ini, Gulbis memenangkan dua putaran turnamen pra-Australia Terbuka, Qatar ExxonMobil Open, mengalahkan unggulan keenam asal Spanyol Albert Montañés dan petenis Italia Andreas Seppi. Gulbis melaju ke putaran ketiga, di mana ia dikalahkan oleh petenis no. 1 Roger Federer setelah pertandingan ketat. Pada Australia Terbuka 2010 itu sendiri, Gulbis dikalahkan unggulan ke-30 Juan Mónaco tiga set langsung di putaran pertama.
Pada Februari, Gulbis berhasil melaju ke semifinal keduanya di turnamen seri 500 ATP, di Regions Morgan Keegan Championships di Memphis, Tennessee. Pada putaran kedua, ia mengalahkan unggulan ketiga Radek Štěpánek, bertemu pemain asal Ceko untuk kedua kalinya saat mengalahkan unggulan kelima Tomáš Berdych di putaran ketiga dengan tiga set ketat. Ia kalah di semifinal melawan Sam Querrey yang kemudian menjadi juara.
Pada akhir Februari, ia kemudian berkompetisi di Delray Beach International Tennis Championships, sebuah turnamen lapangan keras terbuka, di mana ia memenangkan turnamen ATP pertamanya. Pada putaran final, ia berhadapan dengan petenis Kroasia bertinggi 6' 11", Ivo Karlović dan menang. Dengan begitu, peringkat Gulbis kembali naik ke 50 besar.
Turnamen Gulbis selanjutnya adalah BNP Paribas Open 2010, sebuah turnamen ATP seri 1000. Pada putaran pertama, Gulbis mengalahkan Marco Chiudinelli, tetapi dikalahkan Nikolay Davydenko di putaran kedua. Davydenko kemudian tidak melanjutkan partisipasinya karena mengalami cedera pergelangan tangan yang dialaminya pada pertandingan itu. Ernests tidak berkompetisi di Sony Ericsson Open, tetapi kembali ke Eropa untuk berlatih jelang musim tanah liat.
Pada turnamen tanah liat pertamanya musim ini, Monte-Carlo Rolex Masters, Gulbis kembali mengalahkan Marco Chiudinelli di putaran pertama, kali ini dua set langsung, tetapi kalah melawan unggulan ke-13 Stanislas Wawrinka di putaran kedua, dua set langsung. Di turnamen selanjutnya, Barcelona Open Banco Sabadell, Ernests berhasil mencapai perempatfinal, mengalahkan Peter Luczak, Jérémy Chardy, dan Albert Ramos-Viñolas, kesemuanya dua set langsung. Ia kemudian kalah melawan Fernando Verdásco yang kemudian menjadi juara pada turnamen itu. Dengan hasil ini, peringkat Gulbis kembali naik ke 40 besar dan membuat rekor menang-kalahnya menjadi lebih dari 50% untuk pertama kali dalam kariernya, dengan catatan rekor 15–7.
Pada turnamen selanjutnya, Internazionali BNL d'Italia 2010 di Roma, Gulbis harus kembali berhadapan dengan Marcos Baghdatis di putaran pertama, untuk kelima kali dalam kariernya, meskipun untuk pertama kali di permukaan tanah liat. Ia mengalahkan Baghdatis dengan hanya kehilangan 4 game, kemudian harus berhadapan dengan petenis no. 1 Roger Federer. Setelah kalah di set pertama, Gulbis memenangkan pertandingan itu dengan skor 7–5 di set ketiga, mengonversi match point ketujuhnya untuk kemenangan terbesar kariernya.[16] Pada putaran ketiga, ia kembali menang melawan petenis Italia Filippo Volandri, kali ini dengan penentuan di set ketiga. Di putaran berikutnya, ia mengalahkan Feliciano López untuk melaju ke semifinal pertamanya di turnamen Master 1000 ATP. Sayangnya, ia dikalahkan oleh Rafael Nadal dalam pertandingan ketat tiga set, membukukan 50 winners dan 59 kesalahan ganda dalam perjalanannya. Ini membuat Gulbis menjadi pemain pertama yang mengambil set dari Nadal di permukaan tanah liat tahun 2010, sehingga ia dapat meyakinkan dirinya diunggulkan pada Prancis Terbuka 2010.
Perkiraan tinggi diharapkan kepada Gulbis setelah mengalami musim tanah liat yang hebat sebelum Prancis Terbuka 2010, merupakan unggulan ke-23 (peringkat ke-27). Sayangnya, Gulbis memutuskan mundur pada putaran pertama karena cedera hamstring, padahal seharusnya ia bertanding melawan petenis peringkat ke-38, Julien Benneteau.
Karena cedera yang dideritanya setelah musim tanah liat, Gulbis memutuskan untuk tidak mengikuti Kejuaraan Wimbledon dan turnamen sebelumnya, sehingga ia tidak turut serta dalam musim permukaan rumput.
Gulbis kembali bermain pada bulan Juli, pertama kali bermain di Farmers Classic di Los Angeles, California. Ia mengalahkan Lukáš Lacko di putaran pertama dua set langsung, tetapi dikalahkan oleh petenis Kolombia Alejandro Falla di perdelapanfinal dalam tiga set. Ia kemudian bermain di Legg Mason Tennis Classic, di mana ia langsung melaju ke putaran kedua, tetapi langsung berhenti saat melawan Illya Marchenko karena kelelahan.
Kemudian, ia berkompetisi dalam turnamen Master 1000 ATP, Rogers Cup. Pertama, ia mengalahkan petenis peringkat ke-26 Thomaz Bellucci dengan mudah, sebelum dikalahkan petenis peringkat ke-5 Robin Söderling di putaran kedua secara ketat. Ia kemudian bermain kembali di turnamen Master 1000 ATP Western & Southern Open, mengalahkan Donald Young di putaran pertama dan unggulan ke-13 Jürgen Melzer di putaran kedua, semuanya berjalan ketat. Namun, ia dikalahkan unggulan keempat Andy Murray di pertandingan yang kembali berlangsung ketat, ditentukan oleh penentuan set terakhir.
Gulbis kalah di putaran pertama AS Terbuka, oleh Jérémy Chardy dari Prancis tiga set langsung, dan ini adalah kekalahannya empat kali berturut-turut di putaran pertama Grand Slam. Ia kemudian tidak bermain tiga minggu sebelum dipanggil tim Piala Davis Latvia untuk bertanding melawan Polandia, memenangkan semua pertandingan tunggalnya melawan Jerzy Janowicz dan Michał Przysiężny. Turnamen berikutnya adalah PTT Thailand Open. Ia langsung melaju ke putaran kedua dan mengalahkan Rainer Schüttler dalam tiga set, melaju ke perempatfinal, di mana ia dikalahkan oleh Guillermo García-López, juga dalam tiga set. Lalu, ia bermain di Japan Open Tennis Championships, tetapi secara mengejutkan dikalahkan oleh peringkat ke-432 Dmitry Tursunov.
Musim ini diakhirinya dengan peringkat tertinggi kariernya, yaitu ke-24.
2011
Musim ini dimulai Gulbis dengan kemenangan di dua turnamen pra-Australia Terbuka, Qatar ExxonMobil Open, mengalahkan Victor Hănescu dan Antonio Veić, keduanya dua set langsung. Gulbis kemudian melaju ke perempatfinal, sama dengan pencapaiannya tahun sebelumnya, di mana ia dikalahkan oleh petenis no. 1 Rafael Nadal. Gulbis kemudian bermain di Medibank International Sydney 2011, langsung melaju ke putaran kedua karena merupakan unggulan ketiga, dan mengalahkan Igor Andreev di putaran tersebut dalam tiga set. Kemudian, ia mengalahkan Sergiy Stakhovsky di perempatfinal, sebelum akhirnya dikalahkan oleh Gilles Simon yang kemudian menjadi juara. Ia menyatakan bahwa ia kalah karena kelelahan.
Turnamen selanjutnya adalah Australia Terbuka 2011, di mana ia kalah di putaran pertama melawan petenis non-unggulan Benjamin Becker tiga set langsung, lagi-lagi menyatakan bahwa ia kalah karena kelelahan dan sakit selama pertandingan berlangsung. Ini menandakan kekalahan kelimanya berturut-turut di putaran pertama turnamen Grand Slam, tetapi peringkatnya naik menjadi ke-21 (terbaik kariernya), karena Marin Čilić tidak dapat mempertahankan poin yang didapatnya selama Australia Terbuka 2010.
Pada akhir Februari, Gulbis kembali bermain, kali ini di Dubai Tennis Championships, sebuah turnamen permukaan keras terbuka, yang dihelat bersamaan dengan Delray Beach Tennis Championshps, turnamen yang dimenangi Gulbis untuk gelar ATP pertamanya. Di turnamen itu, sebagai unggulan kedelapan, Gulbis menang melawan peserta wildcard dan mantan rekan gandanya Michael Berrer, meskipun ia memiliki masalah di servis pertamanya, yang membuat ia melakukan tujuh kesalahan ganda. Di putaran kedua, Gulbis dikalahkan oleh Sergiy Stakhovsky dalam tiga set.
Musim ini, Gulbis mengalami perkembangan pada BNP Paribas Open 2011, langsung melaju ke putaran kedua, ia kemudian berjuang untuk memenangkan pertandingan melawan Lu Yen-Hsun, setelah dua set pertama berakhir dengan tie-break. Di putaran ketiga, ia dikalahkan oleh Novak Djokovic yang kemudian menjadi juara, hanya mendapatkan 1 game. Ia kemudian bermain di Sony Ericsson Open 2011, kembali langsung melaju ke putaran kedua, tetapi kalah di putaran kedua melawan peringkat ke-72 Carlos Berlocq. Berada di peringkat ke-30, di Monte-Carlo Rolex Masters, ia mengalahkan peringkat ke-21 asal Ukraina, Alexandr Dolgopolov pada putaran pertama dua set langsung, sebelum dikalahkan Milos Raonic di putaran kedua, juga dua set langsung. Gulbis kemudian kalah di Serbia Open 2011, melawan Illya Marchenko dua set langsung.
Mulai akhir April sampai pertengahan Mei, Gulbis tidak bermain selama tiga minggu karena kelelahan sebelum berkompetisi di Open de Nice Côte d'Azur. Dalam kedua putaran pertamanya, ia mengalahkan Fabio Fognini dan Denis Istomin, keduanya dalam tiga set, sebelum dikalahkan Tomáš Berdych di perempatfinal. Dari situlah, peringkat Gulbis menurun drastis dari ke-30 menjadi ke-85 selama musim tanah liat, tidak dapat mempertahankan performanya pada 2010. Ia kemudian kalah dalam empat pertandingan berturut-turut: melawan Blaž Kavčič di Prancis Terbuka, Adrian Mannarino di Queen's Club Championships, Dmitry Tursunov di Wimbledon (menandakan kekalahannya tujuh kali berturut-turut dalam turnamen Grand Slam, dan setelah ia tidak berlatih selama seminggu bersama pelatih barunya), dan melawan mantan peringkat ke-4 James Blake di Atlanta Tennis Championships.
Tetapi, Gulbis memenangkan gelar keduanya di Farmers Classic di Los Angeles, setelah akhirnya menang melawan unggulan kelima Xavier Malisse pada penentuan set terakhir putaran pertama, kemudian mengalahkan peserta kualifikasi asal Amerika Serikat Daniel Kosakowski dua set langsung, dilanjutkan dengan mengalahkan Juan Martin Del Potro relatif mudah, sebelum mengalahkan Alex Bogomolov, Jr. di semifinal. Ia kemudian berhadapan dengan unggulan teratas dan peringkat ke-9 Mardy Fish di final; setelah merebut set pertama, ia kemudian menang dalam tiga set ketat.
Gulbis menerima wildcard pada Rogers Cup 2011. Ia mengalahkan mantan peringkat pertama Juan Carlos Ferrero tiga set langsung pada putaran pertama, kemudian mengalahkan Michaël Llodra di putaran kedua setelah memutuskan untuk berhenti, tertinggal di set kedua. Di putaran ketiga, ia dikalahkan oleh Mardy Fish, yang ia baru kalahkan, yang kemudian menjadi semifinalis, dalam tiga set. Ia kemudian melaju ke Cincinnati Masters 2011, di mana ia kalah melawan petenis Kroasia Ivan Dodig dua set langsung. Gulbis melaju ke putaran kedua AS Terbuka, tetapi kalah melawan Gilles Müller di putaran ketiga. Ia kemudian didenda US$2,000 karena melatih dengan tidak benar oleh USTA.[17]
Gulbis melaju ke putaran kedua Kejuaraan Wimbledon setelah mengalahkan unggulan ke-6 dan peringkat ke-7 Tomáš Berdych dalam tiga set penentu. Ia kemudian kalah 5 set melawan pemain bintang Jerzy Janowicz.
Gulbis kemudian kalah melawan Fernando Verdasco dalam sebuah pertandingan ketat di Kroasia Terbuka.[18] Kemudian, melaju ke perempatfinal di Gstaad, Gulbis kemudian kalah melawan Paul-Henri Mathieu. Melaju ke babak utama di Winston-Salem, ia berhasil melaju ke putaran ketiga sebelum dikalahkan oleh Marcel Granollers.
Gulbis memenangkan putaran pertama AS Terbuka melawan Tommy Haas, tetapi dikalahkan oleh peserta kualifikasi asal Amerika Serikat, Steve Johnson.
Pada akhirnya, musim ini dihabiskannya dengan bermain turnamen Challenger. Ia juga beristirahat karena cedera pada kakinya. Ia kemudian bermain di turnamen dalam ruangan di Wina, sebelum dikalahkan Janko Tipsarević di putaran pertama. Gulbis gagal melaju ke babak utama di Basel, tetapi berhasil melaju ke final turnamen Challenger di Eckental, di mana ia dikalahkan oleh Daniel Brands. Kemudian, ia tidak mengikuti dua turnamen Challenger karena sakit. Ia kemudian menghabiskan akhir minggunya untuk mempersiapkan diri jelang musim selanjutnya.
2013
Gulbis tidak ikut Australia Terbuka karena masih mempersiapkan diri, dan ia mengikuti dua turnamen Challenger, di mana ia tereliminasi di putaran kedua dan pertama masing-masing. Di Rotterdam, ia berhasil melaju ke babak utama. Ini adalah turnamen ATP pertamanya tahun ini, ia mengalahkan Robin Haase di putaran pertama, tetapi kalah melawan Juan Martin del Potro pada putaran kedua, setelah penentuan set petama. Pada turnamen ATP di Marseille, ia mendapatkan wildcard. Setelah kemenangan melawan Nieminen, ia kalah di pertandingan ketat melawan Tomáš Berdych.
Ia kemudian berangkat ke Florida untuk berkompetisi di turnamen ATP Delray Beach. Setelah memenangkan 7 pertandingan untuk melaju ke putaran final, termasuk menang melawan Sam Querrey, Gulbis memenangkan turnamen ATP ketiganya setelah mengalahkan Édouard Roger-Vasselin di final, dua set langsung. Ini adalah gelar juara pertamanya sejak 2011.
Gulbis kembali menjalani musim 2013 dengan mulus pada BNP Paribas Open di Indian Wells, California. Setelah memenangkan dua pertandingan kualifikasinya, ia mengalahkan Feliciano López dua set langsung, mengalahkan unggulan kesembilan Janko Tipsarević dan hanya tertinggal dua game, dilanjutkan dengan mengalahkan unggulan ke-20 Andreas Seppi dari tertinggal satu set ke putaran keempat, berhadapan dengan Rafael Nadal. Gulbis kalah di tiga set yang ketat setelah mengambil set pertama 6–4, kekalahan pertamanya semenjak menang 13 kali berturut-turut. Kemudian, pada Prancis Terbuka, Gulbis kalah di putaran kedua melawan Gaël Monfils meskipun set pertama diambilnya.
Ernests memenangkan turnamen ATP keempatnya di St. Petersburg Open, mengalahkan Garcia-López di final. Ia kembali setelah tertinggal satu set dan 1–4 dan merebut 11 game sekaligus untuk memenangkan pertandingan tersebut. Ini adalah pertama kalinya Gulbis memenangi turnamen ATP lebih dari satu kali pada satu musim. Sebagai hasilnya, peringkat Gulbis kembali menanjak tinggi menjadi ke-27, dan rekor permainannya menjadi 34–15.
Gulbis bermain dalam tiga Piala Davis untuk Latvia dalam semua pertandingan di mana ia berpartisipasi (4 tunggal; 3 ganda bersama Deniss Pavlovs).[19][20][21] Partisipasinya dalam pertandingan melawan Monako membantu Latvia melaju ke Zona Eropa/Afrika Grup I untuk pertama kalinya dalam sejarah.[21]
Pada tahun 2010, Gulbis kembali mendukung tim Piala Davis Latvia, bermain melawan Polandia, di mana ia memenangkan kedua pertandingan tunggalnya.
Pada 2011, 2012, dan 2013, ia juga kembali bermain di Piala Davis mewakili Latvia.
Gulbis biasanya memiliki gaya bermain ofensif di baseline. Pukulannya yang paling konsisten adalah backhand, yang biasanya dilakukannya dengan keras, eksekusinya datar, dan biasanya sulit dibaca lawan. Gulbis juga dikenal dengan pukulan-pukulannya yang mahir, termasuk pukulan ofensif lob dan drop shot, di mana kedua pukulan tersebut bisa dilakukannya di segala posisi, termasuk posisi terjauh di lapangan, dan sering kali menjadi bahan cercaan. Gulbis bermain sangat agresif, dilandasi dengan winners, yang biasanya berakhir dengan kesalahan tidak terduga, yang jumlahnya besar sekali pada penyelesaiannya, membuat konsistensinya sering kali menjadi masalah dalam pertandingan-pertandingan sulit, sering kali dibandingkan dengan Marat Safin. Permainan baselinenya yang agresif biasanya diikuti dengan servisnya yang sangat kuat, biasanya sampai di kecepatan 130 mph atau 140 mph; tetapi, Gulbis sering kali berjuang dengan servis keduanya, dan sering kali melakukan kesalahan ganda dan jumlahnya paling besar dalam statistik ATP. Meskipun gaya bermainnya lebih kepada permukaan-permukaan cepat, tetapi penampilan kuatnya dalam Prancis Terbuka 2008 dan kemenangannya melawan Federer biasanya merujuk kepada pukulan datar dan kuatnya, yang bisa juga dimainkan di permukaan itu. Kelemahan pertama Gulbis adalah servis keduanya, kekonsistenannya, dan mentalnya; meskipun servis dan pengembaliannya kuat, tetapi Gulbis memiliki kelemahan pada mengonversi break point, menyimpan break point, dan sering kali melakukan kesalahan tidak terduga saat menyervis atau mengembalikan pukulan, terutama saat menghadapi situasi-situasi sulit, yang terkadang dihadapinya dengan santai saat wawancara.
Berdasarkan Februari 2013, Gulbis menggunakan raket Wilson Steam 99 paintjob setelah ganti dari Head. Senar raket yang digunakannya adalah Pacific Poly Force 17 seberat 62 lbs. Gulbis juga menggunakan pegangan putih Hydrocontrol, dan pakaiannya disuplai adidas.
Menang turnamen, atau mencapai babak Final, Semifinal, Perempatfinal, Putaran 4, 3, 2, 1, bermain di Penyisihan Grup atau kalah di Putaran ke-3, 2, 1 kualifikasi. Absen dari turnamen atau berpartisipasi di turnamen beregu, bermain di Piala Davis Grup Zona (dengan tanda angka) atau Pertandingan Penentuan, meraih medali perak atau perunggu di Olimpiade. Yang terakhir untuk turnamen Masters Series/1000 yang turun kelas (bukan Masters Series).