Elang hitam
Elang hitam (Ictinaetus malayensis) adalah sejenis burung pemangsa dari suku Accipitridae, dan satu-satunya anggota genus Ictinaetus. Dinamai demikian karena warna bulunya yang seluruhnya berwarna hitam. Meski ada pula beberapa jenis elang yang lain yang juga berwarna hitam (lihat uraian di bawah). IdentifikasiBurung yang berukuran besar, dengan panjang (dari paruh hingga ujung ekor) sekitar 70-80 cm dengan berat sekitar 100-1600 gram. Sayap dan ekornya panjang, sehingga burung ini tampak sangat besar bilamana terbang dengan rentang sayap sekitar 148–182 cm. Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali kaki dan sera (pangkal paruh) yang berwarna kuning. Sebetulnya terdapat pola pucat di pangkal bulu-bulu primer pada sayap dan garis-garis samar di ekor yang bisa terlihat ketika burung ini terbang melayang, namun umumnya tak begitu mudah teramati.[1] Jantan dan betina berwarna dan berukuran sama. Sayap terbentang lurus, sedikit membentuk huruf V, dengan pangkal sayap lebih sempit daripada di tengahnya, serta bulu primer yang terdalam membengkok khas, membedakannya dari elang brontok (Spizaetus cirrhatus) bentuk yang hitam. Elang hitam juga sering terbang perlahan, rendah dekat kanopi (atap tajuk) hutan.Bulu Primar lebih menjari. Terdapat 2 pose terbang, saat gliding (meluncur) dan soaring (mengintai). Saat gliding bulu paling ujung menekuk ke dalam,[2] dan saat soaring bulu ini terbentang dan terlihat menyamping. Bunyi meratap berulang-ulang, biasanya disuarakan sambil terbang tinggi berputar-putar, klii-ki …klii-ki atau hi-li-liiiuw. Burung remaja berwarna pucat, dengan coret-coret kuning pucat di sisi bawah tubuh dan sayap.[2] Penyebaran dan kebiasaanElang hitam tersebar luas mulai dari India, Sri Lanka hingga Asia Tenggara, Sunda Besar, Sulawesi dan Maluku. Burung ini hidup memencar di dataran rendah, hutan perbukitan hingga wilayah yang bergunung-gunung pada ketinggian sekitar 1.400 m (di Jawa hingga sekitar 3.000 m) dpl. Memangsa aneka jenis mamalia kecil, kadal, burung dan terutama telur, elang hitam dikenal sebagai burung perampok sarang. Melayang indah, burung ini kerap teramati terbang berpasangan di sisi bukit atau lereng gunung yang berhutan. Dengan tangkas dan mudah elang ini terbang keluar masuk dan di sela-sela tajuk pepohonan.[3] Cakarnya yang tajam terspesialisasi untuk menyambar dan mencengkeram mengsanya dengan efektif. Sarang berukuran besar terbuat dari ranting-ranting dan dedaunan yang tersusun tebal, diletakkan pada cabang pohon yang tinggi di hutan yang lebat. Bertelur satu atau dua butir, bulat oval, sekitar 65 x 51 mm, berwarna kuning tua bernoda coklat kemerahan. Di Jawa berbiak pada sekitar bulan Mei.[4] Status konservasiSebagai burung pemangsa, elang hitam menduduki puncak rantai makanan dalam ekosistemnya. Meskipun populasinya masih terbilang banyak, burung ini menyebar terbatas di wilayah-wilayah yang berhutan. Elang hitam dilindungi oleh undang-undang RI.[5] Sedangkan menurut IUCN, burung ini berstatus LC (least concern, berisiko rendah).[6] Jenis yang serupa
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Ictinaetus malayensis.
|
Portal di Ensiklopedia Dunia