Elang brontok adalah sejenis burung pemangsa anggota sukuAccipitridae. Dinamai demikian kemungkinan karena warnanya yang berbercak-bercak (pada bentuk yang berwarna terang). Namanya dalam bahasa Inggris adalah Changeable Hawk-eagle karena warnanya yang sangat bervariasi dan berubah-ubah, sedangkan nama ilmiah lawasnya ialah Spizaetus cirrhatus.
Elang brontok berbiak di wilayah yang luas, mulai dari kawasan Asia selatan di India dan Sri Lanka, tepi tenggara Himalaya, terus ke timur dan selatan melintasi Asia Tenggara hingga ke Indonesia dan Filipina.
Identifikasi
Burung elang yang berukuran sedang sampai besar, dengan panjang tubuh diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor sekitar 60-72 cm dengan rentang sayang sekitar 127–138 cm dan berat tubuh sekitar 1.2 to 1.9 kg. Bersifat polimorfik, memiliki beberapa bentuk (morph) bulu sebagai berikut:[1]
Bentuk normal/terang: berwarna coklat di sebelah atas, putih di sisi bawah tubuh dan ekor yang coklat kemerahan, dengan garis-garis hitam melintang pada sayap dan ekor yang tampak jelas ketika terbang. Terdapat coret-coret membujur berwarna hitam di leher dan bercak-bercak kecoklatan di dada.
Bentuk gelap: seluruh tubuh cokelat kehitaman, dengan garis ekor terminal lebih gelap. Saat terbang garis sayap terlihat kontras dengan bulu terbang yang lebih pucat dan berpalang.
Ras-ras tertentu memiliki jambul panjang yang tersusun dari empat helai bulu di belakang kepalanya, sedangkan ras yang lainnya sama sekali atau nyaris tidak berjambul. Betina serupa dengan yang jantan, hanya bertubuh agak besar; burung yang muda dengan kepala yang berwarna lebih pucat dan pola warna yang lebih samar.
Sayap yang panjang, terbentang mendatar tatkala terbang, dengan ujung (susunan bulu primer) yang tampak membulat, dikombinasikan dengan ekor yang panjang dan pola warna di atas, membedakannya dengan jenis elang lainnya.
Terdapat pula bentuk yang gelap (hitam) dan yang lebih terang daripada bentuk normal. Bentuk yang gelap berwarna coklat gelap seluruhnya, dengan garis hitam pada ujung ekor yang cukup kontras dengan bagian lain dari ekor. Bentuk gelap ini ketika terbang hampir serupa dengan elang hitam (Ictinaetus malayensis), dengan sedikit perbedaan pada bentuk sayap.
Elang brontok hanya berpasangan di musim berkembangbiak. Setelah musim berkembangbiak berakhir, elang brontok ditemukan menjelajah sendirian.[butuh rujukan] Daerah jelajah elang brontok meliputi daerah dengan hutan-hutan terbuka.[3] Elang brontok juga ditemukan menjelajah di sabana dan padang rumput. Burung ini menyukai berburu di tempat terbuka dan menyerang mangsanya yang berupa reptil, burung atau mamalia kecil dari tempatnya bertengger di pohon kering atau dari udara. Tidak jarang burung ini merampok kawanan ayam di pedesaan.[butuh rujukan]
Sarangnya berukuran besar, dibuat dari ranting-ranting pohon dan dedaunan di pohon yang tinggi. Telur satu butir (jarang dua) berwarna putih dengan bintik kemerah-merahan. Di Jawa, elang brontok bersarang antara bulan April sampai sekitar Agustus atau Oktober.
Anak jenis
Anak-anak jenis elang brontok terbagi ke dalam dua kelompok, yakni kelompok yang memiliki jambul dengan yang tak ada (atau yang tak begitu tampak) jambulnya. Dikenal pula bentuk gelap (hitam) di sebagian wilayah sebarannya.[4]
Kelompok berjambul
Spizaetus cirrhatus cirrhatus
Menyebar di India mulai dari lembah Sungai Gangga ke selatan.
Berjambul; tanpa bentuk gelap.
Spizaetus cirrhatus ceylanensis
Menyebar di Sri Lanka.
Lebih kecil dari ras India di atas, berjambul. Tampaknya juga tak memiliki bentuk gelap.
Hampir serupa dengan ras India, namun tanpa jambul panjang. Bentuk gelap berwarna coklat, dengan pangkal ekor yang tampak lebih terang daripada ujungnya.
^MacKinnon, J. 1993. Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta. ISBN 979-420-150-2. Hal. 103-104.
^Gamauf, Anita; Gjershaug, Jan-Ove; Røv, Nils; Kvaløy, Kirsti & Haring, Elisabeth (2005): Species or subspecies? The dilemma of taxonomic ranking of some South-East Asian hawk-eagles (genus Spizaetus). Bird Conservation International15(1): 99–117.
^Noerdjito, M. dan I. Maryanto. 2001. Jenis-jenis Hayati yang Dilindungi Perundang-undangan Indonesia. Cet-2. Puslit Biologi LIPI. Bogor. ISBN 979-579-043-9. Hal. 47.
Grimmett, Richard; Inskipp, Carol, Inskipp, Tim & Byers, Clive (1999): Birds of India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, Bhutan, Sri Lanka, and the Maldives. Princeton University Press, Princeton, N.J.. ISBN 0-691-04910-6