Eiko lahir di Kota Tokyo dari pasangan suami seorang desainer grafis dan istri rumah tangga. Walaupun ayahnya menelurkan minat akan desain grafis kepadanya sejak kecil, ayahnya kurang yakin jika ia mengikuti jejaknya di bisnis tersebut, lantaran kultus dunia desain grafis yang banyak dikerjakan oleh pria. Namun setelah ia lulus dari Tokyo National University of Fine Arts and Music,[5] ia tetap mengikuti ambisi sang ayah.[6]
Karier di dunia periklanan
Langkah Eiko di dunia desain grafis dimulai dengan diterimanya bekerja di divisi periklanan merek kosmetik Shiseido tahun 1961. Empat tahun kemudian, merek ini meraih penghargaan periklanan tertinggi di Jepang.[6] Karier bagus dalam mengiklankan Shiseido dilirik oleh Tsuji Masuda, pendiri toserba Parco yang memulai bisisnya di wilayah Ikebukuro, Tokyo. Ia menjadi direktur utama seni (chief art director) pada tahun 1971. Karyanya di sana dicatat untuk beberapa kampanye iklan yang menampilkan Faye Dunaway dan karena konsep erotisme yang terbuka dan surealisme. Pada tahun 1973, pembukaan cabang baru Parco di Shibuya, Tokyo diiklankan dengan menggandeng Eiko sebagai konseptor iklan. Dalam iklan berdurasi 15 detik itu, Eiko mencoba menampilkan seorang wanita kulit hitam tinggi dan kurus, mengenakan bikini hitam, menari dengan pria yang sangat kecil dengan pakaian Sinterklas. Setelah itu, Eiko terus dilibatkan dalam promosi toserba ini. Karya terakhirnya dalam mengiklankan Parco kembali melibatkan Faye Dunaway sebagai "wajah Parco" yang mengenakan pakaian hitam, di atas kursi hitam di dinding hitam, dan mengupas dan memakan telur dalam durasi satu menit sebagai "sebuah film untuk Parco".[7] Ia mengundurkan diri dari Parco pada tahun 1983 dan memutuskan mendirikan perusahaan sendiri.
Pada tahun 1983 sutradara Paul Schrader memilihnya sebagai desainer utama dalam pengerjaan film Mishima: A Life in Four Chapters yang tayang tahun 1985. Karyanya meraih penghargaan khusus sebagai kontribusi artistik terbaik dalam Festival Film Cannes pada tahun tersebut. Eiko kemudian menjalin kerja sama dengan Francis Ford Coppola untuk mendesain poster versi Jepang untuk film Apocalypse Now. Bersama Coppola pula, ia menjadi desainer busana dalam film Dracula yang mengantarkannya pada penghargaan Oscar.[5] Ia juga bekerja sama dengan sutradara Tarsem Singh dalam empat film yang dikerjakan, yatu The Cell, The Fall, Immortals, dan Mirror Mirror.[1]
Eiko wafat di Tokyo pada 21 Januari2012. Ia wafat akibat komplikasi kanker pankreas yang dideritanya.[10] Beberapa bulan sebelum wafat, ia menikahi rekan kerjanya Nicholas Soultanakis di rumah sakit tempat ia dirawat.[5]
Pada tahun 1990, Eiko meluncurkan buku Eiko by Eiko yang berisi kumpulan seluruh karyanya di dunia tata seni dan desain grafis.[11] Buku keduanya, Eiko on Stage, diluncurkan kemudian pada tahun 2000.[12]