Efisiensi transportasiEfisiensi transportasi adalah suatu ukuran besarnya biaya (dalam rupiah, waktu, energi atau tambahan lainnya) untuk menggerakkan sesuatu dalam hal ini bisa (penumpang ataupun barang) dari satu tempat ke tempat lain. Efisiensi transportasi ini tergantung kepada karakteristik mode angkutan yang digunakan, sebagai contoh suatu kapal akan semakin efisien kalau ukuran kapalnya semakin besar untuk perjalanan jarak jauh dan permintaannya besar. Efisiensi bahan bakar untuk transportasiSektor transportasi merupakan sektor pengguna terbesar BBM[1] (56 persen) dan paling boros BBM, dan hal ini menjadi masalah sewaktu harga bahan bakar dunia melonjak dengan tajam pada tahun 2008 sehingga perlu diambil langkah untuk meningkatkan efisiensi dalam penggunaan bahan bakar yang antara lain dapat dilakukan dengan:
Kapasitas angkut vs demandDalam penetapan dimensi alat angkut sangat dipengaruhi oleh besarnya demand. Pada demand yang kecil lebih optimal menggunakan angkutan dengan kapasitas yang kecil, dan untuk demand yang besar digunakan kapasitas angkutan yang besar. Dengan semakin besarnya alat angkut yang digunakan perlu dilakukan penyesuaian prasarananya, sebagai contoh kalau pelabuhan akan mengalihkan angkutan ke angkutan peti kemas maka pelabuhan harus menggunakan perangkat bongkar muat yang sesuai pula apakah menggunakan kran biasa pada pelabuhan kecil atau menggunakan kran peti kemas untuk pelabuhan dengan demand yang besar, dan ini masih harus didukung dengan lapangan penumpukan peti kemas serta perangkat pemindahan peti kemas yang sesuai pula. Demikian juga dengan semakin besar demand maka kapalnya akan semakin besar berarti perlu disesuaikan pula kedalaman alur pelayaran dan kolam pelabuhan. Lihat pulaPranala luar
Referensi
|