Djohor Soetan Perpatih
Djohor Soetan Perpatih adalah seorang saudagar besar Minangkabau pada paruh pertama abad ke-20 atau pada masa kolonial. Bersama Abdul Ghany Aziz, Agus Musin Dasaad, Djohan Soetan Soelaiman, Samanhudi, Haji Syamsuddin, Nitisemito, dan Rahman Tamin, namanya tercatat sebagai pengusaha Muslim dan pribumi yang tangguh, yang mampu bersaing dengan pengusaha-pengusaha dari etnis lainnya.[1][2][3] Riwayat ringkasDjohor diminta menyusul ke Batavia oleh kakaknya Djohan, setelah usaha yang dibangun Djohan sejak kedatangannya ke Batavia pada tahun 1921 semakin berkembang. Ketika itu Djohor sedang bersekolah di Sawah Lunto.[4] Setelah di Batavia, Djohor bahu membahu dengan kakaknya membangun usaha, dan menamai perusahaan mereka dengan nama Handelsvereeniging Djohan-Djohor (Perusahaan Dagang Djohan-Djohor) yang berbasis di Pasar Senen.[4] Di kemudian hari, bersama kakaknya, Djohan Soetan Soelaiman, dan kongsinya Ayub Rais, mereka mengelola berbagai usaha di bawah bendera NV Djohan-Djohor yang mempunyai cabang di berbagai kota, seperti Pekalongan, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Medan.[4] Referensi
Pranala luar
|