Deportasi anak-anak Białystok

Anak-anak Białystok
Lukisan anak-anak Białystok karya Otto Ungar
Deportasi anak-anak Białystok di Polandia
Auschwitz
Auschwitz
Białystok
Białystok
Theresienstadt
Theresienstadt
Deportasi anak-anak Białystok (Polandia)
Tanggal21 Agustus–7 Oktober 1943
PelakuHeinrich Himmler
Adolf Eichmann
OrganisasiBadan Keamanan Utama Reich
CampAuschwitz II-Birkenau
GhettoBiałystok
Theresienstadt
Korban±1.200[a] anak-anak
PenyintasTidak ada

Pada tanggal 21 Agustus 1943, ketika Ghetto Białystok pelan-pelan dikosongkan, sekitar 1.200[a] anak-anak Yahudi dinaikkan ke kereta api dan dikirim ke kamp konsentrasi Theresienstadt. Mereka ditempatkan di ruang yang terpisah dari tahanan lainnya. Tanggal 5 Oktober, mereka diberitahu bahwa mereka akan dibawa ke Swiss dan ditukarkan dengan tawanan perang Jerman. Keretanya berangkat ke kamp konsentrasi Auschwitz dan semua anak dibunuh di ruang gas. Alasan rute yang tidak lazim ini masih diperdebatkan oleh sejarawan. Peristiwa ini diyakini berkaitan dengan negosiasi Nazi-Yahudi yang sedang berlangsung pada waktu itu dan campur tangan Mufti Agung Yerusalem, Mohammad Amin al-Husseini, yang khawatir anak-anak tersebut akan pindah ke Palestina.

Latar belakang

Ghetto Białystok

Ghetto Białystok didirikan tahun 1941 setelah 7.000 orang Yahudi dari Białystok dan daerah sekitarnya dibunuh oleh Einsatzgruppe B, Batalyon Polisi 309, dan Batalyon Polisi 316.[4] Pada Februari 1943, 8.000 orang Yahudi dideportasi dari ghetto ini ke kamp konsentrasi Treblinka dan 2.000 orang lainnya dieksekusi di ghetto.[5] Tanggal 16 Agustus 1943, pengosongan akhir ghetto dimulai. Meski beberapa orang Yahudi memberontak, Resimen Polisi 26 (sebagian besar terdiri dari kolaborator Ukraina) dan satuan militer Jerman lainnya meredam pemberontakan mereka. Pada 17 sampai 23 Agustus, lebih dari 25.000 orang Yahudi dideportasi ke Treblinka dan Auschwitz-Birkenau.[6]

Negosiasi

Belum jelas posisi anak-anak Białystok dalam skema negosiasi Nazi-Yahudi yang berlangsung saat itu.[7] Kelompok Kerja Bratislava, organisasi Yahudi bawah tanah di Slowakia Poros, waktu itu berunding secara tidak langsung dengan Heinrich Himmler untuk menebus nyawa semua orang Yahudi Eropa.[8] Pada awal tahun 1943, diplomat Swiss Anton Feldscher meneruskan rencana Inggris ke Kementerian Luar Negeri Jerman yang meminta izin 5.000 anak-anak Yahudi pindah dari Kegubernuran Umum ke Palestina via Swedia.[9][10] Anggota Kelompok Kerja, Andrej Steiner, bersaksi setelah perang bahwa Dieter Wisliceny, penghubung Kelompok Kerja dengan petinggi SS, memberitahunya pada tahun 1943 bahwa Mufti Agung Yerusalem, Mohammad Amin al-Husseini, berusaha mencegah anak-anak tersebut diselamatkan karena ia tidak mau mereka mendarat di Palestina.[8][11][12][b] Wisliceny menjadi saksi penuntut di Pengadilan Nuremberg. Ia mengaku bahwa bosnya, Adolf Eichmann dan Himmler, mendukung penukaran anak-anak Yahudi dengan tawanan perang Jerman. Karena itu, 10.000 anak dipindahkan ke Theresienstadt. Namun, atas keberatan Mufti, rencana tersebut dibatalkan.[14][12] Eichmann menyatakan di sidang pengadilannya bahwa ketika Himmler membatalkan operasi ini, ia melarang segala pertimbangan rencana memindahkan orang Yahudi ke Palestina.[12]

Sejarawan Sara Bender dan Tobiasz Cyton menilai bahwa campur tangan Mufti merupakan faktor utama/penentu yang menewaskan anak-anak tersebut.[15][16] Menurut sejarawan Israel Yehuda Bauer, anak-anak Białystok dan pembangunan kamp keluarga Theresienstadt sangat mungkin berkaitan dengan rencana Feldscher; para korban dibiarkan hidup sementara untuk jaga-jaga kalau bisa ditukarkan, tetapi dibunuh apabila tidak jadi ditukarkan. Bauer juga menyatakan bahwa Himmler tergerak untuk berunding karena ia yakin bahwa sebuah persekongkolan Yahudi menguasai pemerintahan negara-negara Sekutu; dengan anak-anak Yahudi, Himmler berharap bisa memanipulasi pemimpin negara-negara Sekutu agar mendukungnya karena peluang Jerman menang perang semakin kecil.[17]

Deportasi

Pengosongan Ghetto Białystok

Pada tanggal 17 Agustus, hari pertama deportasi, sekitar 2.000 anak dikumpulkan di dekat stasiun kereta untuk dideportasi. Pasukan Jerman memisahkan mereka dari orang tuanya[6][18] dan merumahkan mereka bersama 400 anak dari dua panti asuhan Yahudi di Białystok di tengah pengosongan ghetto yang berlangsung kacau.[3] Kabarnya anak-anak ini akan ditukarkan dengan tawanan perang Jerman dan diselamatkan di Swiss.[6] Sejumlah orang tua merelakan anak-anaknya dengan harapan akan diselamatkan. Keluarga lainnya dipisahkan secara paksa; sejumlah penyintas mengaku bahwa milisi bayaran Ukraina membunuh beberapa anak yang mencoba lari kembali bertemu orang tuanya.[19] Anak-anak ini diinapkan di gedung bekas sekolah dan diperlakukan dengan baik atas perintah Fritz Gustav, kepala Gestapo Białystok, yang menyatakan "Mereka anak-anakku!" Akan tetapi, tentara Jerman tidak sengaja memortir gedungnya pada 18 Agustus sehingga menewaskan beberapa puluh anak.[18][20] Pada tanggal 20 Agustus, kurang lebih 1.200[a] anak antara 4 sampai 14 tahun dan beberapa puluh[c] pendamping dewasa dibariskan secara terpisah ke Umschlagplatz. Mereka hanya diberi sedikit roti kering dan tidak diberi air di tengah cuaca panas.[21]

Kira-kira pada tanggal 21 Agustus,[d] anak-anak dan pendampingnya menaiki kereta khusus ke kamp konsentrasi Theresienstadt.[6][23] Jenis keretanya belum jelas, kereta barang (biasa dipakai pada masa Holokaus) atau kereta penumpang.[24] Namun demikian, kondisi kereta lumayan baik dan anak-anak pun mulai lupa dengan kengerian pengosongan Ghetto Białystok, tetapi beberapa anak yang lebih tua bertanya kepada pendampingnya apakah mereka harus loncat dari kereta.[15] Menurut Helena Wolkenberg, seorang pendamping yang selamat, ia memberitahu anak-anak bahwa mereka harus loncat kalau keretanya bergerak ke utara, tetapi keretanya justru bergerak ke barat.[24] Rute yang diambil tidak diketahui, Białystok–Auschwitz–Theresienstadt–Auschwitz atau Białystok–Theresienstadt–Auschwitz. Apabila mengambil rute pertama, anak-anak termuda mungkin diturunkan dari kereta dan digas di Auschwitz.[25][e] Tanggal 24 Agustus 1943, kereta tiba di Theresienstadt dan pendampingnya dipisahkan dari anak-anak, kecuali seorang perempuan menyamar sebagai anak-anak dan dinaikkan ke kereta lain. Para pendamping tersebut melanjutkan perjalanan ke Auschwitz; dua puluh[f] orang dipilih untuk kerja paksa dan sisanya digas.[15][24]

Theresienstadt

Barisan anak-anak Białystok karya Pavel Fantel

Di Theresienstadt, anak-anak dibiarkan dulu di dalam kereta. Beberapa tahanan kamp diperintahkan membawa makanan kepada anak-anak, tetapi dilarang berbincang dengan mereka.[26] Walaupun Theresienstadt merupakan kamp konsentrasi tempat lebih dari 30.000 orang tewas,[9][27] penghuninya dikejutkan oleh kondisi anak-anak yang buruk, kelaparan, dan mengenakan pakaian lusuh; banyak anak yang tidak beralas kaki. Karena pasukan Jerman tidak ingin tahanan Theresienstadt tahu soal Treblinka dan kamp pemusnahan lainnya, mereka melarang tahanan Theresienstadt keluar atau bahkan melihat lewat jendela ketika anak-anak tersebut diarahkan ke gedung disinfeksi oleh beberapa tentara SS. Pencegahan ini mengejutkan para tahanan Theresienstadt karena baru kali ini ada kelompok tahanan yang dipisahkan dan terdiri atas anak-anak.[15][28][29] Para tahanan Theresienstadt membuat sedikitnya lima lukisan yang menggambarkan anak-anak berbaris di jalanan.[30]

Setibanya di ruang disinfeksi, sebagian anak panik ketika rambut mereka dipotong dan mereka disuruh buka baju karena mereka percaya akan segera digas; kabarnya, mereka berteriak "Gas! Gas! Gas!" Anak-anak yang lebih tua mencoba melindungi yang lebih muda dan mereka menolak buka baju dan mandi meski bajunya lusuh dan dikerubungi kutu. Walaupun sudah dilarang untuk berbicara kepada anak-anak, petugas disinfeksi mampu menenangkan mereka bahwa tidak ada ruang gas di Theresienstadt. Anak-anak ini langsung diam setelah melihat air keluar dari pancuran.[29][31][32] Meski ada kendala bahasa—kebanyakan anak menuturkan bahasa Polandia atau Yiddi[32]—mereka memberitahu tahanan Theresienstadt tentang penembakan massal di Białystok dan pembunuhan massal di ruang gas.[33] Insiden yang tidak sepenuhnya dipahami oleh tahanan Theresienstadt ini merupakan salah satu petunjuk yang menjelaskan nasib akhir mereka.[29]

Anak-anak ini ditempatkan di barak sebelah barat yang dipisahkan oleh pagar kawat berduri dengan seluruh kamp. Polisi Ceko memantau dinding kamp dan memastikan anak-anak terpisah dari seluruh kamp.[15][34][35] Karena ingin mencari tahu tentang rumor ruang gas, Fredy Hirsch melompati pagar untuk berbicara dengan anak-anak Białystok, tetapi ketahuan. Sebagai hukuman, ia dideportasi ke Auschwitz pada bulan September.[36] Anak-anak ini tidak masuk daftar tahanan kamp.[29] Kondisi hidup anak-anak Białystok cukup layak dan mereka diberi makanan tambahan oleh pasukan Jerman. Kabarnya mereka akan dibawa ke Swiss untuk ditukarkan dengan tawanan perang Jerman, tetapi sejumlah sejarawan menduga ini tipuan belaka.[37] 53 relawan Ceko, rata-rata dokter dan perawat, diizinkan masuk kamp untuk merawat mereka. Para relawan ini, di antaranya Ottla Kafka, hanya boleh bertemu anak-anak Białystok dan tidak boleh berinteraksi dengan tahanan Theresienstadt lainnya.[15][38][33] Beberapa anak yang sakit mungkin dibunuh di Benteng Kecil Theresienstadt atau di klinik kamp.[39][40] Pada tanggal 5 Oktober, 1.196 anak dan 53 pendamping dinaikkan ke kereta dan diberitahu bahwa mereka akan diberangkatkan ke Swiss.[15][38] Mereka diminta mencopot Bintang Daud yang wajib dipakai warga Yahudi dan menandatangani janji bahwa mereka tidak akan menceritakan kekejaman Nazi.[35] Kereta tiba di Auschwitz dua hari kemudian; semua anak langsung dibunuh menggunakan gas.[15][38]

Warisan

Deportasi ini disebut-sebut sebagai bukti keterlibatan Mufti dalam Holokaus meski peran pastinya dalam peristiwa ini belum jelas.[41] Pada tahun 2014, kisah anak-anak Białystok dikenang dalam drama asal Jerman, Sie hatten so verängstigte Augen ("Ada ketakutan luar biasa di mata mereka"), disutradarai Markus Schuliers.[42]

Referensi

Catatan

  1. ^ a b c Jumlah anak yang menaiki kereta ini beragam, antara 1.000 sampai 2.000 orang.[1] Angka 1.260 orang sering digunakan tetapi tidak didukung oleh bukti sejarah,[2] sebuah daftar anak yang dideportasi ke Auschwitz yang mencantumkan nama 1.196 anak dan 53 pendamping asal Ceko. Meski daftar ini disalin secara ilegal di Theresienstadt dan mengandung kesalahan, Joachim Albrecht menilai daftar ini lebih tepercaya daripada klaim Alfréd Wetzler bahwa 1.260 anak tiba di Auschwitz.[3] Menurut (Buchowska 2006, hlm. 183), catatan sejarah menunjukkan 1.200 anak meninggalkan Białystok dan 1.196 dideportasi ke Auschwitz enam minggu kemudian, tetapi angka ini menyiratkan tingkat kematian yang terlalu rendah.
  2. ^ Steiner mengatakan bahwa Kelompok Kerja meminta uang dari Badan Yahudi untuk menyuap SS demi operasi penyelamatan ini, tetapi tidak ada catatan bahwa mereka mengajukan dana.[13]
  3. ^ Sara Bender menyebutkan jumlah alternatif sebanyak 30[6] dan 60[1] pendamping dewasa. (Albrecht 2013, hlm. 1) menyebutkan 60 orang. (Buchowska 2006, hlm. 185–186) mencantumkan kesaksian penyintas Polandia yang menyebutkan 20 atau 40 orang. Sebagian besar identitas mereka tidak diketahui.
  4. ^ Menurut Sara Bender, tanggal kedatangannya mungkin 25 Agustus, tetapi perjalannya membutuhkan tiga hari.[22]
  5. ^ Lebih dari 1.200 anak awalnya menaiki kereta ini.[25]
  6. ^ Ada perbedaan kesaksian soal jumlah orang yang dibiarkan hidup, 20 atau 21 orang dewasa (17 perempuan dan 4 laki-laki).[26]

Sitiran

  1. ^ a b Albrecht 2013, hlm. 1.
  2. ^ Albrecht 2013, hlm. 3–4.
  3. ^ a b Albrecht 2013, hlm. 5–6.
  4. ^ Bender 2012, hlm. 866–867.
  5. ^ Bender 2012, hlm. 868.
  6. ^ a b c d e Bender 2012, hlm. 869.
  7. ^ Bauer 1994, hlm. 80, 99.
  8. ^ a b Bender 2008, hlm. 273.
  9. ^ a b Bauer 1994, hlm. 113.
  10. ^ Buchowska 2006, hlm. 200.
  11. ^ Bauer 1994, hlm. 99–100.
  12. ^ a b c Buchowska 2006, hlm. 202.
  13. ^ Bauer 1994, hlm. 100.
  14. ^ Bender 2008, hlm. 272–273.
  15. ^ a b c d e f g h Bender 2008, hlm. 272.
  16. ^ Buchowska 2006, hlm. 201.
  17. ^ Bauer 1994, hlm. 118–119.
  18. ^ a b Albrecht 2013, hlm. 2.
  19. ^ Buchowska 2006, hlm. 183–184.
  20. ^ Buchowska 2006, hlm. 187–188.
  21. ^ Buchowska 2006, hlm. 187.
  22. ^ Bender 2008, hlm. 354.
  23. ^ Los Angeles Museum of the Holocaust 2018.
  24. ^ a b c Buchowska 2006, hlm. 189.
  25. ^ a b Buchowska 2006, hlm. 188.
  26. ^ a b Buchowska 2006, hlm. 190.
  27. ^ Adler 2017, hlm. 50.
  28. ^ Buchowska 2006, hlm. 190–191.
  29. ^ a b c d Adler 2017, hlm. 127.
  30. ^ Buchowska 2006, hlm. 191.
  31. ^ Buchowska 2006, hlm. 196–198.
  32. ^ a b Albrecht 2013, hlm. 6.
  33. ^ a b Buchowska 2006, hlm. 196.
  34. ^ Adler 2017, hlm. 111, 127.
  35. ^ a b Buchowska 2006, hlm. 198.
  36. ^ Stránský 2016.
  37. ^ Buchowska 2006, hlm. 179, 198.
  38. ^ a b c Adler 2017, hlm. 127–128.
  39. ^ Albrecht 2013, hlm. 8–10.
  40. ^ Buchowska 2006, hlm. 183, 195.
  41. ^ Finkel 2015.
  42. ^ Nitz 2014.

Sumber cetak

Sumber web

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41