Delta IV Heavy (Delta 9250H) adalah Roket kelas berat yang dikembangkan oleh United Launch Alliance dan melakukan peluncuran pertamanya pada tahun 2004. Roket ini merupakan yang terbesar dari keluarga Roket Delta IV, dan roket dengan kemampuan beban bawaan terberat kedua didunia setelah Roket Falcon 9 Heavy milik SpaceX, dan mungkin diikuti oleh Roket CNSA asal China, Long March 5.
Bagian dari roket Delta IV Heavy terdiri dari bagian inti Roket yang menggunakan satu Common Booster Core (CBC) yang berbahan bakar cair dengan 2 CBC lainnya sebagai penambah Daya Dorong roketnya, berbeda dengan keluarga Delta IV medium + yang menggunakan Penambah daya dorong berbentuk bahan bakar padat, yaitu GEM-60. Pada saat Meluncur, semua mesin RS-68 yang digunakan CBC akan bekerja dengan tenaga penuh selama 44 Detik sebelum mesin dibagian inti roket dikurangi tenaganya hingga 55% untuk menghemat bahan bakar roket. Penambah daya dorong roket akan dilepas dari inti roket pada 242 detik setelah peluncuran dilakukan dan bagian inti roket akan kembali bekerja dengan tenaga penuh. Bagian Inti roket akan bekerja selama 84 detik kemudian sebelum dilepaskan dan selanjutnya Tingkat kedua roket akan bekerja mengantarkan muatannya ke Orbit.
Sejarah
Jajaran roket Delta IV dikembangkan oleh perusahaan McDonnell Douglas, sebelum United Launch Alliance mengambil alih perusahaan peluncuran tersebut. Delta IV Heavy merupakan Anggota Roket terkuat di antara keluarga Roket Delta IV, termasuk versi Delta IV Medium yang lebih kecil dibandingkan Delta IV heavy. Delta IV Heavy mampu membawa beban muatan ke angkasa mencapai 28.370 kg (62.550 pon) ke orbit rendah bumi (LEO) dan 13.810 kg (30.450 pon) ke orbit Transfer geostatiori (GTO).[4] Semua bagian Roket ini merupakan roket dengan menggunakan bahan bakar cair,terdiri dari tingkat kedua roket, Tingkat pertama roket yang disebut inti roket (Core), dan dua Penambah daya dorong roket ( Booster ).
Peluncuran pertama Delta IV Heavy pada tahun 2004 dengan membawa muatan boilerplate yang berakhir dengan kegagalan roket dalam mencapai orbit. Kavitasi pada saluran bahan bakar oksigen cair menyebabkan kedua penambah daya dorong roket berhenti bekerja delapan detik lebih awal, dan mesin inti roket sembilan detik lebih awal, ini menghasilkan kecepatan staging atau pemisahan yang lebih rendah yang tidak dapat dikompensasi oleh tahap kedua dari roket. Muatan roket tersebut akhirnya mencapai orbit yang lebih rendah dari seharusnya. Operasional pertama dari roket ini adalah meluncurkan satelit DSP-23, yang berhasil diluncurkan pada tahun 2007; itu kemudian digunakan untuk meluncurkan lima satelit mata mata untuk National Reconnaissance Office (NRO) hingga 2013.
Pada bulan Desember 2014, Delta IV Heavy digunakan untuk meluncurkan misi ujicoba Wahana antariksa milik NASA, Orion yang sedang menjalankan misi ujicoba yang disebut Exploration Flight Test 1 (EFT-1). Setelah beberapa penundaan, misi berhasil diluncurkan pada 12:05 UTC pada 5 Desember 2014. Pada 12 Agustus 2018, Delta IV Heavy dengan tambahan bagian roket Star 48BV di tahap ketiga digunakan untuk meluncurkan Parker Solar Probe ke orbit heliosentris dengan misi penelitian Matahari.
Kemampuan dari Delta IV Heavy
Kemampuan roket Delta IV Heavy:
Orbit Rendah Bumi (LEO), 200 km × 28.7°: 28.790 kg (63.470 pon) [5]
Orbit Rendah Bumi (ISS), 407 km × 51.6°: 25.980 kg (57.280 pon) [6]
Roket Delta IV Heavy memiliki total massa pada saat peluncuran sekitar 733.000 kg (1.616.000 pon) dan memproduksi tenaga dorong sebesar 952.000 kg (2.099.000 pon) untuk meluncurkan roket ke angkasa.
^"ULA CEO Tory Bruno". twitter.com. Diakses tanggal 12 February 2018. Delta IV Heavy goes for about US$350M. That's current and future, after the retirement of both Delta IV Medium and Delta II.
^"Launch Schedule". Spaceflight Now. 27 October 2020. Diakses tanggal 31 October 2020.
^"Launch Mission Execution Forecast". 45th Weather Squadron - Patrick Air Force Base. 30 October 2020. Diakses tanggal 31 October 2020.Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan