Daun di Atas Bantal
Daun di Atas Bantal (dirilis dalam bahasa Inggris dengan judul Leaf on a Pillow) adalah sebuah film Indonesia tahun 1998 yang disutradarai Garin Nugroho. Film ini pernah dikirim untuk penghargaan Academy Award mewakili Indonesia. Film ini juga ditayangkan pada sesi Un Certain Regard dalam Festival Film Cannes 1998. Film ini diproduksi oleh Christine Hakim, dan seharusnya selesai pada bulan Oktober 1997, tetapi akibat krisis ekonomi di Indonesia, maka akhirnya diselesaikan di Australia. Dana penyelesaian datang dari beberapa sumber seperti Hubert Bals Fund, NHK dan RCTI. Selain itu film ini juga sudah dibuatkan untuk versi TV-nya. SinopsisFilm ini menceritakan tentang tiga orang anak jalanan, yaitu Sugeng, Heru, dan Kancil (diperankan oleh mereka sendiri), dalam kehidupan sehari-hari di Yogyakarta. Meskipun mereka hidup dalam kemiskinan, berasal dari rumah tangga yang pecah, mereka ingin lepas dari kemiskinan dan berharap memperoleh pendidikan. Mereka mengemis, menjual ganja, dan melakukan pekerjaan-pekerjaan jalanan lainnya. Mereka dibantu oleh Asih (Christine Hakim), seorang pelayan toko yang membiarkan mereka tinggal di tempatnya bekerja. Setiap malam ketiga anak itu selalu berkelahi untuk memperebutkan bantal daun kepunyaan Asih. tetapi harapan mereka pupus, ketika takdir mereka berakhir tragis. Kehidupan mereka tidak berjalan mulus. Hidup mereka berakhir secara tragis. ProduksiDaun di Atas Bantal diproduksi oleh Christine Hakim, yang juga bermain sebagai Asih. Film ini adalah produksi pertamanya. Awalnya ia tidak berniat untuk mengambil peran di dalamnya untuk menghindari tekanan. Namun, ia berubah pikiran setelah diberitahu bahwa filmnya akan lebih dapat dipasarkan di Jepang apabila ia ikut bermain di dalamnya.[1] Christine menyebut film ini "sebuah universitas mahal" baginya karena ia melakukan kesalahan, sehingga Garin Nugroho terpaksa merekam ulang semua adegan. Ia mencoba menghemat anggaran dengan cara mengirim seratus kaleng film yang telah terpapar bersama-sama ke laboratorium. Setelah diteliti, pihak laboratorium memperingati Christine bahwa ada kesalahan teknis pada kamera yang menyebabkan film tidak dapat digunakan. Kesalahan itu seharusnya diketahui sejak awal apabila Christine mengirimkan film per kaleng setelah selesai.[2] Penghargaan
Referensi
Bibliografi
Pranala luar
|