Dango (団子code: ja is deprecated ) adalah kue Jepang berbentuk bulat seperti bola kecil, terbuat dari mochiko (tepung beras),[1] dan dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus di dalam air.
Adonan dango dibuat dari tepung beras yang diulen dengan air atau air panas. Kushidango adalah sebutan untuk sejumlah 3, 4, atau 5 butir dango yang ditusuk menjadi satu dengan tusukan (kushi) dari bambu. Jumlah butiran dango dalam satu tusuk bergantung pada daerahnya di Jepang.
Dango yang rasanya manis dibuat dengan menambahkan gula ke dalam adonan, sedangkan dango yang tidak manis dicelupkan ke dalam saus. Dango juga bisa dimakan dengan taburan bubuk kacang kedelai (kinako), dimasukkan ke dalam mitsumame (agar-agar yang dimakan bersama aneka buah kaleng) atau selai kacang merah yang diencerkan dengan air. Selain dari tepung beras, dango juga bisa dibuat dari tepung terigu atau tepung millet.
Saus
Saus untuk kushidango terdiri dari dua rasa:
Saus dari campuran kecap asin (saus) dengan air ditambah gula pasir, mirin, dan tepung kentang sebagai pengental.
Saus manis-asin merupakan saus yang paling umum untuk dango di berbagai daerah di Jepang.
Sejumlah daerah di Jepang menyusun butiran tsukimidango hingga berbentuk piramida.
Hamidango (dango sewaktu ohanami)
Kushidango dengan warna merah jambu, hijau, dan putih.
Yomogidango atau Kusadango
Dango yang dimakan bersama selai kacang merah, bubuk kedelai, dan gula.
Shiratama dango (dango bola putih)
Bulatan dango dari tepung beras yang dimasukkan ke dalam selai kacang merah yang diencerkan, atau dimakan bersama agar-agar dan buah kaleng.
Mitarashi dango
Sejumlah 3, 4 atau 5 butir dango ditusuk dengan tusukan bambu dan dipanggang lebih dulu sebelum dicelupkan ke dalam saus dari campuran kecap asin dan gula. Hanya di Prefektur Gifu, mitarashi dango dicelupkan dulu ke dalam saus sebelum dipanggang.
Kibidango
Dango dari tepung millet seperti yang dikisahkan dalam cerita rakyat Momotaro.