Katniss Everdeen adalah salah satu karakter utama protagonis yang berusia 16 tahun. Katniss dan keluarganya berasal dari Distrik 12, sebuah distrik pertambangan batu bara yang merupakan distrik paling miskin dan paling padat penduduknya di sebuah negara fiksi bernama Panem. Dalam kisah buku pertama, Katniss menjadi sukarelawan untuk menggantikan adiknya, Primrose Everdeen, setelah dia terpilih pada hari pemungutan, hari di mana satu anak laki-laki dan satu anak perempuan berumur 12 hingga 18 tahun dari setiap distrik dipilih untuk bertarung sampai mati dalam pertarungan mematikan bernama The Hunger Games. kemudian, ia bergabung dengan rekan sesama Distrik 12, Peeta Mellark, untuk bersaing di pertandingan bersama-sama. Dia menggunakan pengetahuannya soal berburu dan memanah untuk bertahan hidup, dan dia bersama Peeta menjadi pemenang setelah menentang upaya Capitol untuk memaksa seseorang untuk membunuh yang lain. Sepanjang dua novel berikutnya, Catching Fire dan Mockingjay, Katniss dijadikan simbol pemberontakan oleh dua belas distrik yang melawan penindasan Capitol.[2][3]
Peeta Mellark adalah karakter protagonis dalam novel trilogi The Hunger Games.[6] Dia adalah peserta laki-laki dari Distrik 12, bersama Primrose Everdeen (yang selanjutnya digantikan oleh kakaknya, Katniss Everdeen) untuk berpartisipasi dalam Hunger Games ke-74.
Dalam film The Hunger Games, karakter Peeta diperankan oleh aktor Josh Hutcherson.[5]
Gale Hawthorne adalah seorang remaja berumur 18 tahun dan merupakan teman berburu sekaligus teman terdekat Katniss Everdeen. Ayahnya tewas dalam ledakan tambang, sehingga ia terpaksa menjadi tulang punggung keluarga bagi ibu dan adik-adiknya.
Dalam film The Hunger Games, karakter Gale diperankan oleh aktor Liam Hemsworth.[5]
Ibu; nama tidak diketahui (dibunuh atas perintah Presiden Snow) Adik; nama tidak diketahui (dibunuh atas perintah Presiden Snow)
Haymitch Abernathy adalah salah satu karakter protagonis yang digambarkan sebagai "pria paruh baya yang berperut gendut" yang merupakan pemenang dari Hunger Games ke-50, 24 tahun sebelum kisah di buku pertama dimulai. Saat berusia 16 tahun, ia menjadi peserta dalam Quarter Quell kedua, di mana empat orang peserta dari setiap distrik dikirim ke arena. Ia bersekutu dengan seorang gadis bernama Maysilee Donner, yang merupakan pemilik asli dari pin mockingjay yang dipakai Katniss, tetapi kemudian Haymitch terpaksa harus melihatnya tewas. Sama seperti Katniss, Haymitch menang dengan cara melanggar aturan pertandingan atau dengan kata lain, menentang Capitol. Oleh sebab itu, dua minggu setelah kemenangannya, ibu, adik, dan kekasihnya dibunuh atas perintah Presiden Snow, sebagai hukuman atas tindakannya dalam pertandingan.
Setelah peristiwa itu, ia hidup sendirian di Desa Pemenang dan menjadi seorang pecandu alkohol. Karena merupakan satu-satunya pemenang Hunger Games dari Distrik 12 yang masih hidup, Haymitch terpaksa menjadi mentor bagi setiap peserta dari Distrik 12 tiap tahunnya, yang dilakukannya dengan penuh rasa bersalah karena harus berpartisipasi dalam pertandingan yang sangat dibencinya.[3] Haymitch menjadi mentor bagi Katniss dan Peeta dalam Hunger Games ke-74 dan ke-75.
Effie Trinket adalah penduduk Capitol yang bekerja sebagai pengiring peserta Distrik 12 dalam Hunger Games. Sebagai pengiring, Effie ditugaskan untuk mengambil nama peserta dalam hari pemungutan dan juga menemani mereka di Capitol. Dia dilukiskan sebagai wanita eksentrik yang memakai wig warna-warni tiap dia muncul, mulai dari merah jambu hingga emas. Dia agaknya tidak begitu cerdas, dan keliru dalam mengungkapkan fakta dasar, seperti bagaimana berlian dan mutiara dibuat.
Effie termasuk baru dalam pekerjaannya dan tipikal bagi rata-rata penduduk Capitol, dia sama sekali apatis terhadap perbedaan standar hidup mewah Capitol dengan kemiskinan yang meluas di distrik-distrik Panem, entah karena dia tidak sadar atau tidak peduli. Malahan, Effie tidak menyukai asosiasinya dengan Distrik 12 yang terkenal sebagai bahan tertawaan distrik lain karena hanya pernah memenangi Hunger Games dua kali dalam sejarah, mengharapkan bisa dipromosikan ke distrik yang lebih baik. Walau begitu, Effie menekuni pekerjaannya dan sangat ketat dalam penjadwalan dan tata krama. Sebagai pengiring, Effie dipasangkan dengan Haymitch, satu-satunya pemenang Hunger Games dari Distrik 12 yang masih hidup, yang memiliki sifat 180 derajat berkebalikan darinya: Effie kurang pintar, eksentrik, dan idealis, sementara Haymitch sangat cerdas, rasional, dan sinis.
Setelah Katniss dan Peeta memenangkan Hunger Games ke-74, Effie mulai menjalin pertemanan dengan mereka, walaupun entah karena dia memang benar-benar simpatis atau senang dengan sukses barunya karena kemenangan anak iringnya. Effie ditangkap dan dipenjarakan oleh Capitol karena pelarian Katniss dari arena Hunger Games ke-75, tetapi tidak seperti pengiring dan perias peserta distrik lain, dia tidak dieksekusi. Keberadaan Effie tidak diketahui hampir sepanjang Mockingjay hingga di akhir, di mana Effie dibebaskan setelah Presiden Snow tersudut. Dia bertemu kembali dengan Katniss untuk meriasnya sebelum dia mengeksuksi Snow; Katniss memperhatikan bahwa Effie punya "pandangan kosong", barangkali karena mengalami siksaan saat dipenjarakan.
Dalam film, Effie diperankan oleh Elizabeth Banks. Dia memiliki peran lebih besar dan jauh lebih simpatetik dibanding di buku; sementara dia tetap apatetis dengan kesengsaraan distrik di sepanjang serial buku, Effie mulai menyadari kekerasan Capitol semenjak Katniss dan Peeta menang Hunger Games. Effie menyayangkan partisipasi anak iringnya dalam Hunger Games ke-75 dan bahkan memberikan ucapan sukses dan sebuah gelang emas untuk mereka yang tidak terjadi di buku; gelang emas tersebut diungkapkan sebagai simbol persekutuan antar peserta. Dalam adaptasi Mockingjay, Effie mengambil alih peran Fulvia Cardew dan tiga perias Katniss; dia tidak ditangkap Capitol, melainkan ikut memberontak ke Distrik 13, walau atas dasar ingin membantu Katniss, bukan mendukung pemberontakan.
Primrose Everdeen (Prim), adalah adik Katniss. Dia berusia 12 tahun di kisah The Hunger Games dan 13 tahun di Catching Fire dan Mockingjay. Seperti ibunya, ia memiliki rambut pirang dan mata biru.
Pada hari pemungutan Hunger Games ke-74, namanya dipilih oleh Effie Trinket. Kakaknya, Katniss menjadi relawan untuk menggantikan tempatnya. Saat Katniss akan berangkat ke Capitol, Prim menerima janji Katniss bahwa dia akan melakukan semua yang dia bisa untuk memenangkan Hunger Games. Janji ini menjadi pendorong Katniss dalam Hunger Games.
Prim digambarkan Katniss sebagai seseorang yang bijaksana, meskipun usianya masih muda. Dia adalah seorang penyembuh terampil, yang diajarkan oleh ibunya. Dalam Mockingjay, Prim dipilih oleh Distrik 13 untuk dididik menjadi seorang dokter. Dalam Catching Fire, Katniss melihat perubahan dalam kepribadiannya, ia menjadi lebih serius dan lebih dewasa. Katniss pernah berkata bahwa Prim adalah "satu-satunya orang yang aku yakin kalau aku dicintai."
Dalam Mockingjay, Prim dikirim ke pertempuran di Capitol oleh Presiden Coin. Selama pertempuran ini, Prim terbunuh dalam salah satu pengeboman, yang menyebabkan Katniss mengalami depresi berat. Presiden Snow kemudian mengungkapkan pada Katniss bahwa pengeboman itu diperintahkan oleh Presiden Coin. Informasi ini membuat Katniss membunuh Presiden Coin untuk membalaskan kematian adiknya.
Dalam film The Hunger Games, karakter Prim dimainkan oleh aktris Willow Shields.
Anak (nama tidak diketahui) Cucu (nama tidak diketahui)
Presiden Coriolanus Snow adalah karakter antagonis utama dalam trilogi The Hunger Games. Presiden Snow adalah penguasa otokratis di Capitol dan semua distrik di Panem. Meskipun kelihatan santai, terbukti kalau dia itu seorang psikopat dan sangat sadis.[7] Ia pertama kali muncul di buku The Hunger Games saat memberikan sambutan resmi di pembukaan Hunger Games ke-74, tetapi ia tidak pernah berbicara secara langsung dengan Katniss hingga di buku kedua, saat dia berkunjung ke kerumahnya dan mengancam serta memerintahkan agar dia dan Peeta pura-pura saling mencintai selama tur kemenangan untuk meredam pemberontakan di distrik-distrik.[8] Kemudian, Snow mengatakan pada Katniss bahwa dia gagal dalam hal itu, ini berarti bahwa ancaman-ancamannya akan menjadi kenyataan.
Presiden Snow digambarkan memiliki bibir yang sangat lebar, kemungkinan besar dia meng-operasi plastik bibirnya, tren yang sangat populer di Capitol. Katniss menggambarkan dia memancarkan bau seperti perpaduan antara bau darah dan bunga mawar.[9] Dalam Mockingjay, terungkap bahwa bau darah itu berasal dari luka dimulut yang ia dapatkan dari salah satu racun yang ia gunakan untuk membunuh orang dalam upayanya untuk menguasai Panem. Dia juga minum racun untuk menghilangkan kecurigaan, lalu mengambil obat penawar, tetapi itu tidak mampu menyembuhkan lukanya. Sedangkan bau mawar berasal dari mawar putih yang selalu ditaruhnya di kerah untuk menutupi aroma darah tersebut. Presiden Snow tewas pada akhir kisah di buku ketiga sebelum Katniss berhasil membunuhnya. Tidak dipastikan apakah dia tewas karena tersedak sampai mati oleh darah dari luka dimulutnya sendiri atau karena terinjak-injak oleh kerumunan massa yang panik setelah pembunuhan Presiden Coin.
Dalam film The Hunger Games, Presiden Snow diperankan oleh aktor Donald Sutherland.[5]
Bocah dari Distrik 1 (oleh Katniss, sampai Catching Fire)
Jenis kelamin
Laki-laki
Marvel adalah peserta laki-laki dari Distrik 1. Katniss tidak mengetahui namanya sampai pada Tur Kemenangan di buku Catching Fire Dia adalah peserta kedua yang paling tinggi; hanya lebih rendah dari Thresh, dan juga berbakat dalam melempar tombak. Dia, bersama pasangannya Glimmer adalah anggota Karier. Marvel berhasil menjebak Rue dan melempar tombak untuk membunuhnya, tetapi Katniss menembak panah pada leher Marvel, membuatnya jatuh dan tenggelam dalam darahnya. Dengan begitu, dia adalah orang pertama yang Katniss bunuh dengan tangannya sendiri dalam cerita.
Gadis dari Distrik 1 (oleh Katniss, hanya sementara)
Jenis kelamin
Perempuan
Glimmer adalah peserta perempuan dari Distrik 1. Katniss mengetahui namanya ketika dia menguping pembicaraan dia dan peserta Karier; menurutnya orang tua dari Distrik 1 harusnya malu menamai anak dengan nama yang aneh seperti itu. Menurut Katniss, dia memiliki tubuh yang menawan dan seksi, membuatnya dapat mendapatkan sponsor dengan mudah. Pada wawancaranya dengan Caesar Flickerman, Glimmer berkata bahwa dia sangat "siap" untuk Hunger Games ke-74. Dia punya pengetahuan dalam pemanahan, tetapi kemampuannya masih jauh dibawah Katniss. Seperti peserta dari Distrik 1, 2, dan 4 lainnya, Glimmer bergabung dengan peserta Karier dalam Game. Dia dan peserta Karier lain menunggu di bawah pohon tempat Katniss bernaung. Ketika mereka tertidur, Katniss menjatuhkan sarang tawon penjejak pada mereka. Glimmer tidak cukup cepat menghindar dan dia langsung dikerubungi dan disengat oleh tawon penjejak hingga mati.
Bocah dari Distrik 2 (oleh Katniss, hanya di awal)
Jenis kelamin
Laki-laki
Cato adalah peserta laki-laki dari Distrik 2 dan antagonis utama pada buku The Hunger Games. Katniss menimbang bahwa Cato adalah musuh paling berat yang dia hadapi, karena ukuran tubuh dan kekuatannya yang besar, kemampuannya dalam banyak senjata, serta sifatnya yang haus darah. Dia sangat yakin dia akan menang dalam Hunger Games ke-74, seperti anggota Karier lain. Di pertandingan, Katniss berpikir bahwa Cato sedikit gila, karena dia mengamuk hingga dengan sekejap mematahkan leher Bocah dari Distrik 3 ketika persedian makanannya diledakkan oleh Katniss. Saat pasangan Cato, Clove dibunuh oleh Thresh saat Jamuan, Cato berlutut dan meminta supaya dia tetap ada di sisinya. Setelah membunuh Thresh, Cato menjadi musuh terakhir Katniss dan Peeta, di mana mereka bertiga bercekcok di atas Cornucopia ketika diserang mutt serigala. Cato kemudian jatuh dan dicabik-cabik oleh mutt selama berjam-jam. Merasa iba, Katniss akhirnya memanah pada Cato untuk menghentikan siksaannya.
Clove adalah peserta perempuan dari Distrik 2. Dia adalah musuh yang tangguh bagi Katniss dan satu-satunya orang yang hampir berhasil membunuh Katniss. Sebagai peserta Karier, Clove telah dilatih sejak kecil untuk berpartisipasi dalam Hunger Games. Dia ahli dalam pisau lempar dan dikenal tidak pernah meleset dalam penargetannya. Dalam Game, Clove melempar pisau untuk membunuh Bocah dari Distrik 9 yang sedang berebut tas persediaan dengan Katniss; dia juga akan membunuh Katniss, tetapi Katniss berhasil menghalau dengan tasnya. Lama kemudian, ketika Jamuan, Clove dan Katniss kembali berkelahi, di mana Clove ada di sisi atas. Dia mencemooh tentang kematian Rue dan bersiap untuk membunuh Katniss dengan memotong tubuhnya perlahan ketika Thresh datang, marah karena cemoohan Clove tentang Rue. Dia memukulkan Clove berkali-kali pada dinding Cornucopia hingga dia tewas karena tengkoraknya remuk.
Foxface adalah peserta perempuan dari Distrik 5. Karena Katniss tidak mengetahui namanya, dia hanya menjuluki gadis tersebut "Foxface" (muka rubah), karena fisik tubuhnya yang mirip rubah dan kemahiran dan kepintarannya dalam Hunger Games. Foxface memilih untuk menghindar dari konflik dengan peserta lain dan bersembunyi, hanya keluar untuk mencuri makanan secukupnya dari peserta lain sebelum menghilang kembali. Katniss mengagumi kepintaran Foxface, terutama ketika dia berhasil melewati tanah berisi ranjau di sekitar Cornucopia. Foxface-pun menjadi salah satu peserta terakhir (dan peserta perempuan terakhir) selain Katniss dan Peeta untuk mati, di mana kepintarannya malah menjadi senjata makan tuan: dia mencuri berry nightlock yang sangat beracun dari Peeta, berpikir bahwa mereka aman dimakan. Katniss dan Peeta pun menyayangkan kematian Foxface yang sangat acak dan tak disengaja.
Nenek (nama tidak diketahui) Adik (nama tidak diketahui)
Thresh adalah peserta laki-laki dari Distrik 11. Seperti pasangannya, Rue, Thresh mempunyai kulit dan rambut coklat gelap. Katniss mengagumi Thresh karena tubuh dan kekuatannya yang sangat besar. Thresh juga adalah peserta paling tinggi di antara peserta lain. Dia bersifat pendiam, hanya mengutarkan sedikit kata-kata saat diwawancarai Caesar Flickerman. Pada Hunger Games ke-74, Cato juga melihat fisik Thresh dan mencoba mengundangnya ikut peserta Karier, tetapi dia menolak. Thresh menemukan ladang gandum di arena dan menetap sendirian di sana karena tidak ada peserta, bahkan anggota Karier yang berani melawannya. Thresh tampaknya sangat peduli dan sayang pada pasangannya, Rue, karena saat Clove mencemooh kematian Rue saat Jamuan, Thresh marah dan langsung membunuh dia dengan memukulkannya berkali-kali ke dinding Cornucopia, sekaligus juga menyelamatkan Katniss yang hampir dibunuh Clove. Pada hari terakhir, Thresh dibunuh oleh Cato, menjadikannya peserta kedua dari terakhir yang mati. Saat Tur Kemenangan Katniss dan Peeta, mereka sepakat membagikan bagian sebulan kemenangannya untuk keluarga Thresh dan Rue. Katniss juga berterima kasih karena Thresh sudah menyelamatkannya dan mencoba mempertahankan harga dirinya dengan tidak ikut Karier.
Ayah (nama tidak diketahui) Ibu (nama tidak diketahui) 5 adik (nama tidak diketahui)
Rue adalah peserta perempuan dari Distrik 11. Dia mempunyai kulit dan rambut berwarna coklat tua serta mata "gelap cerah". Rue berumur 12, sama seperti adik Katniss, Prim, dan juga mempunyai postur tubuh yang hampir sama, membuat Katniss memiliki rasa persaudaran dengannya. Rue adalah anak sulung dari 6 bersaudara dan dia bekerja di kebun buah-buahan distriknya. Seperti orang lain dari distriknya, Rue mempunyai pengetahuan mendalam tentang tanaman dan obat-obatan dan juga dapat memanjat pohon dan melompat dari satu pohon ke pohon lainnya. Rue menyukai musik dan dia dapat menyiulkan lagu dihadapan beberapa burung mockingjay miliknya. Di penilaian para peserta, Rue mendapatkan nilai 7 karena bakatnya melompati pohon. Di pertandingan, Rue mengusulkan Katniss yang terjebak di pohon untuk menjatuhkan sarang tawon penjejak pada anggota Karier. Ketika Katniss jatuh pingsan setelah tersengat tawon, Rue merawat dan menyembunyikannya selama 3 hari. Setelah berkenalan, mereka mulai bersekutu, dan menggunakan lagu 4 not melalui mockingjay sebagai tanda minta tolong satu sama lain. Saat Katniss sedang berusaha menghancurkan persediaan makanan Karier, Rue terjebak dalam perangkap milik Marvel dan Katniss terlambat sebelum Marvel melempar tombak pada perut Rue. Sebelum meninggal, dia meminta Katniss untuk menyanyikan lagu nina-bobok. Katniss pun menutupi tubuh Rue dengan bunga sebelum diambil sebagai tindakan menantang Capitol. Sebagai ungkapan terima kasih, Distrik 11 mengirimkan hadiah roti kepada Katniss. Pada Tur Pemenang Katniss dan Peeta, mereka sepakat akan membagikan bagian sebulan hasil kemenangan pada keluarga Rue dan Thresh. Di penilaian peserta pada Hunger Games ke-75, Peeta mendapatkan nilai 12 setelah menggambarkan tubuh Rue ditutupi bunga.
Catching Fire (tewas setelah Katniss memanah pelipisnya)
Pemeran
Alan Ritchson
Informasi
Jenis kelamin
Laki-laki
Keluarga
Cashmere (saudara)
Gloss adalah peserta laki-laki dari Distrik 1. Dia bersama saudaranya, Cashmere, adalah pemenang Hunger Games secara berturut-turut dan baru-baru ini, karena Katniss mengingat pernah menonton mereka saat dia masih kecil. Dia berusia sekitar 20 tahun. Pada Hunger Games ke-75, Gloss bersama saudaranya bergabung di peserta Karier dengan peserta dari Distrik 2, Brutus dan Enobaria. Ketika Katniss dan sekutunya ada di Cornucopia, para Karier datang dan Gloss berhasil membunuh Wiress yang jiwanya sedang terganggu dengan menggorok, tetapi sebagai imbalannya dia terbunuh setelah Katniss memanah pada pelipisnya.
Cashmere adalah peserta perempuan dari Distrik 1. Dia dan saudaranya, Gloss menjadi pemenang Hunger Games secara berurutan. Cashmere berusia sekitar 20, sama seperti Gloss. Pada Hunger Games ke-75, Cashmere dan saudaranya bergabung pada Karier dengan peserta dari Distrik 2, Brutus dan Enobaria. Mereka bereempat menyerang Katniss dan sekutunya di Cornucopia, tetapi Cashmere tewas setelah Johanna melempar kapak pada dadanya. Di buku Mockingjay, saat Katniss dan Finnick sedang berdiskusi soal prostitusi paksaan Presiden Snow, Finnick mengatakan bahwa Cashmere juga diprostitusikan ke penawar tertinggi, sama seperti dia.
Brutus adalah peserta laki-laki dari Distrik 2. Dia berusia sekitar 40 tahun. Pada Hunger Games pertamanya, Brutus menjadi sukarelawan, seperti kebanyakan peserta dari Distrik 2 yang sudah dilatih sejak kecil menjadi peserta Karier. Di Hunger Games ke-75, Brutus sekali lagi menjadi sukarelawan dengan senang, karena "sudah tidak sabar ingin kembali ke arena". Meskipun bagaimana yakin dan arogannya dia dalam pertandingan, dia mengagumi kemampuan pemanahan Katniss dan mencoba bersekutu dengannya saat pelatihan, tetapi Katniss menolak. Saat pertandingan, Brutus dan pasangannya, Enobaria bersekutu dengan peserta Karier. Pada hari terakhir, Brutus membunuh Chaff, tetapi secara bergilir dibunuh oleh Peeta yang marah. Dengan begitu, Brutus adalah peserta terakhir untuk tewas dalam Hunger Games ke-75 dan sekaligus seluruh sejarah Hunger Games.
Enobaria adalah peserta perempuan dari Distrik 2. Dia memenangkan Hunger Games ke-62 pada usia yang sama dengan Katniss, yaitu 16. Enobaria terkenal pernah mencabik leher peserta laki-laki hanya dengan giginya dan sejak memenangkan Game, dia mengubah giginya menjadi tajam dan runcing serta dilapisi dengan taring emas. Di Hunger Games ke-75, Enobaria bersekutu dengan peserta Karier dan di pertempuran pertama berhasil melukai kaki Beetee, tetapi Beetee berhasil lari dengan sekutunya. Pada hari terakhir, Enobaria menjadi satu-satunya peserta Karier yang selamat setelah kematian Brutus, dan dia ditangkap dan dibawa ke Capitol bersama dengan Peeta dan Johanna setelah Katniss berhasil keluar dari arena. Di buku Mockingjay, saat pemberontak dari Distrik 13 menyelamatkan Peeta, Johanna, dan Annie dari Capitol, mereka juga menyelamatkan Enobaria yang dibebaskan dari hukuman mati melalui perjanjian Katniss dan Presiden Coin, walaupun Katniss ragu bila Enobaria benar-benar disiksa oleh Capitol karena dia berasal dari Distrik 2. Enobaria kemudian ikut voting tentang adanya Hunger Games lain dengan anak-anak Capitol bersama 6 pemenang lain yang selamat; dia memilih setuju.
Beetee adalah peserta laki-laki dari Distrik 3. Dia sangat mahir dalam teknologi, dan dia memenangkan Hunger Games-nya dengan membuat jebakan elektronik untuk membunuh peserta yang lain. Beetee menjadi salah satu peserta pilihan Katniss untuk bersekutu di pertandingan. Dia dijuluki "Volts" oleh Johanna. Pada Hunger Games ke-75, dia dan Wiress bersekutu dengan Johanna dan Blight. Setelah kematian Blight dan Wiress serta pertemuan dengan Katniss, Peeta, dan Finnick, Beetee menjelaskan rencananya untuk menghancurkan medan gaya arena dengan listrik yang dialirkan pada pohon tinggi. Rencananya berhasil, dan Beetee bersama Katniss dan Finnick berhasil melarikan diri ke Distrik 13. Sejak saat itu, Beetee bekerja menjadi ahli mesin di Distrik 13, membuatkan berbagai senjata untuk pemberontakan. Dia juga membuat bom bersama Gale, salah satunya adalah bom yang diledakkan di depan rumah Presiden Snow dan merenggut nyawa Prim. Beetee kemudian ikut voting tentang adanya Hunger Games terakhir dengan anak-anak Capitol, dia memilih tidak setuju.
Wiress adalah peserta perempuan dari Distrik 3. Dia mahir dalam penggunaan teknologi, seperti penduduk lain dari Distrik 3. Dia berbicara dengan kalimat yang terpotong; kadang-kadang Beetee menyelesaikannya untuknya. Dia dan Beetee menjadi salah satu peserta pilihan Katniss untuk bersekutu. Wiress diberi julukan "Nuts" oleh Johanna. Pada Hunger Games ke-75, Wiress bersekutu dengan Beetee, Johanna, dan Blight, tetapi setelah kematian Blight oleh medan gaya, Wiress menjadi tidak waras. Setelah bertemu Katniss, Peeta, dan Finnick, dia berusaha menunjukkan bahwa arenanya berbentuk seperti jam dengan berkata "Tick Tock". Saat mereka menuju ke Cornucopia, para anggota Karier datang dan Wiress dibunuh dengan digorok oleh Gloss.
Finnick Odair adalah peserta laki-laki dari Distrik 4. Dia memenangkan Hunger Games ke-65 dan merupakan peserta termuda yang pernah memenangkan Hunger Games pada usia 14. Dia dideskripsikan Katniss sebagai pemuda yang sangat tampan, berotot, dan atletis dengan kulit dan rambut kecokelatan serta mata berwarna hijau laut. Karena ketampanannya, para sponsor di Hunger Games pertamanya menghadiahkan trisula yang segera dia gunakan untuk membunuh yang lain; itu adalah hadiah paling mahal yang pernah diberikan sponsor untuk peserta. Sejak saat itu, dia terkenal mempunyai banyak kekasih di Capitol; tak ada dari mereka yang dia pacari cukup lama. Awalnya, Katniss tidak mempercayai Finnick, menganggapnya arogan dan dangkal, tetapi setelah Finnick menyelamatkan Peeta dengan CPR, Katniss mulai mempercayainya. Saat sekutu Katniss terjebak dalam hutan penuh jabberjay, Finnick mendengar teriakan pacarnya, Annie. Johanna menjelaskan pada Katniss bahwa Annie, yang juga merupakan pemenang pertandingan dan agak tidak waras, adalah satu-satunya wanita yang Finnick benar-benar cintai. Pada hari terakhir, Finnick berhasil keluar bersama Katniss dan Beetee ke Distrik 13. Di buku Mockingjay, Finnick menjadi depresi karena Annie diculik oleh Capitol untuk menyengsarakannya. Mereka bertemu kembali setelah pemberontak Distrik 13 menuju Capitol untuk membebaskannya. Selanjutnya, mereka menikah dan Annie segera hamil. Finnick kemudian menjelaskan pada Katniss bahwa alasan mengapa dia mempunyai banyak kekasih di Capitol adalah karena Presiden Snow memaksanya untuk berprostitusi ke penawar tertinggi dengan ancaman kematian orang yang dia cintai bila dia menolak, hal ini membuat Katniss merasa bersalah telah berpikir buruk tentangnya. Pada pemberontakan terakhir ke rumah Snow, Finnick tewas setelah dipenggal oleh mutt kadal di saluran air Capitol.
Mags adalah peserta perempuan dari Distrik 4. Di usia sekitar 80 tahun, Mags adalah peserta Hunger Games ke-75 tertua; dia memenangkan salah satu dari Hunger Games terdahulu yang diadakan. Dia berbicara dalam kata-kata terpatah yang tidak bisa Katniss pahami. Pada hari pemungutan Hunger Games ke-75, Mags menggantikan Annie Cresta sebagai peserta perempuan, karena dia tidak tega melihat pacar Annie, Finnick Odair (yang terpilih menjadi peserta laki-laki) membunuh Annie, meskipun Mags tahu bahwa dalam usia senjanya, dia tidak mungkin selamat. Saat pelatihan, Katniss mengamati bahwa Mags dapat membuat kail pancingan "dari bahan apa saja" serta membuat anyaman ketat yang bahkan air tidak bisa lewat. Karena keberanian Mags menjadi sukarelawan, Katniss memilihnya sebagai salah satu sekutunya, tanpa memperhatikan usia. Pada pertandingan, Mags dan Finnick menjadi sekutu pertama Katniss dan Peeta, di mana Mags harus digendong Finnick karena kelemahan fisiknya. Ketika mereka berempat sedang lari dari asap racun saraf, Mags mencium Finnick dan langsung menerobos menuju asap ke kematiannya tanpa keraguan ketika Finnick ragu-ragu karena tidak bisa menggendong Mags dan Peeta (yang kakinya terkena asap) bersama. Kematiannya membuat Finnick menangis selama beberapa jam. Johanna mengungkapkan pada Katniss bahwa Mags adalah mentor Finnick pada Hunger Games-nya dan sudah seperti keluarga baginya. Dia juga terungkap sebagai salah satu anggota persekutan rahasia untuk mengeluarkan Katniss dari arena.
Catching Fire (tewas pada pertempuran pertama di Cornucopia (laki-laki) tewas setelah diserang oleh mutt monyet (perempuan))
Pemeran
Justin Hix & Megan Heyes
Informasi
Jenis kelamin
Laki-laki & perempuan
Para pecandu Morphling adalah peserta laki-laki dan perempuan dari Distrik 6. Katniss tidak tahu nama mereka berdua, dan hanya menjuluki mereka "Para pecandu Morphling" karena kecanduan mereka dengan Morphling (sejenis depresan seperti morfin). Mereka berdua berusia sekitar 60 tahun. Mereka tampaknya senang melukis, karena saat pelatihan, mereka berdua terus berada di area kamuflase untuk melukis satu sama lain, membuat persedian bahan di sana habis saat Peeta akan menggunakan. Di Hunger Games ke-75, Laki-laki pecandu Morphling tewas pada pertempuran pertama di Cornucopia, sementara Wanita pencandu Morphling selamat dan berkamuflase di hutan. Saat Katniss, Peeta, dan Finnick diserang oleh mutt monyet, Wanita pecandu Morphling mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Peeta, membuatnya diserang oleh mutt. Sekarat, dia dibawa Peeta ke pantai danau air asin untuk mencoba menghiburnya dengan menceritakan warna-warna yang ada di rumahnya dan membiarkannya melukiskan bunga di wajahnya dengan darahnya. Pada akhir buku Catching Fire, mereka berdua terungkap sebagai anggota persekutuan rahasia untuk mengeluarkan Katniss dari arena.
Catching Fire (tewas setelah terkena medan gaya dan jantungnya berhenti berdetak)
Pemeran
Bobby Jordan
Informasi
Jenis kelamin
Laki-laki
Blight adalah peserta laki-laki dari Distrik 7. Dia berteman baik dengan para pemenang Hunger Games lain dan tampaknya sangat tidak setuju dengan pemilihannya sebagai peserta lagi di Hunger Games ke-75, ditunjukkan ketika dia tidak muncul di pelatihan sebelum pertandingan. Saat Hunger Games ke-75, Blight bersekutu dengan pasangannya, Johanna Mason, serta pasangan peserta dari Distrik 3, Beetee dan Wiress. Mereka segera mencari Katniss, Peeta, dan Finnick, tetapi mulai dehidrasi di perjalanan dan saat terjadi hujan, mereka bereempat bergegas meminumnya tanpa tahu itu adalah hujan darah. Dalam keributan, Blight tak sengaja terkena area medan gaya, dan dia tewas setelah jantungnya berhenti. Kematiannya membuat Wiress terkena gangguan jiwa, sementara Johanna berkata bahwa walaupun kematiannya tampak tidak berarti, dia merasa kehilangan Blight.
Johanna Mason adalah peserta perempuan dari Distrik 7. Dia pertama kali disebutkan Katniss pada buku The Hunger Games, di mana Johanna memenangkan Hunger Games ke-71 dengan berpura-pura menjadi pengecut supaya peserta lain mengabaikannya, tetapi menjadi pembunuh yang sadis setelah tinggal sedikit peserta yang ada. Dia sangat licik dan tidak segan segan membunuh peserta yang tidak melindungi diri mereka. Johanna berusia 21 tahun dan dia mengungkapkan bahwa dia "tak punya orang yang dicintai lagi"; ini dijelaskan oleh Finnick karena saat Johanna menolak untuk diprostitusikan oleh Capitol, seluruh keluarga dan orang yang dicintainya dibunuh. Dia pertama kali bertemu Katniss dan Peeta dalam lift setelah Parade Peserta, di mana dia bertelanjang sementara mengobrol dengan santai di depan mereka berdua; ini dilakukan karena dia, bersama Finnick dan Chaff ingin "menodai" Katniss yang masih "murni". Pada pertandingan, Johanna bersekutu dengan Blight, Beetee, dan Wiress; setelah kematian Blight mereka bertemu Katniss, Peeta, dan Finnick. Awalnya, Katniss dan Johanna saling tidak suka satu sama lain, yang ditambah setelah Johanna memukul Katniss sampai pingsan untuk menyembunyikannya dari peserta Karier, yang Katniss kira adalah percobaan pembunuhan. Johanna, bersama Peeta dan Enobaria ditangkap oleh Capitol di akhir buku Catching Fire dan disiksa dengan dimasukkan pada air yang mengandung aliran listrik. Di buku Mockingjay, pemberontak Distrik 13 berhasil menyelamatkan mereka bertiga, dan Katniss melihat bahwa Johanna sudah menjadi lemah dan sakit akibat siksaannya. Mereka mulai menjadi teman dekat di Distrik 13 sejak saat itu. Saat mereka masuk tes kemampuan di replika Capitol, Johanna panik ketika replikanya dibanjiri; ini disebabkan karena setelah penyiksaannya di Capitol, dia jadi mempunyai phobia air. Katniss mencoba menghiburnya dengan memperlihatkannya tanaman paku; Johanna mengatakan itu "baunya seperti rumah". Dia selanjutnya ikut voting tentang adanya Hunger Games terakhir dengan anak-anak Capitol; dia memilih setuju.
Catching Fire (tewas pada pertempuran pertama di Cornucopia)
Pemeran
John Casino
Informasi
Jenis kelamin
Laki-laki
Woof adalah peserta laki-laki dari Distrik 8. Dia berumur sekitar 70 tahun, menjadikannya peserta kedua yang paling tua di Hunger Games ke-75, setelah Mags. Karena usia senjanya, Woof sudah pikun dan kehilangan fokusnya. Pada pelatihan sebelum pertandingan, Woof terus saja memakan serangga beracun walau sudah diperingatkan, yang diduga Katniss karena pendengarannya yang terganggu. Di arena, Woof bersama pasangannya, Cecelia tewas pada pertempuran pertama di Cornucopia. Lama kemudian, Woof terungkap sebagai salah satu anggota persekutuan rahasia untuk mengeluarkan Katniss dari arena.
Catching Fire (tewas pada pertempuran pertama di Cornucopia)
Pemeran
Elena Sánchez
Informasi
Jenis kelamin
Perempuan
Keluarga
3 anak (nama tidak diketahui)
Cecelia adalah peserta perempuan dari Distrik 8. Dia adalah wanita berusia sekitar 30 tahun, dan sudah mempunyai 3 anak yang berpegangan erat pada dirinya ketika dia dipilih pada hari pemungutan, memintanya jangan pergi. Pada pelatihan sebelum pertandingan, Cecelia dan pasangannya, Woof mengundang Katniss pada area serangga, di mana setelah berbincang, Katniss berencana untuk memilihnya sebagai salah satu sekutunya karena sifat keibuannya. Namun di pertandingan, Cecelia tewas pada pertempuran pertama di Cornucopia, membuat Katniss kecewa. Pada akhir buku Catching Fire, Cecelia terungkap sebagai salah satu anggota persekutuan rahasia untuk mengeluarkan Katniss dari arena.
Chaff adalah peserta laki-laki dari Distrik 11. Dia dan Haymitch adalah kawan sejati dan mereka sering minum alkohol bersama-sama. Dia berusia sekitar 40 tahun. Ketika dia memenangkan Hunger Games, Chaff kehilangan satu tangannya dan menolak untuk diberi tangan buatan oleh Capitol. Saat dia pertama kali bertemu Katniss, Chaff langsung menciumnya tanpa basa-basi; ini dijelaskan karena dia, bersama Finnick dan Johanna ingin "menodai" Katniss yang masih "murni". Dia adalah salah satu anggota persekutuan rahasia untuk mengeluarkan Katniss dari arena, tetapi tidak dapat menemukannya sampai hari terakhir ketika dia dibunuh oleh Brutus.
Catching Fire (tewas pada pertempuran pertama di Cornucopia)
Pemeran
Maria Howell
Informasi
Jenis kelamin
Perempuan
Seeder adalah peserta perempuan dari Distrik 11. Dia memiliki kulit zaitun, rambut hitam panjang dengan uban, dan bila matanya berwarna abu-abu daripada coklat emas, dia tampak seperti penduduk dari wilayah Seam di Distrik 12. Seeder berusia sekitar 60 tahun, tetapi masih terlihat kuat dan segar, karena tidak seperti pemenang Hunger Games lainnya, dia tidak minum alkohol tapi bertekad untuk hidup sehat. Setelah parade di Jalan Raya Tribut, Seeder memeluk Katniss dan berkata bahwa keluarga Thresh dan Rue masih baik-baik saja di Distrik 11 setelah pemberontakan yang terjadi di sana. Katniss berencana memilih Seeder sebagai sekutunya di arena karena dia mengingatkannya pada Rue, tetapi dia ragu dalam memilih pasangannya, Chaff. Namun pada Hunger Games ke-75, Seeder tewas dalam pertempuran pertama di Cornucopia, membuat Katniss kecewa. Pada akhir buku Catching Fire, Seeder terungkap sebagai salah satu anggota persekutan rahasia untuk mengeluarkan Katniss dari arena.
Madge Undersee — Putri Wali Kota Distrik 12 dan teman Katniss. Dia dan Katniss bersekolah di sekolah yang sama. Madge adalah orang yang memberi Katniss pin mockingjay, yang menjadi simbol pemberontakan bagi distrik-distrik dan ditampilkan pada keseluruhan sampul novel. Di buku kedua, Katniss mengetahui bahwa pin itu dulunya milik bibi Madge, Maysilee Donner, seorang peserta di Hunger Games ke-50 dan saudara kembarnya ibu Madge, yang pada saat itu bersekutu dengan Haymitch di pertandingan. Katniss dan Madge menghabiskan banyak waktu bersama-sama beberapa bulan setelah Katniss kembali ke Distrik 12 usai mengikuti Hunger Games ke-74. Katniss berada di rumah Madge saat pertama kali mendengar pemberontakan oleh Distrik 8 di televisi di kamar wali kota. Dia dan keluarganya tewas dalam pengeboman di Distrik 12. Dalam film, karakter Madge tidak ditampilkan.
Mrs. Everdeen — Ibu Katniss. Dia besar di kota sebagai putri seorang tukang obat, dan akibatnya ia memiliki kehidupan yang cukup nyaman. Setelah menikahi ayah Katniss dan pindah ke Seam, ia hidup dalam kondisi miskin dan kelaparan. Dia menjadi depresi saat ayah Katniss tewas dalam kecelakaan tambang, mengabaikan Katniss dan adiknya sehingga Katniss mau tidak mau harus menjadi tulang punggung keluarga. Namun perlahan-lahan ia mulai pulih dan barulah di buku kedua, sekembalinya Katniss dari Hunger Games ke-75, dia mulai memaafkan ibunya. Dalam Mockingjay, ia bekerja di rumah sakit di Distrik 13, dan setelah kematian Prim pada akhir buku, ia tidak kembali ke Distrik 12. Sebaliknya, dia tetap di Distrik 4, bekerja di rumah sakit dan perlahan-lahan mengatasi kesedihannya. Disebutkan bahwa dia dan Katniss tetap berhubungan lewat telepon. Dalam film, karakternya diperankan oleh Paula Malcomson.
Mr. Everdeen — Ayah Katniss. Saat dia tewas dalam kecelakaan tambang, Katniss berusia 11 tahun dan Prim 7 tahun. Kenangan tentang dia dideskripsikan lewat pikiran-pikiran Katniss di sepanjang cerita, Katniss menggambarkan dirinya lewat suaranya ketika bernyanyi, ketampanan, dan hal-hal yang telah diajarinya pada Katniss. Ayah Peeta mengatakan kalau dia sebenarnya mencintai ibu Katniss, tapi ibu Katniss memilih untuk menikahi ayah Katniss karena suara nyanyiannya yang menakjubkan. Katniss mengatakan bahwa ketika ayahnya bernyanyi, "semua burung berhenti untuk mendengarkan".
Delly Cartwright —Seorang gadis dari Distrik 12 yang digambarkan Katniss sebagai "orang yang paling ramah di planet ini." Dia adalah teman Peeta, dan mereka banyak menghabiskan masa kecil bersama-sama. Dia merupakan salah satu pengungsi di Distrik 13 setelah melarikan diri dari Distrik 12 akibat pengeboman Capitol, yang menewaskan kedua orang tuanya. Dalam Mockingjay, setelah Peeta diselamatkan dari Capitol, Delly digunakan sebagai "pemancing" psikologis untuk membangkitkan kembali kenangan masa kecil Peeta yang hilang akibat siksaan Capitol.
Wali Kota Undersee — Ayah Madge. Dia adalah wali kota Distrik 12 dan suka membeli stroberi dari Katniss dan Gale, meskipun dia tahu bahwa mereka melanggar hukum karena berburu di hutan Panem. Dia selalu berpidato sebelum nama-nama peserta Hunger Games dipilih tiap tahunnya. Wali Kota Undersee tewas dalam pengeboman di Distrik 12 bersama istri dan putrinya.
Mrs. Undersee — Ibu Madge dan istri wali kota Distrik 12. Dia mempunyai saudara kembar bernama Maysilee Donner, dan mereka berdua berteman baik dengan ibu Katniss. Saat Maysilee terpilih dalam Hunger Games ke-50, dia dan ibu Katniss berpegangan tangan padanya, dan sejak kematian Maysilee di pertandingan, hidupnya tidak pernah sama lagi. Dia sering sakit kepala dan harus mengonsumsi obat sementara tetap berada di tempat tidurnya. Dia bersama suami dan putrinya tewas dalam pengeboman Distrik 12.
Darius —Seorang Penjaga Perdamaian di Distrik 12. Dia berumur sekitar 20 tahun, tetapi penampilannya masih disekitar umur Katniss dan Gale. Darius sering bertransaksi dalam perdagangan di pasar gelap di Distrik 12, bahkan menjadi pelanggan tetap di Hob. Dia diubah menjadi Avox setelah ia menginterupsi prosesi pencambukan Gale dan ditugaskan untuk menjadi pelayan Katniss sebelum Quarter Quell diadakan. Ia tewas karena disiksa sampai mati di depan Peeta.
Purnia — Seorang Penjaga Perdamaian di Distrik 12. Seperti Darius, dia adalah salah pelanggan tetap di pasar gelap Distrik 12, Hob. Saat Gale dicambuk oleh Romulus Thread, Purnia menginterupsi dengan berbohong pada Thread untuk mengurangi jumlah cambukan Gale, walaupun dia agak takut-takut karena nasib Darius yang dipukul habis-habisan saat mencoba menginterupsi. Purnia kemudian membantu Darius, membuat Katniss berterima kasih padanya.
Hazelle Hawthorne — Ibu Gale. Setelah suaminya tewas dalam kecelakaan tambang yang sama yang membunuh ayah Katniss, dia bekerja sebagai tukang cuci. Setelah Gale tertangkap berburu di hutan dan dihukum cambuk, orang-orang di Distrik 12 berhenti menggunakan layanan nya, mereka takut dihukum karena dianggap bergaul dengannya. Setelah itu, atas bantuan Katniss, dia bekerja sebagai pembantu di rumah Haymitch.
Rory, Vick, dan Posy Hawthorne — Adik-adik Gale. Dinyatakan dalam buku bahwa Rory berumur 12 tahun, Vick 10 tahun dan Posy 5 tahun. Posy lahir tepat setelah kecelakaan tambang yang menewaskan ayah mereka.
Greasy Sae — Wanita tua yang berdagang di Hob, di mana Katniss dan Gale sering kali menjual hasil buruan mereka. Dia juga mengumpulkan orang-orang untuk mensponsori Katniss dan Peeta dalam Hunger Games ke-74. Dia merupakan salah satu penduduk Distrik 12 yang selamat setelah pengeboman, setelah itu, ia menjadi koki di Distrik 13.
Buttercup — Kucing peliharaan Prim. Katniss menggambarkannya sebagai "kucing jantan paling jelek di dunia". Ia bertahan hidup setelah pengeboman di Distrik 12 terjadi, lalu ditemukan oleh Katniss dan dibawa ke Distrik 13. Katniss awalnya tidak begitu menyukainya. Namun menjelang akhir akhir cerita, Buttercup dan Katniss menjadi tak terpisahkan.
Mr. Mellark — Ayah Peeta. Tipikal orang yang lembut saat berbicara, dia tidak banyak diceritakan, kecuali saat ia menemui Katniss sebelum Hunger Games ke-74 untuk memberi dukungan dan berjanji kalau dia akan merawat Prim. Peeta mengatakan kalau ayahnya mencintai ibu Katniss. Dia tewas bersama istri dan kedua putranya (kakak Peeta) dalam pengeboman di Distrik 12.
Mrs. Mellark — Ibu Peeta. Sangat keras dan tegas, sama seperti suaminya, ia tidak banyak diceritakan dalam buku, Peeta menyebutkan bahwa dia lebih menyukai ayahnya dibanding ibunya. Katniss menyebutnya seorang "penyihir" dalam beberapa cerita. Mrs. Mellark meninggal dalam pengeboman Distrik 12.
Leevy — Teman Katniss yang menjaga adik-adik Gale saat Hazelle pergi kerumah Katniss untuk melihat Gale yang terluka sehabis dicambuk dalam Catching Fire. Dia dan saudaranya selamat pasca pengeboman di Distrik 12.
Thom — Sahabat Gale. Dia sudah berteman dengannya sebelum Gale bertemu Katniss, dan bersamanya ikut menambang batu bara selama Katniss ikut Hunger Games ke-74. Dia selamat pasca pengeboman di Distrik 12 dan mulai bekerja sebagai prajurit pemberontakan. Dialah yang memberitahu Katniss bahwa Madge dan keluarganya tidak selamat pada pengeboman Distrik 12. Setelah perang usai, Thom bersama Katniss kembali ke Distrik 12, sementara Gale pindah ke Distrik 2.
Bristel — Teman penambang batu bara Gale di tambang Distrik 12. Dia hanya muncul sekali pada buku Catching Fire, di mana dia hadir saat pencambukan Gale oleh Romulus Thread.
Cray — Kepala Pasukan Penjaga Perdamaian di Distrik 12. Sebagai Kepala Pasukan Penjaga Perdamaian di Distrik 12, Cray tidak terlalu bertanggung jawab, dia sering kali ditemukan di Hob, pasar gelap di Distrik 12, membeli alkohol dan hasil buruan Katniss dan Gale. Ia juga terkenal karena kebiasannya yang gemar memikat wanita muda yang kelaparan ke tempat tidurnya dengan imbalan sejumlah uang. Dalam Catching Fire, jabatannya digantikan oleh seorang Penjaga Perdamaian yang sangat kejam bernama Thread Romulus. Tidak diketahui nasibnya sampai akhir cerita.
Rooba — Seorang tukang daging di Distrik 12. Sedikit yang diketahui mengenai dia, kecuali bahwa Katniss dan Gale menjual rusa padanya sebelum kisah di buku pertama dimulai dan menggunakan uang itu untuk membelikan Prim seekor kambing, Lady.
Ripper — Seorang penjual minuman keras di Distrik 12. Peeta menyogoknya di Catching Fire agar tidak menjual alkohol kepada Haymitch atau Katniss. Peeta mengancam jika dia menjual apapun pada Haymitch atau Katniss, ia akan melaporkannya ke Pasukan penjaga perdamaian.
Maysilee Donner — Bibi Madge. Ia merupakan sekutu Haymitch dalam Hunger Games ke-50, tetapi ia tewas, sedangkan Haymitch menjadi pemenang saat itu. Dia merupakan pemilik asli pin mockingjay yang dipakai Katniss selama pertandingannya dan menjadi simbol pemberontakan bagi distrik-distrik dalam buku kedua dan ketiga. Maysilee Donner juga merupakan teman masa kecil ibu Katniss.
Romulus Thread — Pengganti Cray sebagai Kepala Pasukan Penjaga Perdamaian di Distrik 12. Ditampilkan pertama kali dalam Catching Fire saat dia mencambuk Gale karena tertangkap habis berburu di hutan Distrik 12. Selama masa jabatannya, dia membuat perubahan besar bagi distrik 12 dengan menerapkan hukuman gantung, hukuman tembak dan hukuman cambuk bagi para pelanggar peraturan. Dia juga membumi hanguskan Hob, pasar gelap di Distrik 12.
Willow Mellark — Putri dan anak pertama Katniss dan Peeta yang disebutkan pada epilog buku Mockingjay. Dia lahir 15 tahun setelah pemberontakan di Panem usai; walau Katniss sudah menikah dengan Peeta, dia harus dibujuk berkali-kali oleh Peeta sebelum mau mempunyai anak. Dia mewarisi rambut hitam Katniss dan mata biru Peeta. Willow sudah mengetahui tentang Hunger Games dan peranan orang tuanya dalam pemberontakan melalui pelajaran sekolah; Katniss berencana akan memberitahu dia dan Rye lebih mendetail setelah mereka sudah dewasa.
Rye Mellark — Putra dan anak kedua Katniss dan Peeta yang disebutkan pada epilog buku Mockingjay. Dia lahir beberapa tahun setelah kelahiran Willow; diperkirakan usianya sekitar dua tahun. Dia mewarisi rambut pirang Peeta dan mata abu-abu Katniss. Karena usia mudanya, Rye belum mengetahui tentang Hunger Games dan peran orang tuanya dalam pemberontakan, tetapi Katniss tahu bahwa cepat atau lambat, dia harus memberitahu kedua anaknya tentang hal tersebut.
Di Capitol
Flavius, Octavia, dan Venia — Merupakan tim perias Katniss. Seperti kebanyakan penduduk Capitol lainnya, mereka bertiga mengubah penampilan tubuh mereka secara drastis; Flavius mempunyai rambut pilin jingga dan lipstik ungu, Octavia mempunyai kulit berwarna hijau kacang, dan Venia mempunyai rambut aqua dan muka bertato emas. Mereka melakukan perawatan tubuh untuk Katniss, seperti pembersihan kulit, pencabutan rambut tubuh, dan penaatan rambut. Awalnya, Katniss berpikir bahwa mereka hanya peduli pada penampilan mereka, tetapi mereka sebenarnya sangat peduli pada Katniss, ditunjukkan ketika mereka menangis dan menyayangkan partisipasi Katniss pada Hunger Games ke-75 di buku Catching Fire. Setelah pelarian Katniss dan sekutunya dari arena, mereka bertiga diculik oleh Distrik 13 untuk melanjuti pekerjaan mereka merias Katniss. Karena kesenjangan sosial, mereka bertiga tidak tahan pada aturan keras Distrik 13 dan dihukum berat saat mereka mencoba mencuri roti. Katniss kemudian meminta supaya mereka dibebaskan dan disembuhkan. Dalam film, karakter mereka diperankan oleh Nelson Ascencio (Flavius), Brooke Bundy (Octavia), dan Kimiko Gelman (Venia).
Cinna — Merupakan penata baju untuk Katniss. Hunger Games ke-74 merupakan tahun pertama bagi Cinna sebagai penata baju dan dia secara tegas ingin ditempatkan untuk membuat baju peserta Distrik 12. Cinna tidak mengubah penampilan tubuhnya secara drastis layaknya penduduk Capitol lainnya; perubahan yang dia jalani hanyalah pemakaian eyeliner emas yang memberikan bintik emas di matanya. Pada buku The Hunger Games, baju-baju karya Cinna sangat membantu Katniss untuk mendapatkan sponsor. Cinna juga sangat menyayangi Katniss. Di buku ke-2, Catching Fire, lagi-lagi Cinna memberikan konstribusi yang maksimal untuk Katniss. Untuk sesi wawancara Katniss dengan Caesar Flickerman, Cinna membuatkan gaun pengantin yang dia modifikasi supaya terbakar menjadi gaun berdesain burung mockingjay, agaknya sebagai simbol pemberontakan yang terjadi di distrik-distrik Panem. Karena perlakuan ini, Presiden Snow memerintahkan Cinna untuk dipukuli hingga babak belur (mungkin hampir sekarat) di depan mata Katniss sewaktu Katniss memasuki tabung yang akan mengirimnya ke arena Hunger Games. Di buku terakhir, Cinna dipastikan sudah dibunuh dalam penyiksaannya. Namun, ia masih meninggalkan sebuah karyanya untuk Katniss berupa sebuah baju yang kelak digunakan sebagai simbol pemberontakan. Dalam film, karakternya diperankan oleh Lenny Kravitz.
Portia — Merupakan penata baju untuk Peeta. Portia hanya disebutkan beberapa kali dalam cerita, di mana dia memberikan pujian pada Katniss karena memperoleh nilai 11 dalam penilaian peserta pribadi. Setelah pelarian Katniss dan sekutunya di akhir buku Catching Fire, Portia ditangkap dan dieksekusi di depan publik, bersama dengan penata baju dan tim perias (selain tim perias Katniss) untuk peserta Hunger Games lainnya, karena pelarian diri para peserta (khususnya Katniss, Peeta, Finnick, dan Beetee) pada Hunger Games ke-75. Dalam film, karakternya diperankan oleh Latarsha Rose.
Lavinia — Merupakan salah satu Avox (pelayan yang dipotong lidahnya karena mengkhianati Capitol) yang melayani Katniss dan Peeta di Capitol. Dia mempunyai rambut merah dan kulit pucat. Katniss pertama kali bertemu Lavinia saat dia dan Gale sedang berburu di hutan Distrik 12, di mana Lavinia dan teman laki-lakinya sedang dalam pelarian dari Capitol namun ditangkap. Teman laki-lakinya dibunuh sementara Lavinia diubah menjadi Avox. Awalnya, Katniss tidak tahu namanya dan baru mengetahuinya pada buku Mockingjay. Sebagai salah penyiksaan Peeta karena telah mencoba keluar dari arena Hunger Games ke-75, dia dipaksa menyaksikan pembunuhan perlahan Lavinia dan Avox lain bernama Darius. Lavinia dieksekusi dengan disetrum oleh aliran listrik secara perlahan, tetapi pengeksekusinya terlalu banyak memberikan setruman, secara tidak sengaja memberikan Lavinia kematian yang cepat dan tanpa rasa sakit. Dalam film, karakternya diperankan oleh Amber Chaney.
Caesar Flickerman — Merupakan pembawa acara, pewawancara, dan salah satu komentator Hunger Games. Dia sudah menjadi komentator Hunger Games paling tidak sejak Hunger Games ke-50, yaitu 24 tahun yang lalu, tetapi masih terlihat muda, yang dispekulasi oleh Katniss karena perubahan drastis yang dia jalani seperti penduduk Capitol lainnya. Dalam film, karakternya diperankan oleh Stanley Tucci.
Claudius Templesmith — Merupakan salah satu komentator Hunger Games bersama Caesar Flickerman. Dalam film, karakternya diperankan oleh Toby Jones.
Atala — Merupakan kepala pelatih untuk peserta Hunger Games. Tugasnya meliputi memandu para peserta tentang area-area pelatihan di Pusat Pelatihan dan memberi saran tentang cara bertahan hidup di pertandingan. Atala memandu pelatihan Hunger Games ke-74 dan 75 masing masing pada buku The Hunger Games dan Catching Fire. Dalam film, karakternya diperankan oleh Karan Kendrick.
Tax — Salah satu pelatih untuk peserta Hunger Games. Di pelatihan Hunger Games ke-75, Tax membantu Katniss berlatih memanah dengan melemparkan burung-burung palsu sebagai sasaran Katniss.
Seneca Crane — Merupakan Head Gamemaker pada Hunger Games ke-74. Dialah yang bertanggung jawab atas desain arena, peraturan pertandingan, dan segala macam rintangan yang dilalui oleh peserta Game. Sebagaimana penting perannya, Katniss baru mengetahui dirinya pada buku Catching Fire, di mana Presiden Snow menjelaskan pada Katniss bahwa Seneca telah dieksekusi karena dianggap telah gagal dalam menjalankan tugasnya karena membiarkan Katniss dan Peeta bersama memenangkan Hunger Games ke-74. Saat penilaian peserta pribadi Hunger Games ke-75, Katniss membuat boneka tiruan Seneca yang digantung untuk memperingatkan Capitol, membuatnya mendapatkan nilai 12. Dalam film, karakternya diperankan oleh Wes Bentley.
Plutarch Heavensbee — Merupakan Head Gamemaker baru yang menggantikan Seneca Crane (setelah eksekusinya) untuk Hunger Games ke-75. Dia adalah pria yang jatuh saat Katniss memanah apel pada penilaian pribadi Hunger Games ke-74 di buku The Hunger Games, tetapi dia baru berkenalan secara formal dengan Katniss di buku Catching Fire. Dia mencoba memberikan petunjuk tentang arena Hunger Games ke-75 untuk Katniss (seperti fakta bahwa arenanya bekerja seperti jam), tetapi Katniss tidak mempercainya hingga lama kemudian. Perlakuan ini dijelaskan di akhir buku Catching Fire, di mana dia akhirnya terungkap sebagai pengkhianat Capitol, pemimpin dari pemberontakan yang terjadi di distrik-distrik Panem, dan dalang pengeluaran Katniss dari arena. Di buku Mockingjay, Plutarch membuat film propaganda pemberontakan dibintangi Katniss sebagai "Mockingjay". Setelah pemberontakan kedua usai, dia diangkat sebagai Sekretariat Komunikasi. Dalam film, karakternya diperankan oleh Philip Seymour Hoffman.
Tigris — Merupakan mantan perias peserta Hunger Games yang sekarang bekerja sebagai penjual pakaian dalam berbulu di sebuah toko kecil di Capitol. Tigris mengubah penampilannya secara drastis seperti penduduk Capitol lainnya, tetapi wajahnya telah berubah seperti topeng kucing, membuatnya dilarang untuk bekerja sebagai perias peserta lagi. Tigris menjadi sangat membenci Capitol, dan pada buku Mockingjay, dia membantu Katniss dan pemberontak lainnya dengan menyembunyikan mereka di tokonya. Dalam film, karakternya akan diperankan oleh Eugenie Bondurant.
Di Distrik 13
Presiden Alma Coin — Merupakan pemimpin dari Distrik 13 dan sekaligus seluruh pemberontakan kedua yang terjadi di buku Mockingjay. Dia dan Katniss saling tidak menyukai satu sama lain; Katniss karena perbuatan Coin yang patut dipertanyakan dan Coin karena dia menganggap Katniss lebih menguntungkan dia saat dia mati daripada dia hidup. Perbuatan yang dilakukan dia dapat saja dibandingkan dengan pemerintahan diktatorian Presiden Snow, malah dia mungkin melebihinya. Setelah Snow tersudut, Coin menjadi Presiden Panem dan berniat untuk mengadakan Hunger Games terakhir, kali ini dengan anak-anak Capitol untuk memberikan mereka pelajaran. Katniss akhirnya mengetahui dari Snow bahwa Coin-lah yang memerintahkan pengeboman di depan rumah kepresidenan Snow yang merenggut nyawa Prim, dan ditambah dengan rencana keji Coin, akhirnya membunuh Coin dengan memanah lehernya saat pengeksekusian Snow. Dalam film, karakternya akan diperankan oleh Julianne Moore.
Boggs — Merupakan tangan kanan Presiden Coin. Awalnya, Katniss berpikir bahwa dia tampak sebagai boneka bagi Coin. Dia ditugaskan untuk melindungi dan mengawasi Katniss saat dia membintangi film propo di Distrik 8. Setelah dia beradu argumen tentang pilihan Coin untuk menetapkan Peeta pada Regu Bintang (yang membahayakan nyawa Katniss) dan juga janjinya untuk selalu melindungi Katniss tanpa menghiraukan perintah Coin, Katniss mulai mempercayainya. Saat pemberontakan Distrik 13 di Capitol, Boggs menginjak ubin ranjau yang menghancurkan kakinya. Dia dibawa ke salah satu gedung, tetapi sudah sekarat karena kehabisan darah. Sebelum meninggal, dia menyerahkan Holo pada Katniss serta menganjurkannya untuk tidak mempercayai "mereka", terus menjalankan pemberontakan, serta untuk membunuh Peeta. Dalam film, karakternya akan diperankan oleh Mahershala Ali.
Fulvia Cardew — Merupakan asisten Plutarch Heavensbee yang ikut memberontak dari Capitol dan pindah ke Distrik 13. Gale menyebutkan dia sebenarnya punya tujuan baik, tetapi perbuatannya sangat "menghina". Fulvia merencakan untuk membuat film propo dibintangi Katniss dengan naskah yang ditulisnya, tetapi Katniss menolak untuk membintangi jika dia tidak bisa menjadi dirinya sendiri, membuat keangkuhan Fulvia meredam. Dia akhirnya mengusulkan untuk membuat film dokumenter tentang peserta yang tewas di Hunger Games dikomentari oleh Finnick Odair untuk menaikkan persahabatan para penduduk distrik-distrik Panem; kali ini idenya disetujui. Fulvia, bersama atasannya, Plutarch disebutkan telah selamat setelah perang usai.
Cressida — Merupakan penduduk Capitol yang ikut pemberontakan kedua setelah pelarian Katniss dan sekutunya dari arena Hunger Games ke-75. Dia pertama kali muncul di Mockingjay dan dideskripsikan mempunyai kepala botak dan ditato dengan tanaman hijau. Cressida, bersama kru kameranya, Castor dan Pollux, serta asistennya, Messalla, ditugaskan dalam membuat film propo dibintangi oleh pemberontak, khususnya Katniss sebagai "Mockingjay". Setelah pemberontakan kedua, Cressida, bersama Pollux selamat dan diungkapkan sedang merekam kerusakan di Panem akibat pemberontakan. Dalam film, karakternya akan diperankan oleh Natalie Dormer.
Castor dan Pollux — Merupakan dua saudara dari Capitol dan kameramen untuk Cressida. Mereka berdua memberontak bersama Cressida dan asistennya, Messalla, untuk membuat film propo untuk pemberontakan. Pollux dulunya adalah Avox (pelayan Capitol yang dipotong lidahnya) dan bekerja selama 5 tahun di pipa-pipa bawah tanah Capitol sebelum Castor berhasil membawanya keluar dengan susah payah. Nama mereka berdua didasari pada dua saudara di mitologi Yunani; seperti di cerita, Castor tewas dalam pemberontakan di Capitol, sementara Pollux selamat bersama Cressida dan di akhir buku Mockingjay, diungkapkan sedang merekam kerusakan di Panem akibat pemberontakan. Dalam film, karakter mereka berdua akan diperankan oleh Wes Chatham (Castor) dan Elden Henson (Pollux).
Messalla — Merupakan asisten Cressida yang ikut memberontak dari Capitol untuk membuat film propo untuk pemberontakan kedua. Saat para pemberontak ada di Capitol, Messalla berperan penting dalam hal makanan karena dia tahu lokasi-lokasi tempat penyimpanan barang di daerah di mana para pemberontak ada. Ketika para pemberontak sedang ada di bawah tanah dan dikejar mutt kadal, Messalla tak sengaja menginjak ubin yang membuat cahaya terang keluar, membuat kulitnya mengelupas seperti lilin dan merebusnya hingga tewas. Dalam film, karakternya akan diperankan oleh Evan Ross
Dalton — Merupakan pemberontak dari Distrik 10 yang berhasil mencapai dan tinggal di Distrik 13 beberapa tahun sebelum Katniss sampai di sana. Dialah yang memberitahu Katniss bahwa Distrik 13 sangat menyambut kedatangan pengungsi supaya mereka dapat memperluas keragaman genetika karena adanya virus ganas di sana yang membunuh banyak penduduk Distrik 13 dan membuat yang lain menjadi mandul. Dalton juga memberi ide supaya Katniss dapat tampil di film propo tanpa riasan supaya orang-orang dapat lebih mengenalnya.
York — Merupakan pelatih prajurit di Distrik 13. Dia adalah wanita paruh baya yang sangat serius. York umumnya melatih remaja-remaja berusia 14-15 tahun, tetapi dia juga melatih Katniss dan Johanna, yang masing-masing berusia 17 dan 21 tahun. Pelatihannya pada Katniss dan Johanna juga meliputi tes untuk mengetahui apakah mereka dapat ikut pemberontakan; Katniss lulus tes, sementara Johanna tidak.
Homes, Jackson, Leeg 1, Leeg 2, dan Mitchell — Adalah prajurit-prajurit Distrik 13 yang ditempatkan pada regu Katniss, yaitu Regu 451 (nantinya dijuluki Regu Bintang). Jackson adalah wanita paruh baya yang menjadi tangan kanan Boggs (yang memimpin regu), Homes dan Mitchell adalah dua pria paruh baya, sementara, Leeg 1 dan Leeg 2 adalah dua bersaudara perempuan yang diberi akhiran bilangan karena aturan Distrik 13 yang memanggil seluruh penduduknya dengan "Prajurit". Pada pemberontakan di Capitol, Mitchell tewas setelah Peeta tak sengaja mendorongnya ke salah satu ubin jebakan yang membuatnya hanyut oleh air tar, sementara Jackson dan Leeg 1 mengorbankan diri mereka dengan terkena ubin penjebak sementara yang lain maju terus; tempat Leeg 1 kemudian diganti oleh Peeta. Pada pemberontakan terakhir, Homes dan Leeg 2 bersama Finnick dan Castor tewas dibunuh oleh mutt kadal sementara Katniss menuju ke rumah Presiden Snow. Dalam film, karakter mereka akan diperankan oleh Omid Abtahi (Homes), Michelle Forbes (Jackson), Misty Orminston (Leeg 1), dan Kim Orminston (Leeg 2).
Dr. Aurelius — Merupakan dokter spesialis kejiwaan yang berasal dari Distrik 13. Dia ditugaskan untuk merawat Katniss selama dia berada di Distrik 13. Karena Katniss tidak terlalu mempercayai Dr. Aurelius, dia jarang melalui sesi terapi dengannya, membuat Dr. Aurelius dapat tidur di sela-sela waktu begadangnya tiap hari karena pemberontakan di Capitol. Dr. Aurelius adalah kepala dokter jiwa, dan dia mengepalai saat pemeriksaan Peeta yang terkena "pembajakan" oleh tawon penjejak. Saat Katniss menjadi tidak waras setelah kematian Prim, Dr. Aurelius mengadakan sesi terapi untuk membuktikan bahwa dia menjadi "Avox secara kejiwaan", karena dia jadi jarang bicara. Setelah Katniss membunuh Presiden Coin, Dr. Aurelius datang sebagai saksi untuk mengatakan bahwa Katniss hanya menjadi "gila", supaya dia terbebas dari hukuman mati. Dia pun ditugaskan untuk memonitor Katniss setelah perang usai.
Di distrik lainnya
Titus — Merupakan peserta dari Distrik 6 pada Hunger Games ke-71. Titus hanya sekali dideskripsikan saat penjelasan tentang Hunger Games, di mana karena lokasi arena di padang kutub yang kurang bahan makanan, Titus menjadi seorang kanibal dengan memakan jasad peserta lainnya. Titus pun akhirnya tewas setelah dia terseret salju longsor dan sejak saat itu, Hunger Games mempunyai peraturan tidak tertulis yang menyatakan bahwa peserta tidak boleh memakan peserta lain, yang diduga sengaja dirancang oleh Capitol supaya tidak ada pemenang yang seorang kanibal gila.
Martin — Merupakan bocah dari Distrik 11 yang hanya disebutkan saat Rue berkenalan dengan Katniss di Hunger Games ke-74. Rue mengatakan bahwa Martin mempunyai gangguan jiwa, karena dia bertingkah seakan dia masih berumur 3 tahun meskipun dia sudah anak-anak. Dia menjadi salah satu pekerja di kebun Distrik 11, seperti Rue. Martin mendapatkan satu kacamata penglihatan malam distriknya dan mencoba membawanya pulang untuk memainkannya, tetapi alhasil dia dieksekusi oleh Penjaga Perdamaian. Hal ini membuat Katniss berpikir bahwa kondisi distriknya, Distrik 12 masih jauh lebih layak dibanding Distrik 11.
Twill dan Bonnie — Merupakan dua pemberontak dari Distrik 8. Katniss bertemu mereka di hutan Distrik 12 di buku Catching Fire. Twill adalah seorang guru sekolah dan Bonnie adalah salah satu muridnya. Mereka berdua bekerja di pabrik tekstil Distrik 8 setelah kegiatan di sekolah. Mereka berkata bahwa mereka sedang dalam pelarian menuju Distrik 13,yang sudah lama dipublikasikan sudah hancur 75 tahun yang lalu, setelah distrik mereka dibom yang menyebabkan kematian suami Twill dan seluruh keluarga Bonnie. Mereka menunjukan simbol Mockingjay, mengkonfirmasi bahwa mereka benar benar pemberontak. Namun, saat Katniss sudah berada di Distrik 13 pada buku Mockingjay, dia tidak melihat Twill dan Bonnie di mana mana dan mereka berdua dianggap telah tewas dalam perjalanan.
Annie Cresta — Merupakan pemenang Hunger Games ke-70 dari Distrik 4. Dia memenangkan Hunger Games setelah arenanya dibanjiri dan hanya Annie yang dapat berenang paling lama karena keahlian Distriknya dengan hal kelautan. Sejak dia melihat kawan laki-lakinya terpenggal di Game, jiwa Annie menjadi terganggu hingga sekarang. Annie berhubungan dengan pemenang Game lain dari Distrik 4, Finnick Odair, tetapi karena prostitusi paksaan Finnick dan gangguan jiwa Annie membuat mereka hampir tidak bisa bersama. Di Hunger Games ke-75, Annie terpilih menjadi peserta perempuan, tapi tempatnya digantikan oleh Mags yang tidak tega melihat Finnick (yang terpilih menjadi peserta laki-laki) membunuh pacarnya. Setelah pelarian Katniss dan sekutunya (termasuk Finnick) di akhir buku Catching Fire, Annie diculik dan dibawa ke Capitol untuk menyengsarakan Finnick yang ikut pemberontakan. Di buku Mockingjay, dia berhasil diselamatkan, menikah, dan hamil dengan Finnick. Setelah Finnick tewas dalam pemberontakan di Capitol, Annie ikut voting dengan pemenang lain tentang adanya Hunger Games terakhir; dia memilih tidak setuju. Di epilog, Annie sudah melahirkan anaknya. Dalam film, karakternya diperankan oleh Stef Dawson.
Komandan Paylor — Merupakan pemimpin pemberontakan dari Distrik 8. Paylor memiliki mata coklat hitam yang bengkak karena kecapekan dan Katniss menghirum bau "logam dan keringat" di sekitarnya. Katniss bertemu Paylor saat akan membuat film propaganda pemberontakan. Saat Katniss berada di rumah kepresidenan Snow di Capitol, Paylor menemuinya untuk mengizinkannya bertemu dengan Snow. Dua hari setelah kematian Snow dan Presiden Coin, Paylor menjadi Presiden Panem yang baru. Berdasarkan deskripsi Katniss di epilog buku Mockingjay, Paylor telah memperbaiki kehidupan di seluruh distrik di bawah kepemimpinannya. Dalam film, karakternya akan diperankan oleh Patina Miller.
Eddy — Adalah bocah berusia sekitar 12 tahun dari Distrik 8. Dia bersama kakak perempuannya terluka karena pemberontakan di sana dan sedang dirawat di rumah sakit ketika Katniss datang untuk membuat film propo. Eddy dan kakaknya tampaknya sangat mengagumi Katniss, karena Eddy menatap Katniss sebegitu jelasnya saat dia datang menghampirinya. Mereka berdua diperkirakan tewas saat rumah sakit Distrik 8 dibom.
Komandan Lyme — Merupakan pemenang Hunger Games "lebih dari satu generasi terdahulu" dari Distrik 2 yang kini menjabat sebagai komandan. Dia dideskripsikan Katniss sebagai wanita paruh baya, memiliki tinggi lebih dari 6 kaki, dan sangat berotot. Lyme adalah salah satu dari warga-warga pertama Distrik 2 yang ikut pemberontakan terhadap Capitol, karena dia bersikeras ingin membebaskan penduduk distriknya dari kekejaman Capitol. Lyme ikut dalam perang merebut Gunung "The Nut" di Distrik 2 dan setelah itu tetap tinggal di sana saat para pemberontak menuju ke Distrik 13 setelah Katniss tertembak. Pada pemberontakan selanjutnya, Lyme dikonfirmasikan telah tewas, karena dia tidak hadir dalam perkumupulan pemenang untuk voting tentang adanya Hunger Games terakhir, walau tidak dijelaskan bagaimana cara kematiannya. Dalam film, karakternya akan diperankan oleh Gwendoline Christie.
^ [Collins, Suzanne. The Hunger Games. 2009. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Collins, Suzanne. The Hunger Games. 2009. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta] Periksa nilai |url= (bantuan)|url= tidak memiliki judul (bantuan).
^ ab [Collins, Suzanne. Tersulut. 2010. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Collins, Suzanne. Tersulut. 2010. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta] Periksa nilai |url= (bantuan)|url= tidak memiliki judul (bantuan).
^ abc [Collins, Suzanne. Mockingjay. 2012. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Collins, Suzanne. Mockingjay. 2012. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta] Periksa nilai |url= (bantuan)|url= tidak memiliki judul (bantuan).
^Budi, Annisa. "Kimbet77". Diakses tanggal 13 Februari 2024.