Provinsi Barcelona dibuat oleh Charlemagne setelah ia menaklukkan wilayah-wilayah utara sungai Ebro. Wilayah-wilayah tersebut disebut Marca Hispánica, dibagi kedalam beberapa provinsi, di mana Comte Barcelona, biasanya memegang provinsi lainnya secara serentak, yang akhirnya memperoleh keunggulan atas wilayah itu.
Sebagai wilayah turun temurun di dalam satu keluarga, ikatan para Comte atas tuan Franka mereka merenggang, terutama setelah Wangsa Kapetia digantikan oleh Kekaisaran Karolingia.
Pada abad ke-12 para Comte membentuk Serikat dinasti dengan Kerajaan Aragon, dengan menggabungkan dua kerajaan di bawah penguasa tunggal. Pada tahun 1258, raja Prancis melepaskan otoritas feodal atas provinsi tersebut di dalam Perjanjian Corbeil.
Barcelona tetap tinggal sebagai bagian dari Takhta Aragon ketika yang terakhir pada sekitar tahun 1500 disatukan dengan Kerajaan Kastilia, sehingga membentuk Kerajaan Spanyol. Wilayah tersebut mempertahankan hukum sendiri, pajak, dan hak istimewa sampai dihapuskan setelah Perang Suksesi Spanyol pada abad ke-18.
Pada abad ke-20, gelar itu kembali muncul ketika Juan de Borbón, ahli waris takhta Spanyol yang dibuang kepengasingan, mengambil gelar Comte Barcelona. Dengan melakukan hal tersebut, ia menuntut gelar kerajaan sejarah tanpa menuntut untuk menjadi raja Spanyol, terutama setelah putranya Juan Carlos menjadi ahli waris penguasa Spanyol, Francisco Franco. Pada tahun 1977, setelah Juan Carlos menjadi Raja setelah kematian Franco pada tahun 1975, ia secara resmi menganugerahkan ayahandanya gelar Comte Barcelona, yang telah mengumumkan melepas hak-haknya atas takhta. Juan memegang gelar tersebut sampai ia meninggal pada tahun 1993, ketika dikembalikan kepada Raja. Janda Juan menggunakan gelar Comtesse Barcelona sampai ia meninggal pada tahun 2000.
putra Sunyer rekan pemimpin dengan Miró (947-966) dan Ramón Borrell (988-992), juga Comte Urgell (948-992). Tidak berhasil meminta bantuan Raja Lothaire dari Prancis melawan Saracen, menolak untuk mengakui Hugues Capet sebagai Raja Prancis pada tahun 987.
Martín si Humanis adalah keturunan langsung Guifré I terakhir yang memerintah; ia meninggal tanpa keturunan yang sah (interregnum 31 Mei 1410 – 24 Juni 1412). Dengan ittifak Caspe dari 1412 Provinsi Barcelona dan seluruh wilayah yang berhubungan dengannya diserahkan ke cabang Wangsa Trastámara, keturunan dari infante Eleanor dari Wangsa Barcelona.
Provinsi Barcelona membentuk bagian konstituen dari Monarki Spanyol di bawah kekuasaan Wangsa Habsburg, sampai Dekret Nueva Planta (1707 dan 1716), ketika Philippe de Bourbon menyatakan bahwa seluruh wilayah dari Mahkota Aragon harus digabungkan ke dalam Kastilia dan membangun Kerajaan terpusat Spanyol. Di Barcelona hal ini diumumkan secara resmi pada tahun 1716 dan gelar Comte Barcelona menjadi salah satu dari sekian gelar turun temurun monarki Spanyol modern yang tidak digunakan.