Corps Opleiding Voor Reserve Officieren (dalam Bahasa Indonesia, berarti Sekolah Perwira Cadangan), disingkat CORO adalah sebuah sekolah militer yang dibentuk oleh Belanda sebagai institusi pendidikan militer bagi calon perwira, baik dari Bangsa Eropa ataupun bagi bangsa jajahan Belanda, termasuk Indonesia. Sekolah ini berlokasi di Kota Bandung, Jawa Barat, dipimpin oleh seroang perwira Belanda bernama Mayor Van Oyen.[1]
Komposisi
Corps Opleiding Voor Reserve Officieren (CORO) dibentuk oleh Belanda sebagai sekolah bagi calon perwira, yang terdiri dari tiga unit, yaitu antarr lain: satu unit untuk Orang Eropa; satu unit untuk orang pribumi Indonesia biasa; dan sebuah unit untuk pribumi dengan pangkat khusus calon perwira. Jumlah kadet yang terdaftar di sekolah CORO ini sekitar dua ratus orang. Beberapa perwira Indonesia juga pernah mendapatkan pendidikan dan pelatihan di sekolah ini, yang kemudian menjadi pahlawan bagi Indonesia antara lain: T. B Simatupang, Alex E. Kawilarang, Abdul Haris Nasution, dan G. P. H Djatikoesoemo. Sebagian besar kadet CORO tewas dalam pertempuran dan juga selama pendudukan Kekaisaran Jepang di Indonesia selama Perang Dunia II[1]
Referensi
- ^ a b Nino Oktorino, Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013) hal. 19 - 20