Commelina diffusa
Commelina diffusa adalah spesies tumbuhan semusim berbentuk perdu kecil dari famili Commelinaceae yang tumbuh di bioma beriklim tropis kering di daerah kawasan tropis dan subtropis Afrika, Eropa dan Asia. Di Indonesia, nama lain untuk tumbuhan ini adalah aur - aur, gewor lalakina (Sunda), atau brambangan (Jawa). Pada tahun 1768, Nicolaas Laurens Burman memperkenalkan nama ilmiah untuk spesies ini.[1] MorfologiBentuk stomata dari spesies ini adalah persegi panjang. Seludang bunga berbentuk konduplikasi dengan tiga kapsul berpenutup, anterode dengan bintik gelap di permukaan, biji retikulat gundul.[2] Herba tahunan, 30-40 cm. Batang menjalar, bercabang, gundul. Daun sessile, pelepah daun hispid, 3-7,5 × 1-1,5 cm, linier lanset, gundul, membulat, lancip. Perbungaan terminal, cyme, cincinni bercabang, tangkai tebal, melengkung, bract involucre lanset selapah konduplikasi. Bunga biseksual. Kelopak 3, 3-4 mm, bebas, berselaput. Kelopak 3, 4-7 mm, biru, konklorus. Benang sari 6, 4-6 mm, berbatang tunggal, staminode 3. Karpel 3 ovarium berlocula, 4-6 mm, superior, tangkai putik panjang. Kapsul lonjong, trigonum, berkapsul 3. Biji 1 per kaplet, hitam, bulat telur-bulat, retikulat. Bunga Mei-November & Jumat Oktober-September.[2] Ekologi : Menyebar secara difus di tepi sawah dan tempat basah. Distribusi: Nepal (CE), 100-1600 m, daerah pantropis dan beriklim hangat. Commelina diffusa juga dilaporkan dari Nepal Tengah. Kisaran ketinggian tempat sebagian besar spesies ditemukan adalah 1000-1900 m. C. benghalensis dan C. maculata adalah yang paling umum di antara enam spesies yang diteliti.[2] Catatan: Spesies ini sangat mirip dengan C. caroliniana berdasarkan morfologi daun dan bentuk seludang. Namun, pada C. diffusa, kepala sari seluruhnya berwarna kuning dan tidak ada bintik hitam di kepala sari. Benihnya berbentuk retikulat pada C. diffusa yang merupakan karakter diagnostik yang membedakannya dari C. caroliniana.[2] Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia