Clonorchiasis adalah penyakit menahun yang menyerang bagian saluran antara hati dan empedu, disebabkan oleh cacing-cacing clonorchis sinensis[6]
Manusia terinfeksi melalui makanan ikan tawar mentah yang mengandung kista cacing tersebut.[6] Siklus: Cacing dewasa meletakkan telur-telurnya di dalam saluran empedu yang dikeluarkan tubuh melalui kotoran.[6] Cacing tersebut mempunyai dua tuan-rumah-antara.[6]
Gejala penyakit clonorchiasis agak sulit dideteksi karena kebanyakan orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala.[6] Gejala yang terjadi nyaris terjadi pada penyakit-penyakit biasa, antara lain termasuk: perut tidak nyaman atau sakit, diare.[4] Namun pada penderita clonorchiasis yang telah parah, ia akan mengalami pelemahan fisik dan berat badannya akan menurun drastis.[4] Gejala sebagian besar berupa sakit ringan, termasuk hilangnya nafsu makan, mual, diare dan sensasi tekanan perut atau sakit; jarang terjadi obstruksi saluran empedu. Hal ini dapat menyebabkan penyakit kuning diikuti oleh sirosis, pembesaran dan pelunakan hati, asites progresif dan edema; kolangitis, chloelithiasis, dan pankreatitis dapat berkembang dari infeksi kronis; faktor risiko yang signifikan untuk pengembangan cholangiocarcinoma.[2]Penularan penyakit ini telah diketahui di China bagian tenggara, tetapi kemudian menyebar ke seluruh negeri antara lain terjadi di Jepang, Taiwan, Korea, Laos, Kamboja dan Vietnam.[2] Penyandang penyakit ini palin tinggi di antara mereka yang berusia lebih dari 40; kasus biasanya didokumentasikan di Amerika Utara, terutama diimpor oleh imigran Asia.[2]