Christian Simbar

Christian Simbar
Informasi pribadi
Lahir5 Juli 1927
Madara, Hindia Belanda
Meninggal29 Desember 1992
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Christian Simbar (5 Juli 1927 – 29 Desember 1992) dikenal juga dengan nama Uria Mapas atau Mandolin adalah salah satu pejuang dari Kalimantan Tengah.[1] yang mana juga dikenal sebagai salah satu pahlawan berjasa dalam cikal bakal terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah.

Kehidupan awal

Christian Simbar lahir di Desa Madara pada tanggal 5 Juli 1927.[2] Ia menghabiskan masa kecilnya di kalangan masyarakat Dayak Ma'anyan yang taat beragama Kristen. Pendidikan dasar ditempuhnya di sekolah lokal di Madara, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di Buntok. Pada tahun 1945, Simbar bergabung dengan kelompok gerilyawan yang berjuang melawan penjajahan Belanda di Kalimantan.[3]

Pada tahun 1953, ia memimpin Tentara Lawung, sebuah milisi Dayak yang berperan penting dalam perjuangan untuk pembentukan Provinsi Kalimantan Tengah. Simbar juga dikenal dengan serangan terhadap kapal dagang dan pembebasan rekan-rekannya yang ditahan di Buntok. Tindakannya tersebut menjadikannya sebagai tokoh penting dalam sejarah pergerakan Dayak untuk memperoleh otonomi daerah.

Meninggal

Meskipun pada akhirnya ia gagal dalam meraih posisi politik yang diinginkannya, Simbar tetap dihormati sebagai simbol perjuangan rakyat Dayak. Setelah pembentukan Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 1956, ia memilih kembali ke hutan dan melanjutkan perjuangannya melalui gerilya. Christian Simbar meninggal dunia pada tanggal 29 Desember 1992 di Nusa Tenggara Timur karena penyakit gastritis kronis, dan jenazahnya dipulangkan ke kampung halamannya di Madara, Kalimantan Tengah.[4][5]

makam Christian Simbar

Riwayat perjuangan

Cristian Simbar pria kelahiran desa Madara ini adalah pemimpin yang paling menonjol dari Tentara Lawung. Dia mantan sekretaris kepala distrik (wedana atau camat) di Buntok. Kota kecil di tepi sungai Dayak tanah Dusun terletak sekitar lima puluh kilometer barat laut Tamiang Layang.  Dukungan antusias dari penduduk setempat kepada Tentara Lawung lebih disebabkan kepada prakteknya, bukan gagasan atau idiologi gerakan tersebut, dimana dalam prakteknya yang bergaya seperti Robin Hood. Mereka merampok kapal dagang yang lewat dan membagikan hasilnya kepada masyarakat yang membutuhkan, dan juga untuk mereka. Tentara Lawong  merampok kapal dagang di Karau, Negara, dan terakhir di Kalahien, dekat Buntok

Mereka bertindak dengan menyamar seperti otoritas berwajib, mengenakan seragam Aparat pemerintah. Mereka selama melakukan penggerebekan yang biasanya selalu di ikuti pembagian harta rampasan. Tapi kejadian di Kalahien pada akhir tahun 1953 naas bagi mereka terlalu banyak polisi mengepung mereka, yang kemudian berakhir dengan ditangkapnya sejumlah anak buah Simbar saat merampok Kapal dagang Cina, Gin Wan II. Empat orang yang ditangkap dan ditahan adalah kerabat simbar, dan dia memutuskan untuk menyerang kembali. Awal pagi Minggu, 22, November 1953, Simbar dan ratusan pengikut Dayaknya menyerbu kota Buntok. Mereka membebaskan rekan mereka yang dipenjara, tapi dalam proses pembebasan itu mereka membunuh enam polisi, serta enam anggota keluarga polisi tersebut, termasuk tiga anak.  Kemudian kelempok ini melarikan diri dengan senjata yang di rampas dari gudang senjata polisi.

Munculnya kekuatan bersenjata yang memonopoli kekerasan kemudian banting stir untuk kepentingan politik di daerahnya. Dari pada menjadi penjahat, Simbar dan kelompoknya yang semula  terkooptasi berubah menjadi komoditas politik yang bermanfaat. Pada awalnya, milisi ini menarik perhatian kelompok-kelompok lokal yang dianggap mereka sebagai gerakan agama bukan sebagai kekuatan etnis. Dimana dayak Kristen di Banjarmasin, menilai tentara lawung sebagai sekutu potensial untuk melawan Darul Islam, yang menimbulkan ancaman bagi agama mereka. Laporan tentang serangan oleh Kahar Muzakkar dan gerakan Darul Islam terhadap umat Kristen Toraja di Sulawesi Selatan telah menyebarkan ketakutan di seluruh jemaat gereja di seluruh Indonesia. Dan di Banjarmasin, ada cabang dari Darul Islam yaitu KRJT(Kelompok Rakjat Jang Tertindas) lazim disebut Gerombolan, yang telah membuat teror dan menimbulkan korban beberapa orang Kristen dan Pendeta di Labuhan dan Pegunungan Meratus. Sehingga pada bulan November 1953, Christoffel Mihing, seorang Dayak pegawai negri sipil di Banjarmasin yang merupakan seorang Kristen taat, mengumumkan bahwa ia dan jemaatnya siap mengangkat senjata dan bertarung secara frontal untuk mendukung pemerintah Indonesia dan untuk melindungi diri terhadap konversi paksa ke Islam, oleh kelopok KRJT pimpinan Ibnu Hadjar.

Christoffel Mihing ingin mendekati “Tentara Lawung” yang dipimpin Simbar untuk merancang sebuah program “perjuangan bersama”. Namun milisi Dayak “Tentara Lawung” lebih memilih perjuangan politik tanpa mengikut sertakan embel-embel agama, mereka lebih memilih perjuangan politik etnis yang mendukung terciptanya sebuah provinsi keempat, dimana orang Dayak memimpin secara otonom di Kalimantan. Sebuah isu yang sengaja mereka eksploitasi dan karena itu memang salah satu masalah pembangunan negara yang ada pada saat itu. Segera setelah serangan Buntok, pemimpin Dayak Kristen di Banjarmasin memilih untuk mendekati dan meminta perlindungan dari Gubernur Murdjani.

  1. ^ mysch.id. "George Obus sang Pejuang Kalimantan (bukan hanya Sekedar Nama Jalan)". www.sman1pulaumalan.sch.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-02-10. 
  2. ^ Miter, Hadi Saputra (Rabu, 03 Oktober 2012). "HADI SAPUTRA MITER : Ma'anyan masa lalu,Kini dan Akan Datang: CRISTIAN "MANDOLIN" SIMBAR ( Pahlawan Dayak yang tersisih )". HADI SAPUTRA MITER. Diakses tanggal 2025-02-14. 
  3. ^ Setiawan, Redi (2024-01-31). "BATAMAD Dampingi Keluarga Almarhum Christian Simbar Bacakan Pernyataan Permohonan Untuk Pemprov Kalteng » Media Nasional Potret". Media Nasional Potret. Diakses tanggal 2025-02-14. 
  4. ^ "Usai Dilantik, Panglima BAKORMAD Ziarah Kubur Tokoh Pejuang Provinsi Kalimantan Tengah". Canal Berita. 2022-10-19. Diakses tanggal 2025-02-14. 
  5. ^ "Nama Sebenarnya George Obus Umar". Pemerintah Kota Palangka Raya. 29 Oktober 2018. Diakses tanggal 27 Juli 2024. 

 

Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia