Chogha Zanbil
Chogha Zanbil (bahasa Persia: چغازنبيل; Elam: Dur Untash) adalah sebuah kompleks peradaban Elam kuno yang terletak di Provinsi Khūzestān, Iran. Di kompleks ini terdapat salah satu ziggurat yang berada di luar Mesopotamia. Tempat ini berjarak 42 km (26 mi) sebelah selatan Dezful, 30 km (19 mi) sebelah tenggara Susa dan 80 km (50 mi) sebelah utara Ahvaz. SejarahChogha dalam bahasa Bakhtiari berarti "bukit". Choga Zanbil berarti 'gundukan keranjang.'[1] Tempat ini dibangun pada 1250 SM oleh raja Untash-Napirisha, untuk menghormati dewa Inshushinak. Nama aslinya adalah Dur Untash, yang berarti 'kota Untash', tetapi diyakini tidak banyak orang yang tinggal disana. Kompleks ini dilindungi oleh tiga tembok yang mengelilingi area utama. Daerah dalam sepenuhnya terisi dengan ziggurat besar yang didedikasikan untuk dewa utama, dibangun di atas tempat yang sebelumnya merupakan sebuah kuil berbentuk persegi juga dibangun oleh Untash-Napirisha.[2] Area tengah berisi 11 kuil untuk dewa-dewa yang lebih kecil. Awalnya direncanakan akan dibangun 22 kuil, namun rajaterlebih dahulu meninggal sebelum selesai, dan penerusnya tidak melanjutkan pembangunan ini. Di area luar terdapat istana kerajaan, In the outer area are royal palaces, istana penguburan berisi lima makam kerajaan bawah tanah. Meskipun pembangunan di kota tiba-tiba behenti setelah kematian raja Untash-Napirisha, situs itu tidak ditinggalkan, tetapi terus ditempati hingga dihancurkan oleh raja Asyur bernama Asyurbanipal pada 640 SM. Beberapa ahli berspekulasi, berdasarkan jumlah kuil dan tempat-tempat suci di Chogha Zanbil, bahwa Untash-Napirisha berusaha untuk menciptakan sebuah pusat keagamaan baru (mungkin dimaksudkan untuk menggantikan Susa) yang akan menyatukan para dewa dari dataran tinggi dan dataran rendah Elam di satu lokasi. Bahan bangunan utama di Chogha Zanbil adalah batu bata lumpur dan terkadang batu bata yang dibakar. Monumen dihiasi dengan batu bata yang dikilapkan, gipsum dan ornamen dari faïence dan kaca. Patung terakota mengkilap seperti lembu dan griffin bersayap menjaga pintu masuk ke dalam ziggurat. Di dekat kuil-kuil Kiririsha dan Hishmitik-Ruhuratir, ditemukan tempat pembakaran yang mungkin digunakan untuk produksi batu bata yang dibakar dan bahan dekoratif lainnya. Pada tahun 1979, Chogha Zanbil menjadi situs Iran pertama yang didaftarkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. ArkeologiChoga Zanbil digali selama enam musim di antara tahun 1951 dan 1961 oleh Roman Ghirshman.[3] [4] [5] [6][7] Lihat pulaCatatan
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Chogha Zanbil. |