Chester Charles Bennington (20 Maret 1976 – 20 Juli 2017) adalah musisi dan pencipta lagu asal Amerika Serikat yang juga paling dikenal sebagai vokalis dari grup musik rock Linkin Park. Sebelumnya, Bennington juga menjadi vokalis "Dead By Sunrise" dan pernah tergabung ke dalam band "Grey Daze" dan Stone Temple Pilots dari 2013 hingga 2015.
Chester Bennington pertama kali memperoleh ketenarannya sebagai vokalis setelah peluncuran album perdana Linkin Park, Hybrid Theory pada tahun 2000 yang menjadi sukses. Album tersebut menjadi salah satu album dengan penjualan terbaik di dekade 2000-an, ditambah dengan sertifikasi "Diamond" yang diberikan oleh Recording Industry Association of America pada 2005.[2] Album-album berikutnya dari Linkin Park, mulai dari Meteora (2003) hingga One More Light (2017), terus melanjutkan kesuksesan grup musik tersebut.
Bennington juga membentuk band-nya sendiri, Dead by Sunrise, sebagai projek sampingan pada 2005. Album perdananya, Out of Ashes, dirilis 13 Oktober 2009. Ia juga mengerjakan material baru dengan Stone Temple Pilots pada 2013 untuk merilis EP High Rise pada 8 Oktober 2013, melalui label rekaman mereka sendiri, Play Pen. Bennington juga kerap kali dinyatakan sebagai salah satu vokalis rock terbaik pada era 2000-an, majalah Hit Parader menempatkan Chester Bennington dalam peringkat 46 dari "100 Vokalis Metal Terbaik Sepanjang Masa".[3] Bennington juga muncul sebagai kameo dalam beberapa film, seperti Crank, Crank: High Voltage, dan Saw 3D.[4]
Pada 20 Juli 2017, Chester Bennington ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Palos Verdes Estates, California, Amerika Serikat, karena gantung diri.[5]
Masa kecil
Chester Bennington lahir di Phoenix, Arizona. Ibunya adalah seorang perawat sedangkan ayahnya adalah detektif di kantor kepolisian setempat. Sejak kecil ia tertarik di bidang musik. Inspirasi terbesarnya adalah Depeche Mode dan Stone Temple Pilots. Bennington sendiri bercita-cita untuk menjadi personil Stone Temple Pilots kala itu.
Orang tuanya bercerai di akhir 1980-an dan hak asuh atas dirinya jatuh ke tangan ayahnya. Akibat perceraian orang tuanya tersebut, Chester Bennington menjadi pecandu minuman keras dan obat-obatan terlarang. Namun pada akhirnya ia berhasil mengatasi kecanduannya. Sayangnya selama menjalani tur dengan Linkin Park, Bennington kembali kecanduan alkohol, walaupun pada 2011 dirinya menyatakan telah berhenti dari kecanduan.
Dalam wawancaranya dengan salah satu majalah musik Kerrang, Chester Bennington mengakui pernah menjadi korban perundungan teman-temannya karena postur tubuhnya yang kurus. Selain itu, ia juga mengalami pelecehan seksual pada umur 7 tahun. Bennington tidak memberi tahu orang lain, karena saat itu dia takut dicap sebagai gay atau pembohong dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh temannya yang lebih dewasa tersebut berlanjut hingga usianya 13 tahun. Kejadian itu ditambah masalah yang terjadi di rumahnya, sempat membuat Bennington ingin melarikan diri. Untuk mengatasi rasa frustasinya, Chester Bennington mulai menulis lagu. Dia mulai berani menceritakan apa yang dialaminya dan pelaku pelecehan seksual kepada ayahnya. Namun kasus tersebut ditutup karena Bennington menyadari, pelaku juga korban pelecehan orang lain.
Setelah menginjak usia 17 tahun, Chester Bennington mulai tinggal bersama ibunya dan sempat dilarang keluar rumah ketika ibunya mengetahui kecanduannya akan obat-obatan. Ia bekerja di restoran cepat saji, Burger King sebelum memulai karier sebagai musisi profesional.
Karier
Grey Daze
Bennington mengawali karier musiknya dengan bergabung bersama Sean Dowdell and His Friends? sebagai vokalis. Kemudian, Sean Dodwell dan Chester Bennington keluar dan membentuk band baru beraliran post-grunge bernama Grey Daze. Band tersebut merilis 3 album masing-masing pada 1993, 1994 dan 1997. Pada 1998, Bennington meninggalkan Grey Daze namun kesulitan untuk menemukan band baru.
Linkin Park
Chester Bennington sempat merasa frustasi dan hampir meninggalkan kariernya di dunia musik karena tidak kunjung menemukan band baru selepas dari Grey Daze. Namun, Jeff Blue wakil pimpinan A&R di Zomba Music Los Angeles, menawarkan audisi sebagai vokalis untuk sebuah band bernama Xero yang kemudian diubah namanya menjadi Linkin Park. Setelah sukses menjalani audisi, Bennington yang kala itu bekerja di sebuah perusahaan digital segera meninggalkan pekerjaannya dan membawa keluarganya pindah ke California. Chester Bennington dan Mike Shinoda, salah satu personil Linkin Park, berhasil membuat progres yang baik. Sayangnya mereka berulang kali mendapat penolakan dari beberapa label musik. Atas campur tangan Jeff Blue pula lah, mereka akhirnya berhasil mendapat kontrak rekaman dengan Warner Bros. Records.
Pada 24 Oktober 2000, Linkin Park merilis album pertama mereka bertajuk Hybrid Theory. Bennington mengisi posisi vokalis di Linkin Park, tetapi terkadang dirinya dan Mike Shinoda berbagi tugas tersebut. All Music Guide menyebutkan bahwa karakter vokal Bennington dan Shinoda sangat berbeda. Bennington memiliki karakter vokal lebih tinggi, sedangkan karakter vokal Shinoda lebih ke arah hip hop.
Dead By Sunrise
Pada tahun 2004 - 2005, beberapa anggota Linkin Park memiliki side project. Chester tidak ketinggalan. Ia lalu membentuk sebuah band yang bernama "Snow White Tan". Namun, Chester sendiri mengubah namanya menjadi "Dead By Sunrise".
Kehidupan pribadi
Chester menikah dengan istri pertamanya, Samantha, pada 31Oktober1996. Mereka mempunyai satu anak, namanya Draven Sebastian, lahir pada 19April2002. Setelah bercerai dengan Samantha, Chester menikahi Talinda Bentley, mantan model majalah Playboy.
Kematian
Bennington meninggal setelah ia gantung diri di rumahnya di Palos Verdes Estates, California. Seorang kru menemukan jasadnya sekitar pukul 09.00 Waktu Standar Pasifik pada tanggal 20 Juli 2017.[1][6] Mike Shinoda mengonfirmasi kematian Chester di Twitter bahwa ia terkejut dan turut berdukacita karena peristiwa tersebut benar-benar terjadi. Begitu peristiwa tersebut terjadi, pernyataan resmi akan keluar.[7] Pada tanggal 21 Juli 2017, Brian Elias, kepala operasi untuk petugas pemeriksa medis, memastikan bahwa sebotol minuman beralkohol setengah penuh ditemukan di tempat kejadian, tetapi tidak ada obat-obatan lain yang ditemukan selain daripada itu.[8] Grup musik Linkin Park kemudian mengumumkan bahwa mereka telah membatalkan tur musik One More Light World Tour sesi Amerika Utara setelah kejadian tersebut dan tiket akan dikembalikan.[9]
Kematian Bennington terjadi pada hari ulang tahun Chris Cornell yang ke-53.[10] Cornell, yang merupakan teman dekat Bennington, juga meninggal karena gantung diri dua bulan sebelumnya.[10] Bennington menyanyikan lagu Leonard Cohen Hallelujah di pemakaman Cornell.[10] Dia juga ayah baptis putra Cornell, Christopher.[10]
Lagu independen
Solo
"Let Down" - Ditulis oleh Chester sendiri untuk proyek solonya (dirilis tahun 2007-2008)
"Walking In Circles" - dalam album solonya (dirilis tahun 2007-2008)
"Morning After" - Ditulis oleh Chester sendiri (dirilis tahun 2003)