Charles-Ferdinand d'ArtoisCharles-Ferdinand d’Artois, Adipati Berry (Istana Versailles, 24 Januari 1778[1][2] - Paris, 14 Februari 1820[3]), petit-fils de France, kemudian fils de France, adalah putra bungsu Comte d’Artois, kemudian Raja Charles X. Charles-Ferdinand, bersama ayahandanya, Comte d'Artois saat itu, lolos dari Revolusi Prancis dengan beremigrasi ke Britania Raya. Kemudian, baik comte d'Artois dan adipati Berry bergabung dengan pasukan Kepangeranan Condé yang berperang melawan revolusioner Prancis. Diisukan bahwa selama tinggal di Inggris, adipati Berry memiliki hubungan romantis dengan seorang warga negara Inggris bernama Amy Brown yang memberinya tiga anak, George Granville Brown, Baroness Charrette dan Comtesse Lunge-Faucigny. Encyclopædia Britannica Eleventh Edition menggambarkannya sebagai istrinya, tetapi itu sangat tidak mungkin.[4] Pada 1814 ia dapat kembali ke Prancis bersama seluruh keluarga Kerajaan Prancis dan atas perintah Raja Louis XVIII dari Prancis, pamandanya menjadi kepala pasukan royalis melawan Napoleon dari Prancis yang disebut Seratus Hari. Pada 1816 di Katedral Notre-Dame de París, Charles-Ferdinand menikahi Putri Maria Carolina dari Bourbon-Dua Sisilia, putri Raja Franz I dari Dua Sisilia dan Adipatni Agung Maria Klementine dari Austria. Pasangan itu memiliki empat anak. Charles-Ferdinand juga memiliki beberapa keturunan tidak sah. Adipati Berry dan keluarganya sangat populer selama periode restorasi. Namun, pada 14 Februari 1820, adipati Berry dibunuh di Paris, di pintu keluar gedung opera oleh Louis Pierre Louvel, seorang pekerja yang, ketika ditanyai oleh polisi, menyatakan dirinya sebagai simpatisan Napoléon. Jenazahnya dikebumikan di Basilika Saint-Denis. Catatan
Referensi
|