Cermai,[1]ceremai, cereme, atau cerme adalah nama sejenis pohon dengan buahnya sekali. Buah yang masam ini dikenal pula dengan nama-nama lain seperti ceureumoe (Aceh), chermai (Mal.), karmay (Ilokano, Fil.), mayom (Thai.), dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris dinamai Otaheite gooseberry, Malay gooseberry, dan beberapa sebutan yang lain. Nama ilmiahnya adalah Phyllanthus acidus.
Pemerian
Perdu atau pohon kecil dengan ketinggian sampai 9 m, bercabang rendah dan renggang. Sepintas, pohon cerme bukan tidak mirip dengan pohon belimbing wuluh.
Daun tunggal, bundar telur dengan ujung runcing, panjang 2–7 cm, tersusun di rantingnya seperti daun majemuk menyirip.
Bunga-bunganya berkelamin tunggal atau ganda, merah, berbilangan 4, tersusun dalam malai hingga 12 cm. Buah batu, bulat dengan 6–8 rusuk, kuning keputihan menyerupai lilin, berdiameter hingga 2,5 cm, bergantungan sendiri atau dalam untaian. Daging buah keputihan, masam, dan berair banyak, di tengahnya terdapat inti yang keras dengan 4–6 butir biji.
Manfaat
Buah cerme sering dimakan segar dengan dicampur gula, garam, atau dirujak. Cerme juga kerap dibuat manisan, direbus (disetup), atau dibuat minuman penyegar. Daun mudanya digunakan sebagai lalap.
Daun dan biji dari tanaman ini mempunyai khasiat untuk kesehatan.[2] Daunnya untuk batuk berdahak, menguruskan badan, mual, kanker, dan seriawan.[2] Sedangkan bijinya untuk sembelit dan mual.[2] Rebusan akar cerme digunakan untuk meringankan asma dan mengobati penyakit kulit. Bahan penyamak juga dihasilkan dari kulit akarnya.
Pohon cerme kerap ditanam sebagai peneduh atau penghias halaman dan taman. Pohon ini dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis, menyukai tempat yang lembap sampai ketinggian sekitar 1.000 mdpl. Cerme dapat dibiakkan melalui biji atau stek.
Pada tahun 1793, tanaman ini dibawa ke Jamaika dari Timor; dan semenjak itu menyebar luas ke seluruh kepulauan Karibia, diikuti kemudian dengan masuknya ke Amerika Tengah dan Selatan.
Jenis berkerabat
Cerme berkerabat dekat dengan pohon malaka (Phyllanthus emblica) dan meniran (P. niruri); keduanya adalah tumbuhan yang berkhasiat obat.
Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA–Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Ceremai.