Cempaka, Talun, Cirebon

Cempaka
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenCirebon
KecamatanTalun
Kode Kemendagri32.09.14.2008 Edit nilai pada Wikidata
Luas159,00 Ha
Jumlah penduduk6376 orang
Kepadatan240,00 per KM
Peta
PetaKoordinat: 6°44′36″S 108°30′44″E / 6.74333°S 108.51222°E / -6.74333; 108.51222


Cempaka adalah desa di kecamatan Talun, Cirebon, Jawa Barat, Indonesia.

SEJARAH

Asal usul Desa Cempaka, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon

Dahulu kala pengembangan agama islam masih didatangkan dari abdi dalem Kesultanan seperti terjadi asal usul Desa Cempaka.

 Menurut keterangan para sesepuh dahulu ada seorang pangeran yang bernama Raden Cempa dengan isterinya dari keprabon datang kesalah satu tempat yang sekarang bernama Desa Cempaka;

Pangeran bertemu dengan warga untuk urun rembug mengajak mendirikan tempat ibadah yaitu membuat Tajug, wargapun dengan penuh antusias menyetujui ajakan pangeran sampai Tajug pun selesai dibangun, setelah itu pangeran mengajarkan atau mensyiarkan Islam dan pada waktu itu banyak yang ikut belajar, bukan hanya warga setempat saja yang ikut belajar namun sampai keluar daerah yang datang untuk belajar agama islam (Nyantri).

 Setelahnya siar islam itu banyak yang ikut, pangeran member kepercayaan kepada santrinya yang bernama “KILANGGENG” agar melanjutkan siar Islam sehingga berkembang.

Pada kurun waktu tertentu Raden Cempa mendapat kabar dari para Pangeran dan kigede-kigede yang sama-sama melaksanakan siar islam, bahwa Raden Cempa bersama istrinya dimohon datang kesuatu tempat yang sekarang bernama Desa Embat-embat, Raden Cempa dengan istri akhirnya bertemu dan bermusyawarah bersama pangeran dan kigede-kigede untuk merencanakan siarvislam selanjutnya.

Raden Cempa yang sedang musyawarah bersama para Pangeran dan kigede-kigede mengabarkan bahwa istrinya sedang sakit, dan beliau memohon kepada para Pangeran dan kigede-kigede tersebut agar membantu mencari obat.

 Tetapi takdir berkata lain, istri Raden Cempa Wafat di Desa Embat-embat dan dikubur disebelah utara masjid Embatembat, setelah selesai tahlilan Raden Cempa permisi pulang ke tempat siar Islam asal lagi.

Setelah Raden Cempa kembali dari siar islam langsung mengabarkan kepada santri-santrinya bahwa istrinya telah meninggal saat siar islam di Desa Embatembat. Para santri kaget dan merasa kehilangan sekali mendengar kabar tersebut. Raden Cempa memberi wajangan kepada semua santrinya semua yang ada didunia ini merupakan kuasa Gusti Alloh dan mengajak kepada semua santrinya untuk bersama-sama mendoakan isterinya yang telah meninggal dengan cara tahlilan.

Setelah siar islam berjalan kembali, tiba-tiba Raden Cempa ingat waktu kumpul bareng (Urun rembug di desa embatembat) supaya melanjutkan siar islam ketempat lain, seketika itu pula Raden Cempa mengumpulkan para santrinya dan selanjutnya Raden Cempa member nama desa ini yaitu “DESA CEMPAKA”, setelah itu Raden Cempa pamitan kepada warga dan para santrinya untuk melanjutkan siar islam ke daerah lain.

 Raden Cempa datang kesuartu daerah yang bernama Desa Luwung dan melaksanakan siar islam, Raden Cempa disambut dengan baik oleh warga daerah tersebut, namun ditengah perjalanan siarnya Raden Cempa sakit sampai meninggal dan dikuburkan didaerah tersebut yang bernama Desa Luwung.

KELOMPOK KEPEMUDAAN

Grup Marawis Hadroh dari Desa Cempaka Kec.Talun

Grup Marawis Hadroh dari Desa Cempaka Kec.Talun sering di juluki juga AR terbentuk nya AR itu dari perpecahan grup Hadroh Anasyid yang sudah melambung tinggi di kenal di mana-mana khususnya di Kec.Talun,

pada masa itu tp krna ada masalah yg tidak saling cocok dari personil 1 sama lain ahir nya grup anasyid itu di nyatakan bubar dan di bagi 2 grup disitu lah berdiri grup AR yg berpersonil cuma 7 org di wktu itu yaitu uki,udin,bakul enta,mamduh,miftah dan riski tp kami tidak menyerah untuk menyempurnakan personil grup AR dan terbentuklah grup AR dengan personil yg hampir sempurna dengan di tambah nya hamzah, dan Asep pada bulan Februari 2017 dan di Pilkada serentak thn 2018 AR pertama kali mengikuti lomba Hadroh dan AR mendapatkan juara 2 di kontes Pilkada tersebut,AR semakin ingin mencari pengalaman lomba dan AR kembali mendapatkan juara harapan 2 di kontes Genjring rhamadan di Ramayana,di wktu itu jg AR hrs di eliminasi di lain tempat kontes Genjring yaitu di kontes Genjring rctv,dari situ qta bnyk mendapatkan pengalaman dan bnyk undangan dari org2 hajatan,masjid2,dan org tasyakuran untuk mengisi acara tersebut,dan di bulan Mei tanggal 5 thn 2019 AR kembali mengikuti kontes Genjring Ramadhan rctv,dan menambahkan personil yaitu Fauzan,ade,lutfi,dan makrus, Dito dan Alhamdulillah AR mendapatkan juara 2 di kontes Genjring rctv 2019 yg di hadiri oleh bpk plt Bupati Cirebon dan anggota dewan Siska karila beserta jajaran petinggi desa cempaka yg sllu mensuport perjuangan AR di kontes rctv tersebut dan personil AR yg skrg yaitu Hamzah,fauzan,udin, di vocal

Uki,dito Lutfi di backing vocal

Dan di bagian Hadroh terisi,sunenta,bakul,mamduh,makrus,dan miftah,serta Asep di trumbuk dan riski di bagian bass

Marawis Hadroh Ahbaburrosul Desa Cempaka adalah salah satu grup musik Marawis yang memiliki unsur keagamaan yang kental. Itu tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta.

Grup Marawis Hadroh Ahbaburrosul dari Desa Cempaka Kec.Talun sering di juluki juga dengan AR. terbentuk nya Hadroh Ahbaburrosul berawal dari perpecahan dari grup Hadroh Anasyid. Hadroh Anasyid salah satu grup marawis yang namanya sudah melambung tinggi dan dikenal dimana-mana khususnya diwilayah Kec.Talun, perpecahan grup marawis Hadroh Anasyid berasal dari ketidak cocokan antara salah satu personilnya, kemudian atas sebab itu grup Hadroh Anasyid menyatakan bubar. lalu salah satu mantan personil grup Hadroh Anasyid yang bernama Ahmad Dasuki membentuk grup Marawis Hadroh Ahbaburrosul Desa Cempaka pada pada tanggal 12 Januari 2017 yang beranggotakan sebagai berikut :

-Ahmad Dasuki, (vocal) -Udin, (vocal) -Bakhul, (Hadroh) -Sunenta, (Hadroh) -Mamduh, (Hadroh) -Miftah, (Hadroh) -Riski, (bass) -Hamzah(vocal) -Asep, (trumbuk) -Fauzan, (vocal) -Ade, (Hadroh) -Lutfi, (Hadroh) -Makrus, (Hadroh) -Dito, (Hadroh) -Endang Sudrajat, (Kecrek)

kemudian dengan personil yang ada mereka bahu membahu tidak pantang menyerah untuk membesarkan grup Marawis Hadroh Ahbaburrosul Desa Cempaka, dengan suporrt serta doa orang tua setra peran serta pemerintah Desa Cempaka yang sangat luar biasa membuat Grup Marawis Hadroh Ahbaburrosul semakin memiliki kemampuan yang bersaing dengan grup-grup genjring yang lain, ini terbukti di beberapa perlombaan yang pernah di ikuti.

Perlombaan yang pernah di ikuti : 1.April 2018, (Kontes genjring pilkada) Pertama kali mengikuti lomba Hadroh dan AR mendapatkan juara 2. 2.April 2018, (Kontes genjring Ramayana)juara harapan 2. 3.April 2018, (Kontes genjring Genjring rctv) Tereliminasi di babak penyisihan. 4.5 mei 2019, (Kontes genjring Genjring rctv) juara 2

Dengan Prestasi yang ada membuat semangat dan kebanggaan bagi warga Desa Cempaka, menjadi bagian dari contoh pemuda-pemuda yang hebat berprestasi, sehingga menginspirasi pemuda-pemudi lainnya untuk bagaimana saling berlomba berkontibusi hal-hal positih terhadap Desa dan Membanggakan nama desa agar lebih harum lagi.