Cemagi, Mengwi, Badung8°37′52″S 115°06′54″E / 8.631166°S 115.115057°E
Cemagi adalah desa di kecamatan Mengwi, Badung, Bali, Indonesia.[3] SejarahMenurut penuturan penglingsir Desa Cemagi, dikisahkan pada masa sebelum Kerajaan Mengwi, seorang pengembara sakti yang berasal dari Bali Barat (Gilimanuk sekarang), melakukan pengembaraan menyusuri pantai selatan Bali ke arah timur hingga pengembara tersebut sampai di daerah pesisir pantai Semenur. Semenur merupakan tempat yang sangat angker, penuh dengan bebatuan, dan dikelilingi hutan lebat. Sang pengembara kelelahan dan nafasnya sampai terengah–engah, kemudian beliau menggelar japa mantra sehingga beliau menamakan tempat tersebut Batu Ngaos (sekarang menjadi Pura Gede Luhur Batu Ngaus). Sang pengembara kemudian mendirikan sebuah desa dan menetap di hutan tersebut yang sekarang menjadi sebuah dusun Mengening (asal kata Mengening dari kata "meneng" atau tinggal). Setelah beberapa lama menetap, ia melanjutkan perjalanannya ke utara, di mana tempat tersebut dipenuhi oleh hutan Celagi (pohon asem) dan ia menyebut tempat tersebut Sagi (menyuguhkan). Lama kelamaan setelah berkembang, masyarakatnya menyebut Cemagi seperti yang dikenal sekarang. Pada tahun 1950an, Cemagi merupakan desa dinas yang dipimpin oleh Kepala Desa/Perbekel. Pada tahun 1960an, desa Cemagi masih menjadi satu desa dinas dengan desa Munggu yang mewilayahi 25 banjar dinas. Pada tahun 1997, desa Munggu dimekarkan menjadi 2 desa yaitu Desa Munggu dan Desa Cemagi. Desa Cemagi secara sah (definitif) menyelanggarakan pemerintahannya pada 27 Juli 1999 setelah disahkan oleh Gubernur Bali ketika itu, Dewa Berata. Kepala Desa Cemagi yang pertama bernama Dewa Putu Gede menjabat dari tahun 2000 sampai dengan 2008.[4] PemerintahanPembagian administratifDesa ini terdiri dari 12 Banjar Dinas, yakni:
PendudukPenduduk desa Cemagi terdiri dari 2.613 laki-laki dan 2.595 perempuan dengan sex rasio 100. Tingkat kelahiran selama tahun 2016 sebanyak 25 jiwa dan kematian 15 jiwa.[1] Referensi
Pranala luar
|