Brayo adalah makanan tradisional khas dari Daerah Pesisir di Jawa Tengah, biasanya diolah dengan cara direbus dan ditambahkan dengan parutan kelapa.
Di Kecamatan Sayung Kab. Demak, tepatnya di pemukiman Makam Tengah Laut K.H. Mudzakir, daun Brayo / Mangrove diolah menjadi "Kripik Brayo" yang lezat dan bergizi.
Keterangan
Brayo adalah[1] Buah dari pohon api-api yang dikenal sebagai buah “Brayo” sejak dulu telah dicari orang dan diperjualbelikan sebagai makanan. Meski belum ada yang tahu khasiatnya namun buah kecil-kecil dari tanaman yang tumbuh sipinggir laut ini mempunyai penggemar tersendiri. Setelah direbus tiga jam dan diganti airnya berkali-kali buah brayo ini bisa dimakan sebagai camilan tambahan dengan diberikan parutan kelapa. Rasanya yang sedikit manis dan agak pahit ini mempunyai kekhasan tersendiri bagi penggemarnya, selain itu buah yang berkulit tipis ini jika direbus akan menjadi empuk dan membuat sensasi lidah tersendiri. Oleh karena itu jika sudah merasakan nikmatnya buah brayo ini kebanyakan mereka akan membeli lagi .
Tempat
Buah Brayo ini ia dapatkan dari pohon yang tumbuh di tambak, pinggir sungai dan juga tepi pantai .
Pengolahan
Cara penyajian adalah Brayo di rendam dalam air kapur selama seharian, lalu di masak selama seharian, setelah matang di sajikan dengan parutan kelapa.
Referensi
Pranala luar
|
---|
Masakan | |
---|
Sambal | |
---|
Salad | |
---|
Minuman | |
---|
Jajan Pasar | |
---|
Oleh-Oleh | |
---|