Biji chiaBiji chia adalah biji-bijian yang dapat dimakan dari tumbuhan Salvia hispanica, tumbuhan berbunga dari keluarga min (Lamiaceae) yang berasal dari Meksiko tengah dan selatan. Istilah "biji chia" juga dapat digunakan untuk biji tanaman Salvia columbariae dari barat daya Amerika Serikat dan Meksiko.[1] Biji ini berbentuk oval, berwarna abu-abu kehitaman dengan beberapa titik putih, dan memiliki diameter sekitar 2 milimeter (0,08 in). Ketika direndam dalam cairan, biji chia yang bersifat higroskopik mampu menyerap cairan hingga 12 kali beratnya sendiri dan membentuk lapisan lendir. Lapisan inilah yang memberikan tekstur gel pada makanan dan minuman yang mengandung biji chia. Terdapat bukti bahwa komoditas ini pernah dibudidayakan secara luas oleh Aztek pada Pra-kolumbus dan menjadi makanan pokok dalam budaya Mesoamerika. Biji chia saat itu dibudidayakan dalam skala kecil oleh leluhur mereka di Meksiko tengah dan Guatemala, serta dibudidayakan untuk kepentingan komersial di Amerika Tengah dan Selatan. DeskripsiBiji chia umumnya berbentuk oval pipih dengan ukuran rata-rata sebesar 21 mm × 13 mm × 08 mm (0,83 in × 0,51 in × 0,31 in) dan berat rata-rata 13 mg (0,20 gr) per biji.[2] Biji ini bermotif bintik-bintik dengan warna coklat, abu-abu, hitam, dan putih. Biji bersifat hidrofilik sehingga mampu menyerap cairan hingga 12 kali beratnya sendiri ketika direndam dan membentuk lapisan lendir atau gel di permukaannya. Chia (disebut pula chian atau chien) umumnya digunakan untuk tanaman Salvia hispanica L. Meskipun demikian, istilah "chia" juga digunakan untuk tanaman, seperti Salvia columbariae yang dijuluki "chia emas". Biji Salvia columbariae dapat dimakan. Pada abad ke-21, chia dibudidayakan dan dijual di daerah asalnya, Meksiko dan Guatemala, serta Bolivia, Argentina, Ekuador, Nikaragua, dan Australia.[3] Varietas baru chia telah dibudidayakan di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat untuk ditanam di bagian utara Amerika Serikat.[4] Hasil budidaya bergantung pada kultivar, metode budidaya, dan kondisi pertumbuhan di wilayah geografis tempat budidaya. Sebagai contoh, kebun di Argentina dan Kolombia rata-rata menghasilkan biji chia sebanyak 450 hingga 1250 kg/hektar.[5][6] Sebuah penelitian skala kecil dengan tiga kultivar di Lembah inter-Andes, Ekuador memproduksi sekitar 2300 kg/ha, menandakan bahwa jumlah produksi berkaitan dengan lingkungan dan kultivar. Genotipe tanaman lebih menentukan jumlah produksi daripada kandungan protein, minyak, komposisi asam lemak, atau senyawa fenolik. Kandungan minyak dan protein lebih dipengaruhi oleh temperatur.[7] SejarahKodeks Mendoza dan Matricula de Los Tributos yang ditulis pada abad ke-16 membuktikan bahwa biji chia pernah dibudidayakan oleh Aztek pada masa pra-Kolumbus. Beberapa sejarawan ekonomi mengatakan bahwa biji chia saat itu menjadi komoditas makanan pokok yang sama pentingnya dengan jagung. Selain itu, chia juga digunakan sebagai upeti tahunan bagi masyarakat yang tinggal di 21 dari 38 provinsi Aztek.[8] Kronik Yesuit menempatkan chia sebagai tanaman terpenting ketiga dalam kebudayaan Aztek, setelah jagung dan biji-bijian serta di atas bayam. Persembahan untuk imamat Aztek seringkali dibayar dalam bentuk biji chia. Biji chia utuh maupun yang telah ditumbuk digunakan di Argentina, Bolivia, Guatemala, Meksiko, dan Paraguay sebagai makanan dan minuman bergizi.[9][10] Saat ini, chia dibudidayakan dalam skala kecil di tempat asalnya, Meksiko Tengah dan Guatemala, serta produksi untuk kepentingan komersial di Argentina, Bolivia, Ekuador, Guatemala, dan Meksiko. Kandungan nutrisi
Chia kering mengandung 6% air, 42% karbohidrat, 16% protein, dan 31% lemak. Dalam 100-gram (3,5 oz) biji chia, terkandung beberapa vitamin dalam jumlah yang besar (berdasarkan nilai asupan harian referensi atau DV), seperti vitamin B, tiamina (54% DV), dan niasin (59% DV), serta beberapa lainnya dalam jumlah sedang, seperti riboflavin (14% DV) dan folat (12% DV). Beberapa mineral juga terkandung dalam jumlah besar, termasuk kalsium, zat besi, magnesium, mangan, fosforus, dan zink (semua kandungan tersebut melebihi 20% DV; lihat tabel). Asam lemak dalam minyak biji chia sebagian besar merupakan lemak tak jenuh, dengan asam linoleat (17–26% total lemak) dan asam linolenat (50–57%) sebagai kandungan lemak terbesar.[11][12] Biji chia merupakan salah satu sumber asam lemak omega-3 dari tumbuhan.[13] Biji chia dapat digunakan sebagai taburan makanan atau minuman seperti smoothie, sereal sarapan, energy bar, granola bar, yoghurt, tortilla, dan roti. Pada 2009, Uni Eropa menetapkan biji chia sebagai "makanan baru" sehingga dapat digunakan dalam 5% campuran roti.[14] Biji chia juga dapat diproses menjadi gel mirip gelatin atau langsung dikonsumsi.[15][16][17] Gel dari biji yang digiling dapat digunakan sebagai pengganti telur, penambah nutrisi, serta pengganti bahan masakan untuk vegan dan penderita alergi.[18] Penelitian awal mengenai dampak terhadap kesehatanPenelitian-penelitian awal menunjukkan bahwa konsumsi biji chia dapat memberikan manfaat kesehatan. Meskipun demikian, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan kesimpulan yang tepat dan konklusif.[19] Dalam sebuah tinjauan sistematis yang terbit pada 2015, kebanyakan penelitian tidak menemukan efek yang signifikan akibat konsumsi biji chia terhadap risiko penyakit kardiovaskular.[20] Selain itu, tidak ditemukan pula efek samping biji chia ketika dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan medis.[19] Interaksi dengan obat-obatanHingga saat ini, tidak terdapat bukti yang menjelaskan efek samping biji chia terhadap obat-obatan.[21] PersebaranMesoamerikaS. hispanica dijelaskan dan digambarkan dalam Kodeks Mendoza dan Kodeks Florentine, kodeks-kodeks Aztek yang dibuat antara tahun 1540 dan 1585.[8] Keduanya menjelaskan tumbuhan S. hispanica dan kegunaannya oleh bangsa Aztek. Kodeks Mendoza menjelaskan bahwa tumbuhan ini dibudidayakan secara luas dan digunakan sebagai persembahan di 21 dari 38 provinsi Aztek. Sejarawan ekonomi menilai chia merupakan bahan makanan pokok yang kegunannya sama seperti jagung.[8] Kodeks Mendoza, Matrícula de Tributos, Matricula de Huexotzinco (1560), beserta beberapa laporan dan penelitian merinci lokasi geografis dikembangkannya S. hispanica. Sebagian besar besar provinsi di Aztek menanam S. hispanica, kecuali beberapa dataran rendah tropis dan gurun pasir. Area budi daya tradisional tanaman ini dapat ditemui di Meksiko utara, tengah, hingga utara Guatemala. Area budi daya lainnya ialah wilayah Honduras selatan dan Nikaragua.[22] EropaChia tergolong sebagai "makanan baru" di Eropa. Menurut organisasi Advisory Committee of Novel Foods and Processes, chia tidak memiliki "sejarah konsumsi yang signifikan di Uni Eropa sebelum 15 Mei 1997".[23] Chia yang dijual di Uni Eropa umumnya diimpor dari Amerika Selatan dan Tengah. Uni Eropa mewajibkan inspeksi terhadap chia yang diimpor untuk mengetahui tingkat pestisida, kontaminan, dan kandungan mikrobiologis.[24] KegunaanMakananBiji chia, baik utuh maupun yang telah digiling, dapat ditaburkan ke atas makanan lain. Biji chia juga dapat dicampurkan ke dalam smoothie, sereal sarapan, energy bar, granola bar, yoghurt, tortilla,[25] dan roti. Biji yang direndam dalam air dapat dikonsumsi secara langsung atau dicampur ke aneka macam jus[26] atau susu. Puding biji chia dapat dibuat menggunakan campuran susu, pemanis, dan biji chia utuh. Biji yang digiling dapat digunakan untuk membuat gel bertekstur mirip gelatin. Gel tersebut dapat digunakan untuk mengurangi kandungan lemak dalam kue.[27] Pada 2009, Uni Eropa menetapkan biji chia sebagai "makanan baru" sehingga dapat digunakan dalam 5% campuran roti.[11] Tidak seperti biji flaks, biji chia tidak perlu digiling karena kulitnya cukup lembut dan dapat dicerna oleh manusia. Selain itu, kulit biji chia bisa jadi menambah kandungan hayati nutrisi.[28] SeniPada 1977, Joe Pedott pertama kali membuat produk chia Pet dan mulai memasarkannya pada 1982.[29] Chia pet merupakan sebuah figur yang terbuat dari tanah dan dilapisi oleh biji chia. Apabila figur tersebut disiram dengan baik, maka biji chia akan tumbuh menyerupai rambut. Pada 2007, sekitar 500.000 chia pet terjual sebagai barang baru dan digunakan untuk tanaman rumahan di Amerika Serikat. Angka penjualan tersebut meningkat menjadi 15 juta penjualan pada 2019. Sebagian besar penjualan terjadi selama musim liburan.[30][31] Referensi
Pranala luarMedia tentang biji chia di Wikimedia Commons |