Biara Gandzasar
Gandzasar (bahasa Armenia: Գանձասար) adalah katedral Apostolik Armenia peninggalan abad ke-13 (secara historis merupakan biara) yang terletak di dekat desa Vank di Republik Artsakh yang secara de jure merupakan bagian dari Distrik Kalbajar di Azerbaijan. Gandzasar terkenal di kalangan sarjana karena kubahnya yang dihias dengan megah, dan merupakan bangunan penting di zamannya. Biara ini juga merupakan purwarupa dari Biara Khamshi yang hancur di desa Martuni di Gegharkunik. SejarahLatar belakangNama Gandzasar yang dalam bahasa Armenia berarti "gunung harta karun" diyakini berasal dari cerita bahwa biara tersebut dibangun di atas bukit yang mengandung bijih perak dan aneka logam lainnya.[5][6] Situs Gandzasar pertama kali disebutkan dalam catatan tertulis oleh Katolikos Anania yang hidup pada abad ke-10 (memerintah 946-968),[5] yang mendata Sargis, seorang biarawan dari Gandzasar, sebagai peserta pertemuan yang berlangsung di Khachen untuk mendamaikan umat Gereja Kalsedon dan non-Kalsedon pada tahun 949.[1] Khachkar bertahun 1174, 1182, dan 1202 ditemukan di sekitar biara, yang juga menunjukkan keberadaan gereja atau biara yang lebih tua di situs tersebut.[1] PendirianGereja utama dibangun antara 1216 dan 1238 oleh Hasan-Jalal Dawla,[7][2][8] pangeran Armenia dari Kepangeranan Khachen[9] dan kepala keluarga Hasan-Jalalyan.[10] Bangunan itu diresmikan pada 22 Juli 1240, pada Perayaan Transfigurasi (Vardavar) yang dihadiri sekitar 700 imam.[1] Gavit (selasar) di sebelah barat gereja, mulai dibangun pada 1240 dan diselesaikan pada 1266[7] oleh Atabek, putra Hasan-Jalal.[9][8][2] Abad 14-16Gandzasar menjadi pusat kedudukan Katolikosat Albania (Kaukasus), salah satu bagian Gereja Apostolik Armenia pada akhir abad ke-14.[9] Pada abad ke-16, Katolikosat Albania menjadi bawahan dari Takhta Induk Etchmiadzin.[11] Awal abad ke-17 hingga abad ke-20Menurut sumber-sumber kontemporer, pada awal 1700-an, patriark Gandzasar menaungi sekitar 900 desa dengan ratusan rumah di masing-masing desa, yang dihuni oleh petani dan pedagang Armenia.[12] Pada abad ke-17 dan ke-18, Gandzasar menjadi pusat gerakan pembebasan Melikdom Karabakh yang dipimpin oleh Katolikos Yesayi Hasan-Jalalyan yang pro-Rusia.[9][13] Dalam surat bertahun 1701 yang ditandatangani oleh Melik (pemimpin) Karabakh dan Syunik, dia meminta Raja Pyotr yang Agung untuk melindungi Armenia dari Persia.[1] Namun, baru pada awal 1800-an Kekaisaran Rusia menguasai wilayah tersebut. Kekhanan Karabakh akhirnya berada di bawah kendali penuh Rusia berdasarkan Perjanjian Gulistan. Melalui Undang-undang 1836 yang dikenal sebagai Polozhenie, Gandzasar tidak lagi menjadi takhta keuskupan Karabakh, yang kemudian dipindahkan ke Shusha.[14] Biara ini secara bertahap ditinggalkan dan menjadi tak terawat pada akhir abad ke-19.[14] Periode SovietGandzasar ditutup oleh otoritas Uni Soviet pada tahun 1930.[15] Keuskupan Artsakh didirikan kembali pada tahun 1989 dengan Uskup Agung Pargev Martirosyan sebagai pemimpinnya. Atas usahanya, Gandzasar dibuka kembali pada 1 Oktober 1989 setelah enam bulan renovasi.[16] Pemerintah Soviet sudah memberi izin, sedangkan otoritas Soviet Azerbaijan belum mengizinkan. Gandzasar menjadi gereja pertama yang dibuka kembali setelah penindasan selama beberapa dekade. Menurut novelis Zori Balayan, beberapa agen KGB "tampaknya [telah] terlihat di antara kerumunan yang hadir".[17] Gandzasar menjabat sebagai pusat keuskupan sebelum dipindahkan ke Katedral Ghazanchetsots di Shusha (Shushi) pada tahun 1998.[18][19] Perang Nagorno-Karabakh PertamaGandzasar diserang beberapa kali selama Perang Nagorno-Karabakh. Pada 6 Juli 1991 tentara Soviet dan petugas OMON (polisi khusus) menggerebek Gandzasar guna mencari senjata. Mereka memeriksa dokumen dan melakukan penggeledahan menyeluruh, termasuk di pemakaman.[20][21] Pertempuran sengit terjadi di sekitar Gandzasar pada tahun 1992, ketika Azerbaijan mengepung daerah tersebut. "Orang-orang Armenia berhasil menggagalkan pengepungan, menyelamatkan Gandzasar dan meningkatkan status spiritualnya," tulis Thomas de Waal.[22] Pada 16 Agustus 1992, beberapa bangunan terpencil di dalam kompleks biara hancur akibat pengeboman oleh helikopter, yang tampaknya sengaja menargetkan gereja. Corley menulis bahwa percobaan pengeboman di Gandzasar yang bukan fasilitas militer sebagai "upaya yang disengaja untuk melenyapkan warisan Armenia di Karabakh."[23] Pada tanggal 31 Agustus 1992, Menteri Pertahanan Armenia Vazgen Sargsyan dan Serzh Sargsyan, kepala komite pertahanan diri rakyat Armenia di Karabakh, mengadakan pertemuan bersama para komandan militer di salah satu ruangan di biara Gandzasar.[24] Pada tanggal 20 Januari 1993, serangan udara yang dilakukan oleh dua pesawat serang Azerbaijan menyebabkan kerusakan parah pada biara, menewaskan beberapa orang di dekatnya dan melukai seorang pendeta.[21][25] RestorasiSetelah perang, biara tersebut dipugar sepenuhnya melalui pendanaan dari pengusaha dan dermawan Levon Hayrapetyan, yang berasal dari Vank.[26][27] Pekerjaan restorasi yang berlangsung dari tahun 2000 hingga 2002 meliputi restorasi altar, gavit, dan pemasangan keramik lantai.[28][29] Hayrapetyan juga mendanai pengaspalan jalan menuju gereja.[15] Pada 16 Oktober 2008, pernikahan massal yang disponsori oleh Levon Hayrapetyan berlangsung di Karabakh. Sekitar 700 pasangan menikah pada hari itu, 500 di antaranya menikah di Katedral Ghazanchetsots di Shusha dan 200 pasangan di Gandzasar.[30][31][32][33] Pada tanggal 13 April 2016, Katolikos Karekin II dan Katolikos Aram I dari Kilikia berdoa di Gandzasar untuk perdamaian dan keamanan di Nagorno-Karabakh, beberapa hari setelah terjadinya baku tembak antara pasukan Armenia dan Azerbaijan yang terparah sejak gencatan senjata tahun 1994.[34] Ulang tahun ke-770 biara tersebut diperingati pada tahun 2010 dan ulang tahun ke-777 pada tahun 2017.[35][36] DeskripsiBiara ini terletak di atas bukit, di ketinggian 1.270 meter (4.170 ft),[8] di barat daya desa Vank (bahasa Azerbaijan: Vəngli).[37] Kompleks biara dikelilingi tembok dan terdiri dari gereja dengan selasar (gavit), kediaman uskup, ruang makan, dan gedung sekolah.[37] Tempat tinggal, yang terletak di sisi utara berisi delapan ruangan (29 x 25 meter (95 ft × 82 ft)), dibangun pada abad ke-17. Di sisi timur terdapat ruang makan, dibangun sekitar tahun 1689. Gedung sekolah berlantai dua ini didirikan pada tahun 1898. Di sebelah selatan dinding biara terdapat kuburan tua, tempat para imam, uskup dan tokoh-tokoh penting (seperti melik) dari daerah itu dimakamkan.[37] Anatoli L. Yakobson menyebut Gandzasar sebagai "ensiklopedia" arsitektur Armenia, sedangkan Bagrat Ulubabyan dan M. S. Asatryan menggambarkannya sebagai "permata".[1] Selasar atau gavit, berukuran 118 x 1.325 meter (387 ft × 4.347 ft),[4][37] merupakan aula berbentuk bujur sangkar dengan dua tiang di dekat dinding timur yang menopang atap. Gereja utama, dinamai dari Yohanes Pembaptis,[7] berbentuk menyerupai salib dengan sakristi (bilik) dua lantai di empat sudutnya.[9][3][37] Bentuk gereja utama ini mirip dengan gereja utama di kompleks biara Geghard, Hovhannavank dan Harichavank, yang juga dibangun pada abad ke-13.[37][38][39] Gereja ini terkenal karena kubah 16 sisi yang dihias dengan megah.[22][37][25] Relief pada bagian luarnya menggambarkan Penyaliban Yesus, Maria dan bayi Yesus, Adam dan Hawa, dua ktitor (pendiri gereja) yang sedang memegang miniatur gereja, serta figur lain seperti mawar, kepala banteng dan elang.[9][37][40] MaknaPusat kebudayaan kunoSejak didirikan, biara Gandzasar selama berabad-abad menjadi pusat pendidikan dan produksi naskah.[9] Tujuan pariwisata dan ziarahGandzasar adalah lokasi wisata sejarah dan religi utama di seluruh Karabakh yang kerap dikunjungi baik oleh warga Karabakh maupun warga Armenia.[15][15][22][41] Felix Corley menganggap Gereja Gandzasar dan Katedral Ghazanchetsots di Shushi (Shusha) adalah bagian dari simbol sejarah dan identitas rakyat Armenia di Karabakh.[21] Revisionisme AzerbaijanPada dasawarsa 1970-an, sejarawan Azerbaijan, khususnya Rashid Geyushev dan Ziya Bunyadov, mencetuskan teori revisionis yang mengatakan bahwa Gandzasar adalah monumen budaya dan agama rakyat Albania Kaukasia. Mereka mendasarkan klaim itu pada fakta bahwa Gandzasar adalah pusat Katolikosat Albania, bagian dari Gereja Apostolik Armenia. Teori ini diadopsi dan dipromosikan oleh sejarawan Azerbaijan lainnya, seperti Davud Akhundov,[42] dan sejak saat itu diadopsi oleh pemerintah Azerbaijan. Pada 2017, Hikmet Hajiyev, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Azerbaijan, menyatakan bahwa Gandzasar adalah "Kuil Kristen Albania, yang diduduki oleh angkatan bersenjata Armenia di wilayah Kalbajar, dan namanya bukanlah Gandzasar, tapi Ganjasar, serta tiada kaitannya dengan Kekristenan Armenia."[43] Sejumlah cendekiawan mempermasalahkan klaim yang dikeluarkan Azerbaijan, termasuk Victor Schnirelmann, yang mencatat bahwa Albania Kaukasia menghilang pada abad ke-10, dan Gereja Armenia hanya mengadopsi nama itu untuk menyebut keuskupannya yang terletak paling timur.[42][44][45] Schnirelmann mencatat bahwa sejarawan Azerbaijan sengaja menghilangkan fakta bahwa Gandzasar adalah peninggalan arsitektur Armenia pada abad ke-10-13. Thomas de Waal mencatat bahwa dalam pamflet tahun 1997 berjudul "Monumen Albania di Karabakh" karya Igrar Aliyev dan Kamil Mamedzade, "aksara Armenia yang sebenarnya terdapat di dinding Gereja Gandzasar sengaja tak ditampilkan".[46] Rouben Galichian mencatat bahwa Gandzasar, meskipun dipromosikan oleh Azerbaijan sebagai biara bersejarah "Albania-Azerbaijan" dan menjadi warisan budaya Azerbaijan, dibiarkan rusak selama di bawah kekuasaan Azerbaijan.[47] Galeri
Catatan kaki
Daftar pustaka
Bacaan lebih lanjut
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Gandzasar. |