Batu kunciBatu kunci atau biasa disebut batu penutup merupakan batu yang berbentuk baji yang diletakkan di puncak sebuah lengkungan batu atau biasanya berbentuk bundar di puncak kubah. [1][2][3] Dalam arsitektur lengkungan atau berbentuk kubah, batu kunci sering kali diperbesar daripada ukuran yang seharusnya. Hal tersebut karena bertujuan untuk dapat mengunci, menahan, menjaga presisi dari sebuah rangkaian susunan batuan pada sebuah lengkungan. Bagian lengkungan yang mengelilingi batu kunci biasa disebut mahkota.[4] Batu kunci juga disebut dengan voussoir atau claveau dalam bahasa Perancis yang bermakna batu lengkung dalam bahasa Indonesia. Voussoir terjadi di dalam lengkungan kubah pada persimpangan yang menandai pucuk dari sebuah kubah.[5] Batu kunci bisa berbentuk dan ditempatkan untuk memperindah sebuah dekoratif di bangunan tengah bagian atas pintu, ceruk, dan jendela pada sebuah bangunan yang dapat memproyeksikan ambang pintu ke atas, biasanya sebagai simbol kekuatan atau arsitektur yang baik.[4] ArsitekturPada langit-langit berkubah rusuk, batu kunci biasanya menandai persimpangan dua atau lebih rusuk yang melengkung.Untuk estetika, batu kunci sering kali lebih besar daripada rusuk pada kubah dan banyak voussoir (batu lengkung) pada lengkungan, atau dihiasi dengan tonjolan.[6] Makna metaforBatu kunci kerap digunakan sebagai metafor atau perumpaan penggambaran objek atau suatu konsep untuk bagian penting yang menjadi pokok atau puncak dari keseluruhan. Negara bagian Pennsylvania di Amerika Serikat menyebut dirinya sebagai "Keystone State" dikarenakan selama sejarah awal Amerika, negara bagian Pennsylvania memegang posisi krusial di antara tiga belas koloni secara geografis, ekonomi, dan politik, seperti halnya batu kunci pada sebuah lengkungan. [7] Dalam agama Kristen pada kitab Mazmur 118:22 yang diterjemahkan sebagai "Batu yang ditolek oleh tukang-tukang banguunan telah menjadi batu penjuru", yang dianggap merujuk kepada Yesus. Mengacu pada kitab Mormon, Joseph Smith mengatakan bahwa Kitab itu "adalah kitab yang paling benar di antara kitab mana pun di Bumi, dan batu kunci agama kita, dan seseorang akan menjadi lebih dekat kepada Allah dengan mematuhi ajarannya, daripada melalui kitab lain mana pun."[8] Ezra Taft Benson, presiden ke-13 Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, mengatakan bahwa "adalah doa saya agar Kitab Mormon dapat menjadi batu kunci kehidupan kita." [9] Lihat jugaReferensi
|