Batara Daniswara atau Sang Hyang Daniswara sebenarnya adalah Prabu Danaraja (Danapati) raja Lokapala setelah negerinya diserang oleh adik tunggal ayah lain ibu, yaitu raja Alengka yang terkenal bernama Prabu Rahwana (Dasamuka), kemudian diangkat oleh kakeknya Begawan Padma ayah Begawan Wisrawa yang telah menjadi Dewa di Kahayangan Suralaya, atas perkenan Batara Indra
Serangan Rahwana ke Lokapala ini diawali dari peringatan Prabu Danaraja melalui suratnya yang disampaikan oleh Patih andalan negeri Lokapala yang bernama Ditya Gohmuka. Karena Rahwana baru saja memperoleh ajian Pancasona dari Resi Subali, di mana walaupun satu hari mati seribu kali dengan ajian Pacasona tetap akan hidup kembali. Di dunia ini hanya Resi Subali dan Rahwana saja yang memiliki ajian Pancasona ini. Oleh karena itu Rahwana menjadi semakin menggila nafsu angkara murkanya. Setelah meninggalnya Dewi Sukasalya yang diberikan oleh Prabu Dasarata dari Dandaka, Rahwana menuntut balik kepada Dasarata. Namun dijelaskannya oleh Dasarata bahwa mati hidup manusia ini Dewa di Suralaya yang menentukan. Rahwana menjadi marah dan mempersiapkan bala tentaranya untuk menyerang Para Dewa di Suralaya. Mendengar rencana penyerangan Rahwana ke Suralaya, maka Prabu Danaraja mengingatkan jangan sampai menyerang Kahayangan Suralaya dan Rahwana agar menghormati Para Dewa di Suralaya.
Karena surat peringatan Prabu Danaraja, maka penyerangan berubah dari Kahayangan Suralaya pindah ke negeri Lokapala. Sehingga pertempuran sangat hebat, karena banyak sekali korban yang diderita oleh prajurit Lokapala. Patih andalan Lokapala Ditya Gohmuka terpenggal melenting kepalanya oleh pedang Mintawa Rahwana, Patih Banendra bersama-sama prajurit-prajurit pahlawan Lokapala lainnya: Citracapa, Citrajaya, Citrayuda terbunuh semua oleh Rahwana.
Prabu Danaraja sangat prihatin atas serangan adiknya ini, akan tetapi kemudian teringat akan kata-kata Batara Narada ketika ia akan membunuh ayahnya, bahwa karena perbuatan itu kelak Lokapala akan dihancurkan oleh saudaranya sendiri. Karena para prajurit, para patihnya telah terbunuh semua maka Prabu Danaraja maju ke medan perang menghadapi Rahwana. Pertempuran keduanya sangat seru, Prabu Danaraja terkenal raja yang sangat sakti dan menguasai olah perang, demikian pula Rahwana memiliki ajian Pancasona. Namun dengan kecepatan kilat Rahwana dapat menghantam kepala Danaraja hingga hancur dan berhamburan darah. negara Lokapala diserahkan kepada Rahwana, Danaraja diangkat ke Indraloka menjadi Dewa yang dikenal sebagai Batara Daniswara yang bertugas menjaga kembang Dewaretna.