Ikan bandeng ini kemudian dimasak pada alas daun pisang dengan cara presto. Presto adalah cara memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi. Makanan yang dimasak dengan cara ini diletakkan dalam panci yang dapat dikunci dengan rapat. Air yang berada di dalam panci ini kemudian dipanaskan hingga mendidih. Uap air yang timbul akan memasak makanan yang berada di dalam panci ini. Karena ikan bandeng terkenal memiliki banyak duri, bandeng presto adalah makanan yang digemari karena cara masak prestonya membuat duri-duri ini menjadi sangat lunak.
Perkembangan
Bandeng presto ditemukan pada tahun 1977 oleh Hanna Budimulya.[1] Pada awalnya, bandeng presto dibuat dalam skala kecil. Namun karena digemari banyak orang, produksi bandeng presto semakin berkembang dan menjadi oleh-oleh dari Kota Semarang.