Duri merupakan segala macam bagian tumbuhan atau hewan yang berujung tajam dan cukup keras sehingga cenderung melukai kulit atau permukaan tubuh lainnya. Duri merupakan istilah yang umum (generik). Secara teknis bidang biologi memiliki istilah yang berbeda-beda sesuai dengan cara terbentuk dan asal-usulnya (ontogeni). Duri berkembang dari asal jaringan yang berbeda-beda.
Duri tumbuh-tumbuhan
Di bidang botani (ilmu tetumbuhan), duri dapat dijumpai pada berbagai organ. Duri merupakan organ aksesori dan berfungsi sebagai alat perlindungan diri dari pemangsa maupun sebagai alat adaptasi, khususnya terhadap kekeringan. Dilihat dari asal usul jaringan pembentuknya, duri berasal dari modifikasi organ pokok tumbuhan (daun, batang, atau akar) (istilah teknis bahasa Latin: spina) dan dianggap sebagai "duri sejati" atau berasal dari perkembangan sel-sel epidermis ditambah jaringan di dalamnya (istilah teknis: emergentia) dan dapat disebut sebagai "duri tempel".
Duri sejati
Duri sejati selalu memiliki jaringan keras di dalamnya yang biasanya berkayu serta memiliki jaringan pembuluh; dengan demikian duri sejati biasanya sukar ditanggalkan atau tidak tanggal secara alami. Jika tanggal akan terdapat bekas luka patah dan dapat mengeluarkan cairan/getah.
Daun penumpu (stipula) juga dapat menjadi duri. Duri semacam ini biasanya hadir secara berpasangan di tepi pangkal tangkai daun. Contohnya misalnya pada susuru (Euphorbia trigona).
Duri sejati yang berasal dari dahan/bagian batang misalnya adalah duri bugenvil. Di bagian dalam terdapat jaringan kayu yang bersambungan dengan kayu yang ada pada batang.
Duri akar merupakan duri sejati yang terbentuk dari akar-akar yang mengeras sehingga berujung tajam, seperti pada akar beberapa anggota Dioscoreaceae (seperti gembili).
Duri aksesori
Duri aksesori dijumpai pada batang, daun, serta buah. Asal usul terbentuknya adalah dari jaringan epidermis dengan atau tanpa jaringan korteks. Duri aksesori mudah tanggal dan tidak memiliki jaringan pembuluh.
Duri batang paling mudah ditemukan pada batang mawar. Duri pada permukaan daun biasanya berbentuk kecil-kecil dan duri pada buah dapat dijumpai misalnya pada kulit buah durian.
Duri pada hewan
Penyebutan "duri" dalam dunia hewan dapat dijumpai pada landak, ikan, dan avertebrata.
Duri pada landak sebetulnya adalah rambut yang termodifikasi menjadi besar dan mengeras. Duri landak tersusun dari bahan yang sama dengan rambut yaitu keratin, suatu protein.
Duri pada ikan dijumpai penyebutannya, misalnya pada betok, mujair, lele, bandeng, dan buntel. Duri pada ikan adalah tulang. Pada ikan betok dan mujair, yang dimaksud duri terutama adalah tulang-tulang yang menyusun siripdorsal dan sirip insang. Pada ikan lele, yang dimaksud duri adalah patil, suatu organ aksesori di bagian dada ventral sebagai alat pertahanan. Duri bandeng adalah bagian tulang-tulang penyangga badan. Duri ikan buntel, berbeda dari yang lainnya, adalah bagian kulit yang mengeras yang akan menonjol apabila ikan ini menggembung.
Bulu babi memiliki duri-duri tajam di permukaan kulitnya yang dapat mengeluarkan racun.
Duri pada serangga umumnya merupakan tonjolan-tonjolan tajam. Contoh yang dapat dilihat misalnya pada kaki belalang.