Bambang Besur


Bambang Besur yang memiliki nama asli Bambang Besur Suryono (lahir 26 Oktober 1960) adalah seniman berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa koreografi tari yang telah dipentaskan di berbagai kota di Indonesia dan mancanegara. Selain menjadi salah satu pengajar pascasarjana di Institut Seni Indonesia Surakarta, dia juga mengajar di berbagai negara. Bambang Besur merupakan salah satu penerima hibah seni dari Yayasan Kelola.

Latar belakang

Bambang Besur lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 26 oktober 1960. Aktif di dunia seni tari sejak tahun 1980-an. Dia menari Bedhaya, Srimpi, Wireng, dan tari klasik lainnya pertama kalinya di Istana Pura Mangkunegaran dan Kasunanan. Selanjutnya ia memperdalam ilmu tarinya pada Sardono W. Kusumo dalam kelompok Sardono Dance Theatre selama 18 tahun. Selama menjadi penari, sudah beberapa kali ia membawakan sejumlah karya tari antara lain Panca Mahabhuta di Genewa, Swiss (1988), Opera Diponegoro di Art Summit Indonesia, Jakarta (1995), Passage Through The Gong, Tanz Vienna Festival, Austria (1996), dan Soloensis di Jerman dan Korea Selatan (1997). semuany karya Sardono W. Kusumo. Selain dikenal sebagai penari, ia juga seorang koreografer andal. Banyak karya tarinya diikutsertakan dalam berbagai festival nasional maupun internasional.[1][2][3]

Karya tari Bedhaya Layar Cheng Ho yang dipentaskan pada Indonesian Dance Fastival VII di Taman Ismail Marzuki tahun 2004, adalah karya tari yang memadukan antara budaya Tionghoa dan Jawa berdasarkan sejarah pelayaran Cheng Ho. Ide awal Bedhaya Layar Cheng Ho muncul setelah ia membaca naskah drama Cheng Ho karya Kuo Pao Kun, lalu ia lalu memperkaya pengetahuan dengan buku Chinese Eunuchs karya Taisuke Mitamura, buku yang banyak mengisahkan kehidupan para kasim.

Karier

  • Pengajar pada Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Seni Indonesia (Surakarta)
  • Pengajar di Theatre Training Research Programme (Singapura)
  • Pengajar di Swatmorth College Philadelphia (Amerika Serikat)
  • Pengajar di SOAS (School of Oriental and African Studies) London (Inggris)

Karya

  • Ramayana Uttarakanda (1981)
  • Tempurung (1982)
  • Murwakalla (1983)
  • Sudamala (1984)
  • Siva Ratri Kalpa (1984)
  • Durga Uma (1985)
  • Arjuna Wiwaha (1986)
  • Panji Wulung (1987)
  • Nara Sima Murti (1988)
  • Ramayana (1989)
  • Tembang Desa Bocah Angon (1990)
  • Ilir-Ilir (1991)
  • Solo (1992)
  • Persembahan (1993)
  • Arjuna Wijaya (1994)
  • Temple in Borobudur (1995)
  • Candle (1996)
  • Three Blue Lotus (1997)
  • Angel (1998)
  • Harmony (1999)
  • Suara Patung (2000)
  • Bedhaya Layar Cheng Ho (2004)
  • Adventure of Body (2004)
  • Mantra Internal Journey (2005)

Referensi