Baitulos (bahasa Yunani Kuno: Βαίτυλος, translit. Baítulos, dari bahasa Semit: bet el berarti "balai dewa")[a] adalah batu suci yang konon diberkahi dengan kehidupan, atau memberi jalan menuju para dewa. Menurut sumber-sumber kuno, setidaknya beberapa dari benda pemujaan ini berjenis meteorit, yang dipersembahkan untuk para dewa atau dipuja sebagai lambang para dewa itu sendiri.[1]
Catatan lain menunjukkan bahwa hubungan dengan benda dapat memberikan penampakan wujud para dewa-dewi. Menurut Wendy Doniger, baitulos sebagai "bentuk induk untuk altar dan patung orang suci".[2] Secara umum baitulos diyakini memiliki sesuatu yang melekat pada sifatnya sendiri yang membuatnya keramat, ketimbang menjadi sakti karena campur tangan manusia, seperti mengukirnya menjadi gambar sesembahan. Beberapa baitulos dibiarkan dalam keadaan alami, tetapi yang lain dikerjakan oleh pematung. Pengertian yang tepat dari baitulos, sebagai lawan dari jenis batu suci lainnya, seperti "batu pemujaan" dan sebagainya, agak kabur dan semu baik dalam sumber kuno maupun modern.[3] Dalam beberapa konteks, terutama yang berkaitan dengan situs purbakala Nabath seperti Petra, istilah ini biasanya digunakan untuk prasasti unik dan memiliki relief.[4]
Batu ini memiliki peran di sebagian besar daerah Timur Tengah Kuno, agama Yunani Kuno, Romawi, serta kebudayaan lain.
^Augustine Pagolu, in Chapter 4, "Sacred Pillars" of The Religion of the Patriarchs, 1998 (Bloomsbury Academic, ISBN9781850759355) attempts to make distinctions based on ancient sources, arguably with little success.