Elagabalus/ˌɛləˈɡæbələs/, Aelagabalus,Heliogabalus,/ˌhiːliəˈɡæbələs/ atau Elagabal saja, adalah dewa matahariArab-Romawi[1] yang pernah dipuja di kota Emesa (kini Homs) di Suriah . Meskipun terdapat berbagai ragam nama, dewa ini selalu disebut dengan nama Elagabalus pada koin dan prasasti Romawi sejak tahun 218 M, pada masa pemerintahan Kaisar Elagabalus.[2]
Pemujaan
Elagabalus pada mulanya dihormati di Emesa, Suriah, dan Dinasti Arab Emesa berperan sebagai imamnya. Nama Elagabalus merupakan Latinisasi dari penjelmaan sang dewa, "Ilah Al-Gabal" ("إله الجبل"), yang dapat diterjemahkan menjadi "Dewa Gunung".[3][4]
Pemujaan dewa Elagabalus menyebar ke wilayah lainnya di Kekaisaran Romawi pada abad kedua. Sebagai contoh, inskripsi yang dipersembahkan untuk sang dewa telah ditemukan hingga di Woerden, Belanda.[5]
Referensi
^Shahid, Irfan (1984). Rome and the Arabs. Washington, D.C.: Dumbarton Oaks. hlm. 36. ISBN0-88402-115-7. Just as the pagan Arab cult of the sun-god of Emesa is a relevant feature of background for the interest of the Severi in religion and in the case of Elagabalus for the installation of the Arab sun-god in Rome itself
^Martijn Icks, The Crimes of Elagabalus: The Life and Legacy of Rome's Decadent Boy Emperor (2011) hlm. 48
^Ball, Rome in the East: the transformation of an empire, hlm. 37
^The Journal of Juristic Papyrology, volume 23, page 116: "und mit palmyrenischer Inschrift "Gott Berg" steht die umstrittene Etymologie des Namens "Elagabal" (ilah ha-gabal) fest"